Andara berusaha sekuat mungkin untuk menepis semua fikiran buruknya itu. Tidak mungkin malfoy menjadi seorang pelahap maut, ia tidak cukup berani untuk pekerjaan seperti itu. Tapi bagaimana jika memang itu yang terjadi. Lupakan saja, sebaiknya ia pergi ke tempat latihan quidditch untuk melihat siapa yang akan menjadi keeper tim gryffindor.
Ia mempercepat langkahnya saat melihat malfoy sedang berjalan bersama crabbe dan goyle ke arahnya. Ketika mereka hampir berpapasan, crabbe mulai menghadangnya.
"Sendirian diggory?" cemoohnya
"Diamlah crabbe." tukas malfoy"Kita tak punya waktu untuk itu." lalu mereka melanjutkan langkah mereka.
Tetapi andara memutar langkahnya. Ia berjalan mengejar malfoy dan dua temannya itu. Goyle yang menyadari bahwa andara sedang berjalan mendekati mereka pun menepuk pundak malfoy untuk memberitahu lelaki itu.
Mereka berhenti. Malfoy menaikkan kedua alisnya, matanya terus menatap kagum kepada gadisnya yang walau sebenarnya takut namun tetap memberanikan diri untuk berbicara dengannya saat ia sedang bersama dengan teman-temannya. Gadisnya? Ia bahkan tidak tahu apakah andara benar-benar akan menjadi gadisnya, ia hanya bisa berharap.
"Profesor sprout mencarimu, malfoy" ujar andara bohong"Ia bilang ia ingin berbicara denganmu."
Tanpa banyak bicara, malfoy pun mengangguk lalu berjalan mengikuti andara sementara crabbe dan goyle juga pergi ke arah yang berlawanan dengan malfoy dan andara. Malfoy terus mensejajarkan langkahnya dengan andara hingga mereka sampai di sebuah koridor yang sepi.
"Jadi apa yang mau kau bicarakan profesor sprout?" tanya malfoy seraya menyandarkan tubuhnya di dinding.
"P-profesor sprout?" andara mengernyit bingung"Apa maksudmu?"
"Aku tahu kau berbohong tadi andara, profesor sprout sedang tidak ingin berbicara denganku kan? Sebaliknya kau yang ingin berbicara denganku." ujar malfoy seraya terkekeh.
Andara mendengus pelan"Kau benar." ia tersenyum"Aku merindukanmu, sudah lama kita tidak mengobrol berdua lagi. Kau terlalu sibuk dengan semua urusanmu."
"Kau ini, sekarang aku ada disini…bersamamu, jadi silahkan ceritakan aku apa saja." cibir malfoy seraya mengacak rambut cokelat andara yang seketika berubah warna menjadi pirang persis seperti miliknya.
Malfoy terkejut melihat perubahan pada warna rambut andara. Ia duduk di salah satu anak tangga yang berjarak tak jauh darinya. Dan andara ikut duduk di sebelahnya. Ia terus menatap rambut andara yang kini menjadi pirang seraya mengelus kepala andara sementara andara mulai mengoceh dengan kepala yang ia sandarkan di dada malfoy.
Malfoy dapat merasakan kehangatan menjalari seluruh tubuhnya saat ia bersentuhan dengan andara. Ia menyukai hal ini. Sentuhan itu membuatnya tenang dan sejenak melupakan semua tugasnya.
"Kau tahu draco, terkadang aku ingin hidup seperti muggle." ucap andara tiba-tiba"Mereka lahir, tumbuh, belajar, bekerja, menikah, mempunyai anak, dan pada akhirnya mati."
"Bukankah kita juga seperti itu?" tanya malfoy bingung.
"Tentu tidak tuan malfoy, mereka kan tidak perlu berjaga-jaga jika suatu saat orang-orang yang mereka cintai akan menjadi seorang pelahap maut." andara mendesah pelan"Itu sangat mengerikan, kita tidak tahu siapa saja yang akan menjadi pelahap maut, aku juga tidak tahu apakah suatu saat nanti aku akan menjadi salah satu dari mereka atau tidak."
"Contohnya seperti pettigrew, bukankah dia, remus, sirius, dan james potter bersahabat, tetapi pettigrew menjadi seorang pelahap maut dan membuat temannya sendiri terbunuh." ia melanjutkan.
Hati malfoy mencelos ketika semua kata-kata andara menerobos masuk melalui pendengarannya. Sekarang ia adalah salah satu dari pelahap maut, tapi ia juga tidak ingin kehilangan andara. Ia terkekeh pelan untuk menghilangkan kecanggungan yang tiba-tiba mengelilinginya, setelah itu ia berkata"Tapi dengan menjadi seorang mug-"
"Aku tidak ingin kehilanganmu draco." potong andara seraya menggenggam tangan malfoy. Andara tahu ada yang tidak beres dalam dirinya jika ia sedang bersama malfoy, ia hanya tidak tahu apa. Rasanya seperti rasa yang pernah ia miliki untuk harry tapi menurutnya tak mungkin jika ia…mencintai malfoy.
"A-Apa?" tanya malfoy untuk memastikan apakah yang baru saja ia dengar itu tidak salah.
"Aku tidak ingin kehilanganmu." bisik andara lemah"Aku tidak ingin kehilangan seseorang lagi, aku sudah pernah kehilangan cedric. Aku tidak ingin kehilangan dirimu atau pun yang lainnya. Aku lebih memilih aku yang menghilang dibandingkan harus kehilangan."
"Sst, aku tidak bisa berjanji." ucap draco pelan."Aku mencintaimu andara, tapi aku tidak tahu apakah aku bisa terus bersamamu."
Andara menatap malfoy nanar, ada kegetiran saat malfoy mengatakan hal itu. Ditatapnya wajah lelaki itu kemudian ia langsung memeluknya. Memeluknya dengan erat. Hanya itu yang ingin dilakukan oleh andara saat ini. Ia ingin merasakan kehangatan lelaki itu, dan ia untuk saat ini, ia hanya ingin berada di dekat malfoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legilimens
FanfictionSelama ini ia tidak pernah mengira bahwa ia akan mencintai musuh bebuyutan sahabat sekaligus mantan kekasihnya sendiri. Setiap ia berada di dekat laki-laki itu, ia selalu merasakan kehangatan yang selalu ia rindukan. Namun disaat perasaannya untuk l...