5. failed

215 55 3
                                    


"lo diapain juna, hah?!"

adara segera menjauhkan ponsel dari telinga sesaat suara nyaring naya itu memekik kencang di gendang telinganya.

"dianterin pulang." jawab adara seraya duduk di ujung kasur. ia melingkarkan handuk kecil di lehernya dengan keadaan rambut yang masih basah sehabis keramas.

"HA APA?!"

"dianterin pulang, nay." ulang adara sekali lagi disertai hembusan napas pelan. memang ya naya, nggak bisa pelan sedikit itu suara.

"iya gua tau. tapi kenapa?!!!"

"maksudnya?"

"kenapa dia tiba-tiba datengin lo terus nganterin lo pulang? lo tau kan jarak rumah lo ke rumah juna itu dari ujung ke ujung. kenapa dia mau repot-repot—"

"shh, pelan-pelan!" omel adara sebab naya berbicara begitu cepat dengan sekali hembusan napas.


"intinya ya, ra. gua rasa sih juna.. suka sama lo—"


"apasih lo ngaco, haha. lagipula cuma anterin pulang ini." balas adara disertai tawa renyah.

"cuma anterin pulang lo bilang? makanya deh lo tonton itu drakor yang waktu itu gue masukin ke flashdisk lo. ini tuh persis cerita awal di drama-drama—"


"what happened in drama, stays in drama ya, nay. gaada kisah cinta semanis itu di dunia nyata." desis adara tidak terima.

"yaelah. ngeyel. feeling gua mana pernah salah. tunggu aja, juna bakalan ngirim chat 'opor-tunity to make you mine' itu.."

"apaan sih, nay. udah deh gue matiin dulu."

"ehh nanti—"




klik

sambung terputus sepihak. adara segera melempar ponselnya ke kasur.

"gak jelas banget memang." dumelnya seraya mengelap rambut basahnya.


bip!

adara menoleh pada ponselnya. meraih benda pipih tersebut.

juna (5)
udah tidur, ra?

adara segera melempar kembali ponselnya ke kasur.

"astaga, astaga!"

popup chat dari juna muncul kembali. dan adara jadi makin panik.

tapi tunggu, kenapa dia jadi panik dan gugup begini?

"intinya ya, ra. gua rasa sih juna.. suka sama lo—"

astaga, naya. apa yang sedang kamu lakukan di pikiran adara?

mengingat perkataan naya tadi. tekad adara untuk tidak menaruh perasaan pada juna, runtuh seketika.

lagipula, kenapa naya mengatakan hal yang belum tentu jelas itu sih?

Bip!

adara segera meraih ponselnya. memberanikan diri untuk membuka room chat-nya dengan juna.

juna
|dara?
|adara?

juna
|hello??
|udah tidur, ra?

juna
|sorry ya gue cuma bisa anterin sampe gerbang
|mau masuk takut ganggu orang rumah
|udah malem banget soalnya, hehe

adara
sorry jun baru cek hape, hehe|
btw makasih udah dianterin tadi|
ihhh gakpapa kok junnn|
lo mau anterin aja udah makasih banget| guee ㅠㅠ

juna
|kalo gitu
|sleep well, adara😊















challenge no. 1 : jangan baper
status : failed







fluktuasi glukosa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang