Chapter 5

1.8K 234 2
                                    

  Harry yang terus saja berpendapat bahwa malfoy adalah pelahap maut membuat andara kesal setiap mendengarnya. Namun disisi lain ia juga bimbang karena ia juga merasa ada yang aneh dengan malfoy. Hal itu membuatnya selalu menghindar jika ketiga temannya itu sedang membicarakan malfoy.

  Iya, harry dan andara telah berbaikan semenjak mereka berdua sama-sama diundang makan malam oleh slughorn. Bukan hanya mereka berdua memang, ada hermione, cormac, dan tentu saja ginny yang datang dengan mata yang sembab.

  Sekarang andara sudah tidak terlalu memikirkan harry dan ginny karena menurutnya hal itu bukan urusannya, lagipula ia juga berteman dengan malfoy yang dapat menghiburnya…atau lebih tepatnya malfoy yang selalu setia mendengar semua ocehannya.

  Andara yang pagi ini terpaksa mendengar teori-teori harry tentang malfoy pun mulai mengeluarkan pendapatnya tentang malfoy. Karena mau bagaimanapun kerasnya ia berusaha untuk menghindari topik ini, ia tidak akan bisa terus meredam rasa penasarannya ini.

"Aku juga merasakan hal yang sama harry." andara angkat bicara"Ia terlihat lebih pucat dari biasanya dan ia menjadi sering berdebat dengan dua kroninya itu."

Hermione menatap andara heran. Tidak biasanya temannya itu mau ikut membicarakan hal ini."Dan sekarang kau mulai ketularan harry, andara." ucap hermione.

"Aku hanya menyampaikan pendapat, menurutku dia aneh, omong-omong semangat untuk latihannya nanti harry, sepertinya aku tidak bisa menemanimu, aku ada urusan." tukas andara.

"Urusan apa?" tanya harry yang langsung mengurungkan niatnya untuk mengambil sandwich.

Andara tersenyum"Aku harus menemui profesor slughorn." jawabnya seadanya.

  Harry mengangguk, ia percaya kepada andara karena semalam ia mendengar andara mengeluh bahwa ia harus bertemu dengan profesor slughorn.

⚡⚡⚡⚡

  "Permisi profesor." ucap andara seraya membuka pintu ruangan profesor slughorn. Entah sejak kapan andara ditetapkan sebagai murid kesayangan oleh profesornya itu.

  Slughorn bangkit dari kursinya untuk menyambut andara. Ia tersenyum sehingga membuat andara juga membalas senyumannya.

"Akhirnya kau datang nak, duduklah." ucapnya ramah"Aku sudah menunggumu sejak tadi."

  Andara duduk di salah satu kursi. Canggung rasanya ketika ia berada di ruangan ini hanya dengan profesor slughorn, mungkin karena ia harus menjaga sikap agar terlihat seperti yang diinginkan oleh slughorn.

"Ada apa profesor?" tanyanya.

"Ah, aku hanya ingin berbincang denganmu andara, omong-omong apakah kau sedang sibuk? Karena aku tidak ingin mengganggu waktumu."

"Tentu tidak profesor, tidak ada yang harus kulakukan, jadi kau sama sekali tidak mengganggu waktuku." andara berusaha untuk menyembunyikan kebosanannya.

"Aku ingin bertanya nak, apa yang sebenarnya terjadi kepada kakakmu? Kudengar dia adalah anak yang sangat baik."

  Seperti ada bongkahan es yang masuk ke dalam perut andara saat slughorn melontarkan pertanyaan itu. Ia meremas buku-buku jarinya. Berusaha untuk terlihat setenang mungkin.

"Tentang itu." ia terdiam"Dia dibunuh oleh Voldemort saat turnamen triwizard."

  Slughorn memekik saat mendengar nama itu diucapkan dengan tenang oleh andara. Andara yang sebenarnya menyadari hal itu pun hanya diam lalu melanjutkan sesuatu…sesuatu yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Profesor, bukankah voldemort…maksudku tom riddle adalah anak yang pandai, apakah dia juga termasuk dalam murid kesukaanmu?" tanya andara tenang tanpa menghiraukan ekspresi ngeri di wajah slughorn.

"Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?" pekik slughorn. Nada suaranya sedikit meninggi namun andara masih menatapnya dengan tenang.

"Aku hanya bertanya sir, aku ingin tahu bagaimana masa lalu voldemort…ingin tahu bagaimana masa lalu orang yang telah membunuh kakakku, cedric." jawab andara.

  Slughorn berusaha untuk tenang. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu menjawab pertanyaan yang tadi sempat diajukan oleh andara. Ia tahu andara sedang membalasnya karena ia telah menanyakan hal yang sebenarnya tidak ingin dibicarakan oleh gadis itu, dan kini gadis itu menanyakan hal yang tidak ingin ia bicarakan. Benar-benar cerdik batinnya.

"Ya, dulu tom adalah salah satu murid kesukaanku. Dia berbakat, sangat-sangat berbakat, aku sangat menyukainya, hingga…hingga-" ia terdiam lalu menatap andara"Maafkan aku andara tapi ada yang harus kulakukan, mungkin kau bisa melakukan sesuatu yang lain, bertemu dengan tuan malfoy mungkin."

  Andara terhenti saat ia sedang berjalan melewati pintu, bagaimana mungkin slughorn tahu. Ia memutar tubuhnya hingga kini ia berhadapan dengan slughorn. Ia mengernyit dan slughorn memaksakan sebuah senyuman.

"Sepandai apapun kau menyembunyikan sesuatu, kelak apa yang kau sembunyikan itu pasti terbongkar, jadi sebaiknya kau berhati-hati, nak." ucap slughorn.

Andara mengangguk"Dan begitu juga dengan mu, sir." lalu ia tersenyum dan mulai melangkah pergi meninggalkan slughorn.

  Perkataan slughorn ada benarnya juga. Sekeras apapun usahanya untuk menutupi kedekatannya dengan malfoy…kelak teman-temannya pasti akan tahu. Tidak, ia tidak ingin mengecewakan mereka. Tidak harry, tidak ron ataupun hermione. Tetapi ia juga tidak ingin menjauh dari malfoy. Lelaki itu memberinya ketenangan yang ia butuhkan. Bagaimana mungkin ia bisa menjauh darinya?

  Walau dengan mengingat bahwa malfoy adalah orang yang sangat mengesalkan, arogan, dan tipe-tipe pembuli, ia tetap tidak dapat membenci lelaki itu karena ia telah mencoba untuk melihat sisi lain darinya. Andara tahu ada yang berubah dalam diri malfoy, tetapi ia tidak tahu apa.

  Ia tidak lagi melihat malfoy sebagai malfoy di tahun-tahun sebelumnya. Malfoy yang selalu menghina keluarga ron, malfoy yang pernah membuat hagrid harus kehilangan buckbeak, malfoy yang pernah membantu umbridge, dan malfoy yang pernah membuat sebuah pin menyebalkan itu. Entah apa yang membuatnya berubah.

  Andara terus berjalan melewati koridor-koridor. Ia tidak dapat berhenti memikirkan malfoy. Jujur, sebenarnya ia juga tak kalah penasaran dari harry, hanya saja ia lebih memilih untuk diam. Tiba-tiba saja, ketika ia sedang menaiki tangga, ia baru mengingat sesuatu, ia baru mengingat bahwa malfoy berubah sejak ayahnya dimasukkan ke dalam azkaban. Mungkinkah ini semua ada hubungannya dengan ayahnya, atau yang lebih parahnya lagi, apakah semua ini ada hubungannya dengan…dengan voldemort.

LegilimensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang