Kakurenbo
Root x readers🔸 🔸 🔸
• dengarkan suaraku, meskipun itu tak akan tersampaikan dengan jelas •
🔸 🔸 🔸
Tak memiliki perasaan, (full name) tak menghiraukannya. Ia hanya tidak bisa menggambarkan perasaannya dengan jelas.
Perempuan itu berfikir, kenapa orang-orang dengan mudahnya dapat tersenyum?"(Name)-chan."
Termasuk orang ini.
(Name) menutup buku dengan sampul biru yang terletak di meja. Lalu mengalihkan pandangan pada lelaki bersurai kuning yang berdiri tepat disampingnya.
"Aku cuma mau ngajakin makan siang bareng."
(Name) mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas, lalu mengikuti temannya yang berjalan mendekati atap sekolah.
"Root, kau tidak perlu pergi ke kelas ku setiap hari."
Root yang duduk disamping (name) hampir tersedak oleh susu kotak yang ia minum.
"Kenapa?" tanya nya.
(Name) menatap root dengan wajah tanpa ekspresi, lalu menghela nafas kecil.
"Aku tahu pasti lelah terus menemani ku, padahal tugas osis juga menunggumu. Dan, untuk apa kau menemani orang yang tak memiliki perasaan sepetiku?"
Oke, kali ini adalah kalimat terpanjang yang pernah ia ucapkan seumur hidup. Mendengar tawa root disampingnya, (name) mengerutkan alis.
"Kenapa?""Aku minta maaf sebelumnya. Tapi aku pernah membaca buku pribadi mu secara diam-diam, dan aku hampir menangis saat membacanya."
(Name) semakin mengerutkan alisnya,
"Lalu?""Apa seseorang yang tidak memiliki perasaan bisa menulis kalimat seindah itu, sampai membuat orang yang membaca nya menangis?" root kembali bertanya dengan senyuman lebar, sementara (name) hanya mengangkat bahu. Tak peduli.
Namun sebenarnya (name) berfikir, apa itu cinta? Jika cinta adalah sesuatu yang membuat hatimu seakan terasa tak lagi hampa, lalu apa...
Apa ia mencintai root?
Tapi...
•
•
.
'Bolehkah aku mencintaimu?'
.
•
•🔸🔸🔸
[Readers side]
Mungkin aku butuh seseorang yang mengerti, untuk menjadi pelengkap dalam kehampaan.
Aku menaruh pena disamping buku, menghela nafas. Baru saja memfoto kalimatnya dan mengunggah di akun sosmed, Aku melihat handphone yang berbunyi di atas meja belajar.
Root
Dengan segera aku mengangkat panggilan dari root. Terdengar tawa kecil disebrang sana.
"Kamu belum tidur?"
"Belum, kenapa?"
Aku duduk diatas kasur, memeluk kedua lutut sambil terus menggenggam handphone ditelinga."Gapapa, kukira (name) lagi kesepian jadi ku telfon. Tapi takut ganggu waktu (name) doang. Habis nulis kalimat lagi, ya? Aku udah liat di akun sosmed kamu."
Tanpa sadar aku tertawa kecil,
"Cepatnya."Root sempat terdiam di sebrang sana.
"Tadi kamu ketawa, kan?? Ah sayangnya aku ga bisa liat! Tapi aku yakin pasti kamu manis kalo ketawa."
Aku terdiam. Sejenak terasa hangat saat mendengar tawa root.
"Dan, dikalimat mu tadi. Aku bersedia kok untuk jadi seseorang yang mengerti dan menjadi pelengkap dalam kehampaan (name)"
Deg.
"Kenapa?"
Root tertawa kecil.
"Karena aku suka sama kamu."
{END}Operator: silahkan hubungi nomer ini sesaat lagi, jika perlu jangan pernah. Karena percuma mengharapkan seseorang yang hanya bisa menjadi khayalan.
Yuzu: /lempar hape/ "bacot!"
KAMU SEDANG MEMBACA
utaite x reader (Open Req)
Contoutaite x reader... Berbagai cerita cinta yang berliku liku, cerita antara (y/n) dan para utaite. Ff dan author yuzu ini menerima recom cerita kok.