9. disturbed

169 41 2
                                    


"ra, sini!"

adara segera berlari menuju barisan kelasnya, xii ipa 1. hari keempat mereka resmi menjadi murid kelas dua belas. upacara bendera pertama, sebab pekan semester baru dimulai hari rabu.

adara segera masuk ke barisan kelas. membenarkan topi upacara-nya. kemudian tidak sengaja menoleh ke kiri.


"lah???"




juna dengan senyum manisnya yang diterpa cahaya matahari pagi.

adara mau pingsan rasanya.








upacara dimulai. adara jadi panik dalam diamnya. juna ada disebelahnya. entah dia sengaja atau tidak, tapi kenapa bahunya harus berulang kali menyentuh bahu adara?


adara nggak tahan.




"psst, aya."



adara menoleh ke belakang. menatap naya yang kini tengah mengibaskan tangan di depan wajahnya kepanasan.

"nape lu?" tanya naya berbisik.







"astaga, disini." bisik juna seraya menepuk bahu adara pelan.




"ehehehe, juna."



glek


adara menoleh. tapi juna malah diam. hening, hanya terdengar samar-samar suara danpas yang tengah menyiapkan barisannya.



"btw, makasih ya jun martabaknya, hehe." bisik adara pelan banget seraya menyengir lucu. ps. adara masih belum tau kalo yang antar semalam beneran juna.


juna memajukkan tubuhnya mendekat pada adara. "nyampe ya? alhamdulillah abang gojek-nya nggak salah alamat." ucap juna diselingi tawa pelannya, hampir berbisik malah, soalnya masih upacara.





adara dan juna asik cekikikan pelan di tengah barisan. sampai tiba-tiba lengan juna ditarik oleh seseorang, dan ditukar dengan denis yang berbaris di belakangnya.

adara menoleh panik. ternyata bu rani.



"nah mampus ngga bisa ngobrol kan?" ledek bu rani sambil menepuk pelan bahu adara. lalu pergi begitu saja, hendak 'mencubiti' murid lain yang membuat keributan.

adara menoleh pada juna dibelakangnya yang jadi berdiri di sebelah naya.

pemuda itu tersenyum tipis pada adara.

"rusuh." ucap juna tanpa suara seraya menunjuk bu rani di ujung sana —disertai bibirnya yang jadi cemberut lucu.

membuat adara jadi tertawa pelan tanpa suara.






nggak sadar kalo naya disitu udah melotot panik kayak "ANJAYY APA YANG TELAH AKU LEWATKAN?!!!!" gituu

fluktuasi glukosa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang