chapter 2

2.3K 305 15
                                    

  Pintu kelas ramuan terbuka dan beberapa saat kemudian malfoy dan andara masuk sehingga membuat beberapa murid tercengang. Andara yang sejak tadi hanya menunduk pun segera berjalan cepat menghampiri harry, ron, dan hermione.

Ron menyikut lengan andara. Mendekatkan bibirnya ke telinga andara lalu berbisik
"Kenapa kau berjalan bersama dengan malfoy?"

  Andara yang telah menerka bahwa teman-temannya akan menanyakan hal ini pun menunduk dan memfokuskan dirinya pada ramuan Draught of living death yang sedang ia buat.

"Andara." ron masih belum menyerah"Kenapa kau berjalan dengan malfoy?"

"Ron!" bentak andara yang sudah frustasi karena ia tidak berhasil memotong kacang sopophorousnya.

  Ia menatap ron yang mulai panik. Ron tahu jika seorang andara diggory sudah marah, ia pasti telah melewati batas kesabarannya. Tapi menurutnya ia sama sekali tidak salah, ia kan hanya bertanya dan tidak melakukan sesuatu yang…ron terdiam, mungkin andara kesal karena tidak berhasil memotong kacang sialan itu.

Ron mengangkat kedua bahunya sebagai permintaan maaf lalu kembali berusaha untuk memotong kacang yang telah membuatnya ingin mengubur dirinya sendiri.

"Harry, bagaimana kau dapat melakukan itu?." tanya hermione bersemangat saat melihat harry berhasil dengan kacangnya.

  Seketika perhatian ron dan andara teralih kepada harry. Mereka berdua tampaknya juga bersemangat karena jika harry berhasil, mungkin saja harry akan membantu mereka.

"Hancurkan kacangnya, jangan di potong." jawab harry santai.

"Harry, kita harus mengikuti intruksi dari bukunya." hermione tidak mau kalah.

  Andara menghela nafas. Menatap kacang sopophorousnya, lalu melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan harry. Berhasil. Ia tersenyum puas kepada harry yang juga membalas senyumannya.

  Tapi semua itu tidak berhenti sampai disana. Mereka masih harus memasukkan dua belas kacang yang setiap mereka selesai memasukannya ke dalam kuali, selalu terjadi kesalahan. Seperti ramuan milik sheamus yang tiba-tiba meledak dan masih banyak lagi.

  Penampilan mereka pun mulai berantakan, Terutama hermione yang rambutnya sampai mengembang. Beberapa kali andara mendesah frustasi, sehingga harry menoleh ke arahnya.

"Ada apa andara?" tanya harry berusaha sekeras mungkin untuk tidak tertawa.

Andara mengerucutkan bibirnya kesal.
"Aku hanya bingung harry, aku sudah memasukan dua belas kacang tapi…sudahlah, sepertinya aku memang tidak berbakat di bidang ramuan." ocehnya

  Harry terkekeh. Tanpa basa-basi ia segera memasukkan kacang ke tiga belas ke dalam kuali andara sehingga gadis itu memekik kaget.

Ia menutup mulutnya untuk memberi kesan dramatis lalu berkata"Bagaimana bisa?"

"Kau terlalu dramatis andara." ujar harry"Mari selesaikan."

  Dan mereka berdua mulai mengaduk ramuan tersebut seraya tertawa yang tentunya mengganggu konsentrasi hermione, alhasil mereka harus menerima kerlingan tajam dari teman mereka itu. Dan mereka tidak menyadari bahwa ada orang lain yang sedang memperhatikan mereka berdua dengan tajam, mereka tidak menyadari bahwa malfoy merasa kesal melihat kedekatan mereka.

⚡⚡⚡⚡

  Hari ini andara memilih untuk tidak pergi ke hogsmead. Karena ia telah berjanji untuk belajar bersama dengan seseorang yang tentunya juga memilih untuk berdiam diri di kastil. Jika saja orang itu tidak memaksanya habis-habisan, ia pasti tidak akan melakukan semua ini.

  Setelah sampai di area belajar, ia pun duduk dan meletakkan buku-bukunya di atas meja. Matanya yang berwarna abu-abu persis seperti milik kakaknya terus menyusuri setiap paragraf dari buku untuk mencari materi yang akan mereka pelajari.

  Beberapa menit kemudian ia akhirnya menemukan apa yang ia cari. Ia tersenyum seraya menatap laki-laki yang duduk dihadapannya.

"Aku menemukannya." katanya bersemangat sementara orang yang berada di hadapannya hanya tersenyum kecil.

"Jadi kau ingin tahu bagaimana cara membuat-" ujar andara tapi laki-laki itu malah memotongnya.

"Amortentia." potong laki-laki itu"Aku ingin tahu bagaimana cara membuatmu juga menyukaiku."

Andara terkekeh pelan. Ia benar-benar tidak tahu apa yang sedang di fikirkan oleh orang itu.
"Jangan ngelantur draco." ucapnya.

"Aku tidak ngelantur, sungguh." malfoy berusaha untuk meyakinkan andara tetapi dengan nada bercanda. Benar-benar bodoh, bagaimana bisa meyakinkan seseorang dengan nada bercanda.

"Terserah kau saja." andara kembali membolak-balik halaman untuk mencari sesuatu.

  Diam-diam malfoy mengambil kesempatan untuk memperhatikan setiap centi dari wajah andara yang cantik. Jelas ia ingin sekali memiliki andara, tapi sepertinya itu mustahil karena nampaknya gadis itu menyukai harry.

"Boleh aku bertanya?" tanya malfoy namun andara hanya membalasnya dengan gumaman yang berarti iya.

"Apakah kau menyukai seseorang?" tanya malfoy canggung.

  Andara terdiam beberapa saat seraya menatap buku yang sedang ia baca. Pertanyaan macam apa itu fikirnya di dalam hati, tetapi ia segera menyadarkan diri dari lamunan dan menjawab pertanyaan malfoy.

"Tentu saja iya, bahkan aku sangat sangat mencintainya." jawab andara dengan senyuman yang ganjil, senyuman yang sepertinya ia buat untuk menutupi kesedihan.

Malfoy mengerutkan kedua alisnya"Siapa?" tanyanya walau sebenarnya ia takut mendengar jawaban itu.

"Seorang pria tampan bernama Cedric Diggory." jawabnya, kentara sekali ada kesedihan saat ia menyebut nama cedric.

  Jujur malfoy merasa lega karena jawaban itu, tetapi ia juga merasa bersalah karena telah membuat andara kembali mengingat kakaknya. Ia tersenyum kepada gadis itu lalu sekali lagi bertanya"Kau baik-baik saja?"

  Andara mengangguk. Lalu dengan senyuman dan suara ceria yang dibuat untuk menutupi kesedihan, ia pun berkata"Hey, bukankah kita datang kesini untuk belajar?" ujarnya" kau ini malah mengajakku mengobrol."

LegilimensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang