jika bukan karena sayang, menunggu dan bertahan tak akan pernah ku lakukan
♡☆♡Menuju ending, makanya ayo vote dong
Seakan menjadi artis ketika berpapasan entah dengan siapapun mereka selalu di hadiahi ucapan selamat. Mereka? Dini dan iqmal pasangan yang sangat serasi tapi mereka pasangan dalam partner kerja tidak melebihi itu.
Mereka sekarang sedang berjalan menuju aula atas untuk sidang pleno dan rapat AD ART pemindahan proker dari kepengurusan sebelumnya. Otak kecilnya kembali memutar sebuah kenangan dulu ia juga berjalan dengan ketua osis menuju aula, Sama sama ketua osis namun dengan dua orang yang berbeda.
"ih, lepasin main tarik tarik aja dikira tangan gue tambang apa" dihempaskannya tangan iqmal dengan sedikit kasar.
"Kenapa takut ada yang cemburu?, jomblo aja songong lo" tercetak senyum jail di wajah tampan itu.
"sok tau, orang aku udah punya pacar ko"
"siapa?, kak vero? Bangun dari mimpi honny" dini mengedip kedipkan matanya seakan tidak percaya.
"gak usah natap gue kaya gitu, nih" dia menyodorkan buku kecil bersampul abu abu dengan corak hitam yang di keluarkan dari saku celana dia.
"gila! Ini buku gue kenapa ada di lo Aa?"
"buku harian lebih tepatnya!, waktu kita ngerancang visi misi lo lupa ninggalin buku itu di sana"
"harusnya lo gak buka buka dong! tau ah" dini bukan maranh lebih tepatnya malu karena semua rahasia yang ada di buku pribadinya ada yang melihat.
Rapat telah berjalan sedari satu jam yang lalu, terlihat iqmal dan kepengurusan baru sudah berada di barisan paling depan. Sepasang bola mata berwarna coklat itu tidak pernah lepas dari satu objek didepannya yang berada dibalik meja kebesaran itu.
Dengan bahasa formal yang terus dan terus mengalir dari bibir tebal itu, setelah kejadian prom night tiga bulan yang lalu sikap vero sangat dingin dari sebelumnya kembali kedia yang dulu ketika dini baru memasuki sekolahan ini.
"udah jangan di lihatin terus, nanti cintanya makin besar, sakitnya betah di hati lo" iqmal membisikan kalimat itu tepat di samaping telinga dini.
"apa sih sok tau, kaya tante netijen lo Aa"
"Dear kak vero jika bukan karena sayang, menunggu dan bertahan tak akan pernah ku lakukan" ujar lirih iqmal
"itu yang namanya gue sok tau?" lanjutnya
"udah sampe mana lo baca buku gue?"
"sampe ending" bisik lelaki dengan gaya rambut belah kanan itu.
"saya harap pengurus yang baru bisa melanjutkannya lebih baik dari ini, dan untuk kelas dua belas, belajar dan sukseskan ujian nasional!, tuntaskan nilai yang terbaik. Teman teman semua harus pegang kalimat ini 'disanjung takan terbang, dicaci takan tumbang' " kata kata bijak itu keluar dari mulutnya sambil sesekali membenarkan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.
Langkah kaki sedikit berlalri itu mengejar seseorang didepannya yang melangkah dengan cukup panjang di koridor menuju perpustakaan. Ia terus berlalri namun tidak mengeluarkan suara sampai dirasa hampir dekat gadis itu malah memperlahan jalannya itu. Dia adalah dini yang sedang mengejar vero setelah usai rapat di bubarkan.
"kak vero" berjarak dua langkah dini baru mengeluarkan suara, yang di panggil hanya diam mematung tanpa mau berbalik arah.
"aku Cuma mau ngucapin trimakasih untuk semua saran dan wejangan selama dua tahun ini, dimulai dari mos aku bukan siapa siapa sampai hari ini semua orang mengenalku. Dan maaf mungkin selama ini aku berbuat salah baik di sengaja maupun tidak di sengaja" dini seakan sedang berbicara dengan punggung tegap tanpa mulut. Ia lebih memilih pergi ketika dirasa semuanya telah usai.
" saya akan bertanya satu hal, sebelum itu saya ucapka selamat karena kau telah berhasil" saat berbalik badan vero seakan seperti orang gila karena berbicara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY ketua Osis cupu (END)
Teen Fiction📖📖📖📖📖📖📖📖 Diseretnya tas punggung yang tidak menggelembung seperti biasanya disepanjang lorong yang kini nampak sepi, sesekali pemiliknya itu hampir terjungkal kedepan karena mengginjak tali punggung tas yang ia tarik. Sampai ia tersadar dan...