Aku sayang kakak

818 57 23
                                    

"Yang aku harapin... Cuma, kakak...
Bisa bahagia."

***
(Aniki)Senra x (imouto)readers x (aniki)shima

Req : Mughny_Febryani20

***

    Mempunyai adik yang serba rese memang merepotkan bagi seorang kakak yang satu ini, (name) lagi-lagi dihasut oleh sang surai kuning untuk bersekongkol membuat kakak mereka naik darah.

"SENRA!!"

   Shima menggedor pintu kamar adiknya kembar nya yang sengaja dikunci dari dalam.

"Nii-chan? Ada masalah?" tanya seorang gadis smp yang tersenyum lebar dibelakang shima.

"Ember di dapur ga ada, Kamu tau dimana?"

(Name) mematung, dengan cepat ia  menggeleng, justru membuat kakaknya curiga.
"Ih, enggak tau! Kakak curiga mulu..."

"Bulan lalu, seluruh tirai kamar ilang, yang ternyata kalian pake buat main rapunzel. dan masih bulan lalu, ikan di aquarium hampir mati gara gara kalian masukin deterjen kedalam air nya. Tiga minggu lalu, kaki kamu hampir patah gara gara kalian main pesawat-pesawatan di meja makan. Dan minggu kemarin, pintu kamar sampe rusak gara gara kalian main tom and jerry. Gimana kakak ga curiga, coba." jelas shima panjang lebar, (name) membalasnya dengan cengiran tak bersalahnya.

Tentu saja shima tau kedua adik nya hanya berniat membantu pekerjaan rumahnya, karena orang tua nya bekerja di luar negri untuk beberapa bulan, tapi karena kedua adiknya yang masih belum tau apa-apa malah membuat suasana rumah menjadi berantakan.

Jujur sekarang memang senra dan dia yang mengambil ember dapur untuk memandikan kucing yang baru di pungut oleh senra. Dan kakaknya yang bersurai kuning itu berpesan pada dia untuk merahasiakan ini dari shima.

"Kakak, (name) mau es krim." pinta (name). Shima menghela nafas, lalu segera pergi ke super market. (Name) memanfaatkan kesempatan ini untuk memandikan kucingnya dikamar senra.

"Good job, (name)-chan." ujar senra yang membuka pintu kamarnya, mempersilahkan (name) untuk masuk.

***

     Shima menghela nafas, musim panas adalah yang paling ia benci, cahaya matahari menyengat kulitnya.

"Panas..."

"Shima-kun." panggil seorang nenek yang berdiri didepan rumahnya. Shima tersenyum, memang keluarganya dan nenek itu sangat dekat.

"Ini untuk koneko, aku masih banyak sedia makanan kucing dirumah, kalau habis bilang saja, ya."
Shima mengerutkan alisnya, ia rasa tak memelihara kucing dirumah nya.

"Sama ini... Senra dan (name) sudah dewasa, kan? Ada juga untuk shima-kun." lanjut nenek itu sambil memberikan kresek hitam.

***

"Tadaima..."

"Senra-nii!!! Baju (name) basah!"

"Uwah! Celana ku juga!"

"Senra-nii!!! Sakit! Hweee!!"

"AAAAAH! KASURKU BASAH!"

Shima berlari, mendobrak kamar senra yang tak terkunci dengan kencang. Menampilkan kedua adiknya yang basah sambil memegang ember dan seekor kucing.

"G-geh! Shima!"

"O.. Onii-chan..."

Shima sudah bersiap siap untuk memarahi mereka, namun terhenti, melihat kedua adiknya membungkuk.

"GOMENNASAI!!!" seru keduanya.

Shima hanya menghela nafas kasar, mengacak acak rambutnya.
"Keluarkan kucingnya." ujar shima.

"T-tapi.."

"Kita akan memandikannya bersama diluar." lanjut shima. Kedua adiknya tersenyum lebar lalu mengangguk.

"Dan juga, nanti malam kita akan ke hanabi matsuri bersama, obaa-chan memberiku yukata."

Senra dan (name) langsung berhamburan memeluk kakaknya sampai terjatuh.
"Oi oi!! Bajuku ikut basah!" protes shima.

"Gapapa! Nanti kita main air diluar!" seru (name)

"Arigatou! Shima!" seru senra.

Shima tersenyum, mengelus surai kedua adiknya. "Sama sama."

(Name) melepaskan pelukannya, menatap shima dengan senyuman polosnya.
"Tadi es krimnya, mana?" ujar nya.

"Bersihin kamar dulu baru makan es krim!" ujar shima.

"Eeeeeeeeeh"-(name) & senra

END*

Sekian terima tugas. V':

/14/04/2020/

utaite x reader (Open Req)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang