say 'i love you'

1.2K 91 26
                                    

Soraru (senpai) x readers (kouhai)
...
Rec by: otak gabut yuzu :v
...
Happy reading

...

"Aku menyukaimu, senpai!" gadis pendek yang memiliki surai (h/c) itu berseru, sambil mengikuti seorang lelaki yang membawa tumpukan buku menuju perpustakaan sekolah.

"Ck, berisik!" soraru kesal, di menghentikan langkahnya, menatap adik kelasnya yang menatapnya berbinar, sungguh ia risih akan tatapan penuh percaya diri itu.

"Belakangan ini kau selalu bercanda seperti itu, itu tidak baik. Dari pada itu.." soraru memberi beberapa buku kepada adik kelasnya itu.

"... Bantu aku membawanya ke perpustakaan." (name) masih memberikan senyumannya.

"Tapi aku menyukaimu loh, senpai~" goda (name), soraru menghela nafas.

"Sebaiknya kau jangan bercanda seperti itu lagi, tidak lucu." (name) cemberut.

"Senpai~ aku sudah mengatakan perasaanku berkali kali, tapi senpai selalu menganggapnya candaan. Sakit tau !" soraru melirik (name) yang mengembungkan pipinya, perlahan rona merah mulai menjulur ke pipinya yang segera ia sembunyikan dibalik buku.

"Lalu, yang tadi itu sungguhan ?" nada bicara soraru menjadi serius, maniknya menatap adik kelasnya itu lembut, (name) merona, ia gugup.

"....." soraru memblokir jalan (name) menatap lekat wajah (name).

"Hei, aku bertanya."

"T-Tentu saja hanya bercanda !, hahaha senpai tertipu ya~ a-ahahaha." soraru menghela nafas, dan melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan, tanpa menyadari tatapan gadis dibelakangnya itu.

"Senpai..." soraru menanggapinya dengan tatapan dingin, walaupun soraru sedikit terkejut dengan raut wajah kesepian gadis itu.

"... Aku-"

"(Name), kita sampai diperpustakaan, jangan berisik." soraru menaruh buku itu disalah satu meja, dan menyusun buku buku itu kedalam rak.

"Senpai, sini aku bantu."

"Memangnya kau sampai ?" (name) kesal dengan dengan nada mengejek itu.

"Kalau aku jatuh, kan ada senpai~" ah, sial, cengiran itu membuat soraru menutup mulutnya. Berbeda dengan soraru, (name) mengambil beberapa buku sekaligus untuk disusun, dia menaiki tangga kecil untuk menatuh buku dirak paling atas.

"(Name) jika kau memegang tumpukan buku itu dengan satu tangan, kau akan jatuh." (name) terkekeh, ia menuruti tangga satu persatu.

"Tidak akan whoa-" buku yang (name) pegang bergoyang, membuat dirinya kehilangan keseimbangan, dan berakhir dengan soraru yang memeluk tubuh (name) agar tidak jatuh.

"Dasar keras kepala."

"Hehehe, senpai baik deh, jadi makin sayang ~"

"Cepetan turun, badanmu berat." (name) cemberut, dia membenarkan tubuhnya, dan mengambil buku yang berserakan.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, membangunkan soraru dari tidurnya. Ia mengambil tasnya.

"Soraru-san soraru-san." soraru melihat pemuda tinggi didepannya.

"... Aku dan Ama-chan mau main game dirumah sakatan, mau ikut?" tanya pemuda itu dengan pandangan berharap.

"Mafu..."

"Ya?"

"Aku titipkan salam pada monsternya saja." mafu mengangguk semangat, dan amatsuki hanya menggeleng geleng pasrah. Akhirnya soraru bebas, dia keluar kelas, saat sampai dikotak sepatu, satu halangan datang lagi.

"Se-n-pai~ pulang bareng yuk!" soraru lagi-lagi menghela nafas. Ia tak menjawab apa-apa, hanya langsung berjalan pualng setelah mengganti sepatu, diikuti gadis itu.

"Asalkan jangan mampir-"

"Senpai! Ke kafe dulu yuk!" seru (name),

'ah, titipkan salam untuk kasur dan bantal ku yang empuk'-soraru.

***

Udara di pematang sungai saat malam hari terasa dingin, tak ada suara apapun kecuali rerumputan yang terkena angin malam, bahkan sepasang senpai-kouhai ini hanya terbisu oleh suasana yang terlampau sepi.

"(Name), saatnya pulang, sudah la-."

"Aku mencintaimu." soraru sedikit terkejut dengan sikap (name) yang selalu tiba tiba, namun pernyataan itu hanya ditanggapi oleh tawa kecil sang kakak kelas.

"Sudah naik pangkat ya?, dari menyukai, jadi mencintai... " soraru melihat (name) yang sedang menatap rumput sambil memeluk kedua lututnya sambil tersenyum kecil. Bahkan soraru yang notabenya laki laki tidak menyadari, bahwa (name) sangat terluka karena jawaban itu.

"... Sudahlah, jangan banyak bercanda, ayo kita pul-"

"Senpai... " soraru menghela nafas, kini ia mencoba melihat manik (name) dengan serius.

"... Senpai akan lulus, kan?." soraru mengangguk.

"Saat senpai lulus... Senpai akan tetap disini, kan?" kali ini soraru terdiam, ia menatap gugusan bintang yang bertebaran diatas langit malam.

"Tidak..." (name) melihat soraru dengan tatapan terkejut, sungguh jika saat ini soraru tidak sedang tersenyum bahagia, ingin sekali ia menangis sangat keras dipelukan senpainya.

"... Aku akan keluar kota ini, dan menjadi utaite. Keren kan?" ah, lihatlah senyuman penuh rasa bahagia itu, bahkan (name) tidak bisa tersenyum untuk menutupi lukanya.

"Jika saja... Aku benar benar mencintaimu... Apa yang akan senpai lakukan?..."

'(Name)... Kau pasti bisa tersenyum, tersenyumlah, jangan menangis sekarang.'

"...."

"B-bercanda kok! AHAHAHA senpai ketipu ya?~"

"Kau tidak bisa berhenti bergurau seperti itu, ya ?" (name) tersenyum lebar, namun senyumannya luntur, dan tergantikan oleh air mata, saat soraru membisikan sesuatu ditelinga (name). (Name) memegang erat seragam soraru, dan menangis didada senpainya.

"Hiks... Aku mencintaimu senpai... Sungguh... Aku mencintaimu... Jangan pergi... Hiks. " soraru tersenyum, mengelus pelan surai (name).

'Ah... Mungkin aku akan merindukan teriakannya nanti.' Soraru membatin.

"Jangan menangis, bodoh."


°
°
"Tetapi... Untuk terakhir kalinya, aku ingin mendengar kau mengatakannya lagi, sebelum aku pergi."
°
°

-Dibawah gugusan bintang itu, aku berani menyatakannya, walau rasa ini tak akan tersampaikan dengan kata kata. Bahwa aku mencintaimu-

.
.
.
Yuzuhikari026
/20-02-2020/

Uweeeey yuzu gatel mau publish
Silahkan tampol aku UwU

utaite x reader (Open Req)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang