11. why now?

160 45 4
                                    

tiap sekolah pasti punya tipikal kakak kelas yang jadi idaman semuanya. sma 101 punya galih raka pradhana. alumni tahun 2017. ya, sudah dua tahun sejak kepergian galih dari sma. karena keberhasilannya masuk fakultas kedokteran UI lewat jalur undangan membuat nama galih ini masih jadi bahan pembicaraan di penjuru sekolah.

dia pernah mewakili sekolah di olimpiade astronomi tingkat nasional. menjadi anggota ace tim lct sekolah. terpilih sebagai murid pertukaran pelajar di austria. juga pernah menjabat sebagai ketua pmr. duta sekolah. serta terpilih sebagai murid berprestasi nomor satu di acara kelulusannya.

galih memang tipikal murid yang aktif dan sibuk dengan segala macam kegiatan ekskulnya. maka dari itu, dia sampai tidak sempat dengan urusan percintaan ala-ala novel remaja.

tapi kenapa galih bisa kenal dengan adara?

sampai saat ini, adara masih mengingat hari itu sebagai hari keberuntungannya. dia mendapat nilai paling kecil di satu angkatan dalam pelajaran matematika minat —kala itu adara masih di kelas sepuluh dan galih ada di kelas dua belas. bu ani merekomendasikan galih untuk menjadi tutor adara selama satu bulan.

dan hal paling mengejutkannya, galih setuju. di waktu terakhirnya menuju ujian nasional. kenapa dia mau repot-repot mengajari adara yang bahkan tidak ada semangat sama sekali untuk menghafal rumus fungsi limit?

ini namanya sih sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. 


keduanya jadi dekat tanpa mereka sadari.
hubungan galih dan adara bukan lagi hanya sekedar tutor dan murid, melainkan teman. ya, teman.

tapi siapa sih yang masih menganggap bahwa hubungan mereka hanyalah sebatas teman jika, galih yang selalu mengantar adara pulang. galih yang selalu menunggu adara selesai latihan karate. galih yang selalu membawa lunch box dan berakhir mereka yang malah makan berdua di kelas adara. galih yang selalu mengirimi pesan tiap saat. galih yang selalu berkunjung ke rumah adara padahal adara hanya bertanya, 'kak, lagi sibuk gak?'

hanya galih yang menganggap semua itu hanyalah sebatas teman.

adara tidak salah kan jika dia berharap lebih pada galih?

galih semakin sulit dihubungi sejak kelulusannya. sejak dia resmi menjadi mahasiswa universitas ternama di indonesia. tentu saja adara paham, menjadi murid kedokteran memang sibuk, galih tidak akan punya waktu untuk menemani adara lagi. lagipula, memangnya adara siapa sih?

maka dari itu adara memutuskan untuk menghilang sebelum mengungkapkan perasaanya ke galih. dia menghilang pun, galih juga tidak akan sadar. karena sekali lagi, memangnya adara sepenting apa di kehidupan galih?

tapi kenapa sekarang dia kembali lagi?

disaat adara sudah melupakannya.

disaat adara sudah punya juna sebagai teman spesialnya.

galih datang di waktu seperti ini, seolah tidak terima jika perannya sebagai penyemangat adara digantikan oleh juna.

semudah itu dia datang, pergi, lalu datang lagi.


"ra?"

adara segera menggelengkan kepala. memfokuskan dirinya. ia menoleh ke kanan, menatap galih yang kini sudah melepas almamaternya. menyisakan kaus hitam polos yang selaras dengan kulit putihnya itu.

"jauh amat duduknya, sini deketan." ucap galih seraya menepuk kursi panjang di sebelah kirinya itu.

adara di ujung kiri. galih di ujung kanan. mereka layaknya pasangan yang sedang bertengkar.

adara tersenyum canggung. lagipula memang harusnya begini, ini namanya jaga jarak.

"duh, kenapa sih?" tanya galih jadi sebal. seraya pindah posisi duduk jadi mendekat pada adara.

adara semakin bergeser ke kiri.

lagi

lagi

dan

duk!

"aw!"


"kan, jatuh!"






























"lagipula kamu tuh kenapa sih? takut? tenang aja, aku nggak gigit kali." ucap galih dengan nada bercanda seraya membersihkan luka di lutut adara.

adara terdiam. menatap wajah tenang galih yang tengah fokus mengobati adara.

wajahnya diterpa cahaya matahari siang yang masuk melalui jendela uks. indah. membuat semuanya seakan hening membisu. terlebih adara.

"udah aku bersihin lukanya. nanti sore perbannya jangan lupa diganti, ya."

adara hanya mengangguk dalam diam. dia masih terduduk di tepi ranjang. sedangkan galih sudah beranjak dari berlututnya, hendak menaruh kotak p3k ke dalam lemari.

"oh, iya. kamu apa kabar?" tanya galih. masih sibuk merapihkan obat-obatan di kabinet.

"hn? aku?" tanya adara panik seraya menunjuk hidungnya.

galih menoleh. lalu tertawa pelan. "memangnya ada orang lain ya disini, selain kita?"

adara menggaruk tengkuknya seraya tersenyum canggung. astaga adara tolong jangan terlihat bodoh kali ini saja.



belum sempat adara menjawab. galih telah lebih dulu berbicara.

"oh, iya, ra. kamu masih ada niatan mau masuk fk kan?"

adara menganggukan kepala, lagi. tanpa berucap.



"minggu depan fakultasku buka kunjungan untuk murid sma, ada event kecil-kecilan juga. kamu mau ikut? atau mau aku jemput sekalian?"


adara mencoba untuk tidak bersemangat. tapi, mana bisa sih. adara tipikal gadis yang ekspresif. maka dari itu sekarang dia jadi menganggukan kepala semangat sesaat galih berkata demikian.

"beneran, kak?"

galih mengangguk pelan seraya tersenyum gemas. pemuda itu jadi berjalan mendekat ke adara.

kemudian mengacak poni adara disertai senyum tipisnya itu.

"you're still that joyful girl that i used to know. "




























challenge no. 3: being with juna
status: on progress (⚠keep decreasing)



fluktuasi glukosa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang