'bahkan dia banyak menolak seseorang yang datang demi menahan kamu yang masih belum ada disisinya karena rasa nyaman dan sayang'
♡♡☆☆♡♡VOTE DONG GUYSS!!
Kejadian itu bagaikan bumerang untuk vero karena rasa bersalah terus saja hinggap menyelimuti hati, ia sangat merutuki kebodohannya itu.
"lo kenapa kak?" andre keluar dari kamar mandi sembari menenteng handuk berwarna putih.
"memang membuat nyaman cewe segampang itu yah?"vero tidak sadar akan ucappan itu.
Sedangkan andre terkejut dengan apa yang di ungkapkan seniornya itu.
"kayanya gue tau alur omongan lo kak, lo lagi bahas tentang dini kan?"
"gue udah buat dia nyaman meskipun gue gak tau hal mana yg dia nyamanin, tapi gue udah buat dia sedih"
"bahkan dia banyak menolak seseorang yang datang demi menahan kamu yang masih belum ada disisinya karena rasa nyaman dan sayang"
Selama forum pemilihan berjalan sampai siang hari dini masih saja bungkam dan sikapnya dingin, vero kecewa kepada dirinya sendiri yang sudah melampaui batas sedangkan andre terheran heran dengan sahabatnya itu karena tidak biasanya dia diam.
"din, lo gak lagi cacingan kan?" hanya di respon dengan gelengan dan ia melenggang pergi menuju parkiran hotel sembari menggendong tas punggungnya.
Sudah hampir setengah jam perjalanan namun suasana mobil sangat tidak menyenangkan menurut andre karena sangat hening yang mebuat ia mengantuk. Satu idepun terlintas diotak kecilnya itu untuk menggoda dini.
"lo minum obat tidur sampai ngeflay ya?, tumben anteng banget kaya putri tidur" dini hanya melirik dari ekor matanya.
"iya din kamu sakit?"
"gak ko bu, i am fine"
"fan fen fan fen lo sok inggris paham gue yang pinternya salah masuk jurusan" sewot andre
"lah suka suka gue, yang ngomong gue yang sekolah gue yang belajar juga gue" dini sudah pasang badan siap untuk diajak berdebat dengan cowo disampingnya itu.
Ponselnya terus menerus bergetar singkat yang menandakat pesan masuk
"kenapasih gue gak bisa benci dia, padahal dia udah berbuat senonoh sama gue" sepanjang perjalanan dini terus saja memikirkan kejadian itu, dimana tangan mungilnya berani menampar vero. Sampai ia tidak sadar mobil singgah disebuah minimarket.
Dini tersentak kaget saat ada tangan kekar yang dengan beraninya menggenggam kedua tangan miliknya itu.
"apa sih bang,nafsu banget lo pegang pegang tangan gue" dini masih saja memalingkan muka menghadap luar jendela.
"dikira tangan gue sepanjang itu, dari depan ke belakang" seketika seperti ada sengatan listrik ditubuhnya dengan ragu ia melihat kesamping dan benar saja ia adalah vero.
"sejak kapan lo di depan bang?" ketika ia akan menarik tangannya tetapi tertahan karena genggaman itu bertambah erat.
"lepasin tangan gue!" dini berkata lirih karena tidak mau didengar oleh orang orang ayang ada didalam mobil itu.
"aku bukan gue" entah mengapa vero tidak suka dengan kata gue yang keluar dari mulut adik tingkatnya itu.
"terserah lo deh, capek gue sama lo" sepertinya pemandangan jalan lebih mengasikan sehingga dini lebih memilih kembeli memalingkan wajahnya.
》》》》》♡♡
Segitu dulu aja ya😊
Jangan lupa tinggalkan jejak🐾
TEKAN BINTANG SEBELAH KIRI!!!
☆☆☆☆Ditunggu part selanjutnya ya!🙈
Maaf kalo ada kata/ejaan yg salah yah
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY ketua Osis cupu (END)
Dla nastolatków📖📖📖📖📖📖📖📖 Diseretnya tas punggung yang tidak menggelembung seperti biasanya disepanjang lorong yang kini nampak sepi, sesekali pemiliknya itu hampir terjungkal kedepan karena mengginjak tali punggung tas yang ia tarik. Sampai ia tersadar dan...