sore wa ai to yobu dake

661 51 6
                                    

Mafumafu x readers x Soraru
Story by: yuzuhikari026

◇◆◇

'Aku ingin melindunginya, karena
Sejak Pertama kali melihatnya.
Aku jatuh cinta.'

◇◆◇

"kenapa kau menyukai nya?"

  Gadis itu tersenyum untuk kesekian kali nya, menatap langit yang sebentar lagi akan hujan.
Biarlah ia mencoba untuk mengabaikan semua kalimat sahabat nya. Demi menyatakan perasaannya pada lelaki yang ia cintai sejak sekolah dasar.

Namun, ia juga sedikit ragu, karena orang yang ia tunggu tak juga muncul.
Dan rintik hujan mulai membasahi seragam nya.

Tak lama pintu atap dibuka, (full name) segera melihat siapa yang datang.
Namun bukan lelaki dengan surai biru yang datang, melainkan sahabatnya.

"Kau masih menunggunya?" ujar mafu yang menatap nya datar walaupun rambutnya basah, sedikit menutup mata merahnya, dan seragamnya juga sepenuhnya basah.

"Karena aku masih belum menyerah." jawab gadis itu dengan tegas.
Mafu mengepalkan tangannya, menunduk sampai poni nya yang basah menutupi seluruh mata nya.

"Padahal kau sudah tahu akan seperti apa... Kenapa kau menyukai nya?"

(Name) tersenyum lembut, melihat mafu yang mendekatinya perlahan. Sampai ia tepat di hadapan (name), Mafu memeluknya erat.

"Kenapa kau harus menyukai soraru-san?" lirih Mafu.

(Name) menunduk, membenamkan wajahnya di dada mafu untuk menahan tangis.
"Tanyakan itu pada hati ku, mafu-kun. Kenapa aku harus menyukai Soraru-san yang jelas-jelas sudah menyukai orang lain. Kenapa, meskipun aku sudah merasakan sakitnya, tapi aku masih tetap menyukainya? Aku juga tidak mengerti..."

Mafu melepaskan pelukannya, menarik (name) untuk berteduh sejenak. Dan memakaikan jaket nya pada tubuh perempuan itu agar tidak kedinginan.

"Mafu-kun."

Mafu menoleh, menatap (name) yang menitikan air mata nya.
"Besok, aku akan tetap menunggu soraru-san. Jadi, jangan pukul dia."

Mafu mengangguk kecil.

◇◆◇

Keesokannya, soraru menatap surat didalam loker sepatu nya, menghela nafas, ia membuang surat itu kedalam tempat sampah didekatnya.

Mafu menahan tangan soraru yang hendak membuang surat berwarna (f/c).
"Kalau kau membuangnya aku tak akan segan untuk memukul mu." ujar mafu sambil menatap soraru dingin.

Soraru menatap mafu sekilas, menarik tangannya dengan kasar.
"Memangnya untuk apa? Aku tidak butuh surat seperti ini." ujar Soraru datar tanpa menatap mafu. Surat kecil di genggamannya sudah dirobek menjadi empat bagian, lalu membuangnya kedalam tempat sampah.
Dan meninggalkan mafu yang terdiam menahan marah.

"Brengsek. "
Mafu berjalan menyusul soraru, menarik kerah seragamnya dengan kasar, tangannya sudah mengepal di udara, namun tertahan.

"Besok, aku akan tetap menunggu soraru-san. Jadi, jangan pukul dia."

"Kau tidak memukul ku?" tantang Soraru dengan senyuman miring. Mafu perlahan melepaskan cengkramannya pada kerah soraru.

"Setidaknya, berilah dia jawaban." ucap mafu sambil menundukan kepala nya. Soraru hanya menatap datar.
"Kenapa kau bersikeras seperti itu?" tanya Soraru.

Mafu tersenyum kecil, "anggap saja, karena aku menyukai nya."

"Sudah ku duga, kalau begitu aku tidak akan memberikan nya jawaban."
Mafu sontak menatap soraru.

"Kenapa?"

Soraru mengalihkan pandangannya, "karena... Aku juga menyukainya."

Mafu mematung, emosinya memuncak. "lalu... Kenapa kau membiarkan nya menangis?! Kau menyukai nya, kan?!"

"Aku tidak pantas bersama nya. Aku tidak baik, hanya akan membuatnya terus merasakan luka."

"Bodoh sekali." Mafu berjalan melewati soraru, namun langkahnya terhenti sejenak,
"Dia juga sangat menyukaimu, kau tahu? Jika tidak, dia tidak akan rela menunggumu di atap sampai hujan. Sangat bodoh jika kau mengabaikan perempuan seperti nya."

Mafu melanjutkan langkahnya, sementara Soraru terdiam menunduk.

◇◆◇

Soraru membuka pintu atap perlahan, maniknya tertuju pada perempuan yang kini menatapnya terkejut.

Soraru terkekeh pelan, menghampiri perempuan itu.
"Tidak usah terkejut seperti itu, kan?"

Ketika tepat didepan (name), soraru menatapnya sekilas, lalu membungkuk.
"(Full name) sebelum aku berbicara yang sebenarnya, aku ingin meminta maaf."

'Ah, dari awal aku juga tahu, pasti tidak akan diterima' batin (name).

"... Maaf karena membuatmu menunggu jawaban ku begitu lama.. Dan, aku ingin memberitahu mu sesuatu..."

Soraru menegakan tubuhnya, berjalan mendekati (name), lalu memeluknya perlahan. Membuat (name) bingung sekaligus terkejut.

"... Aku menyukaimu."

◇◆◇

Mafu tersenyum miris, ia mengepalkan tangannya. Ia merasa puas, namun juga sakit, melihat orang yang ia suka kini bahagia bersama temannya.

"Memang seharusnya begini..." gumamnya.

Langkahnya menjauh dari pintu yang menuju atap, menuruni tangga dan menuju kelasnya.

Setidaknya, kini ia butuh tempat untuk menangis sendiri.

◇◆◇

END.

A/N

YUZU: "ha? Apaan si?"

Mafu: "cukup gw jadi sad boy, yuz."

yuzu: "ya.... Gitu deh. Ampun kalo alurnya ga jelas."

/sujud/

utaite x reader (Open Req)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang