| Lie | Senra x Readers

323 36 31
                                    

Tak perlu berbohong untuk menutupi air mata mu. Aku menyadarinya lewat senyuman mu, karena hati yang terluka tidak akan bisa tersenyum dengan sempurna.

° ° ° °

=> membalas status (your name friend)

"Sedang dalam masalah? Sini cerita^^ gausah ragu."

(Your name friend)
"Ugh... Makasih (name)... Aku kebantu banget bisa cerita..."

Senyuman di bibir perempuan yang menyenderkan kepalanya diatas meja kelas tak pernah luntur, tangannya dengan cepat membalas seluruh curhatan temannya.
Jendela disampingnya sengaja dibuka lebar untuk menikmati udara musim semi, meskipun sesekali kelopak bunga sakura yang terjatuh menghalangi penglihatannya.

"(Name), ga pulang?" lelaki bersurai pirang yang duduk disampingnya langsung membanting tas keatas meja.

"Uhm.. Nanti, senra duluan aja."

Senra menghela nafas singkat, tangannya langsung mengambil benda persegi panjang yang menjadi perhatian (name).
"Lagi-lagi kamu kayak gini...." keluh senra.

"Senra! Balikin, (your name friend)-san lagi sedih!!" keluh (name) yang berusaha mengambil ponsel miliknya.

"Aku balikin ponsel kamu, tapi kalo kamu lebih merhatiin dirimu sendiri dari pada orang lain..." ujar senra dengan tatapan datar. (Name) menggigit bibir bawahnya pelan, kedua tangannya meremat rok.

"Aku... Aku perhatiin diri aku sendiri, kok! Aku makan teratur, tidur juga tepat waktu--"

"Ck, bukan itu maksud ku! Aku pengen kamu lebih menyayangi dirimu sendiri, bukan hanya fisik, tapi juga batin--" ucapan senra terhenti saat (name) merampas ponselnya.
Perempuan dengan surai (h/c) yang hampir menutupi wajahnya itu menunduk.

"Bukan begitu... Aku hanya merasa senang jika bisa membantu orang lain... Aku bahagia kalau orang lain bahagia... Dan aku bakal ngerasa ga berguna kalau temanku menangis, tapi aku ga bisa bantu dia..."

Senra terdiam, tatapannya terkunci pada perempuan yang menahan tangis didepannya.



.

'Ah... Kenapa hati yang dengan polosnya mencintai semua orang harus tersiksa? '
.


"(Name)..."

Perempuan itu mengangkat wajahnya, menatap senra yang tersenyum kecil.
Satu detik kemudian tubuhnya terjatuh dalam pelukan senra.

"Kau sudah menjadi orang yang baik... Tak apa beristirahat sebentar, menangis sepuasnya... Marah sepuasnya... Tak perlu menahannya kali ini." bisik senra, tangannya mengelus surai (name) dengan pelan. Begitu lembut sentuhannya, manik perempuan itu memanas.

"Senra... Aku kesepian... Aku juga ingin... Ingin ditemani seseorang."

Senra tersenyum kecil, tangannya sentiasa mengelus surai (name).

"Aku disini, menangislah..."

"Tidak mau menangis! Nanti make up ku luntur, Baka!!" seru (name) sambil memukul pelan dada bidang senra.

Smentara lelaki bersurai pirang itu hanya bisa terkekeh pelan, saat merasakan bahu yang berada dipelukannya bergetar, dan bahu miliknya yang basah karena air mata.

"Katanya ga mau nangis." ejek senra.

"Berisik, baka!!"


END*

Ya... Ceritanya gajelas.

Ngomong ngomong... TERIMAKASIH ATAS VOTE DAN KOMEN/REQ CERITA YANG SUDAH MENJADI PENYEMANGAT YUZU!!!
VOTE DAN KOMEN/REQ KALIAN BAKAL SELALU KUKENANG DIHATI UwU

Wkwkwkwk, kayak perpisahan aja v:
Makasih juga yang udah mau baca cerita nya (_ _)

Yuzu ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya... I love you UwU

utaite x reader (Open Req)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang