Chapter 12 [Hopeless]

1.4K 208 31
                                    

"Draco, kau baik-baik saja?" andara menggenggam tangan malfoy, inilah hal yang sekarang sering ia lakukan, mengunjungi malfoy di hospital wing.
Hanya saja lelaki itu selalu tertidur setiap ia datang, jadi yang dapat ia lakukan hanya berbicara dengan lelaki itu, walau ia tahu bahwa lelaki itu tidak akan mendengarnya, seperti saat ini misalnya.

"Aku merindukanmu, sungguh, kuharap saat itu aku dapat melakukan sesuatu, kuharap aku dapat mencegah hal ini terjadi kepadamu, maafkan aku," ucap andara lirih, peristiwa beberapa hari yang lalu terus membayanginya.

"Jangan menyalahkan dirimu, andara." tiba-tiba malfoy terbangun seraya tersenyum, "Karena itu hanya akan membuatku semakin tidak bisa berhenti memikirkanmu."

Andara tersenyum, dan malfoy mengubah posisinya menjadi duduk. Ia terus menatap andara.

"Kau bangun," ujar andara seraya memeluk lelaki tersebut.

"Tentu saja aku bangun andara, aku bahkan tidak tidur, aku tidak pernah tidur setiap kau datang."

Andara mendongak, "Berarti selama ini-"

"Iya, selama ini aku mendengarkan semua yang kau katakan, ternyata kau ini sangat mencintaiku, ya."

"Yeah, terserah kau saja," ujar andara yang masih memeluk malfoy, tiba-tiba tatapannya berubah sendu, "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa saat itu kau menangis?"

Draco menundukkan pandangannya, menatap mata gadis yang sedang berada dipelukannya. Seperti ada sesuatu yang menghantamnya saat andara melontarkan pertanyaan itu, pertanyaan yang membuatnya tersadar bahwa tidak seharusnya ia bersama dengan gadis itu, ia hanya akan mempersulit gadis itu, ia hanya akan menyakiti hati gadis itu.

Ia memejamkan mata, berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusan yang saat ini ia ambil tidaklah salah, lebih baik ia menyakiti hati gadis ini sekali daripada harus menyakitinya berkali-kali. Perlahan ia melepaskan pelukan andara lalu kembali menatap gadis itu.

"Kurasa kita tidak bisa bersama." ujar malfoy. "Kau dan aku tidak akan bisa bersama, kau adalah sahabat potter, kau membantunya untuk menyelidikiku, kan? Kau mendekatiku untuknya, tak perlu berbohong, Diggory."

Andara tersentak mendengar hal itu, mendengar malfoy memanggilnya dengan nama belakangnya, membuat perutnya menjadi dingin.

"Draco, aku tidak... tidak pernah memiliki fikiran selicik itu, aku bersumpah."

"Kau fikir aku akan percaya?"

"Aku... tidak mungkin melakukan semua itu, aku benar... benar mencintaimu, draco."

"Tinggalkan aku! Aku tidak lagi menginginkanmu, diggory."

Andara menghela nafas panjang, kemudian bangkit dari kursinya, sekarang sudah jelas, seharusnya ia tidak pernah dekat dengan malfoy, semua ini hanya akan membuatnya menyesal.

Mata malfoy terpaku menatap kepergian gadis itu, sejujurnya ia tak ingin kehilangan gadis itu, tapi mau bagaimana lagi, lebih baik mereka berpisah dibandingkan andara harus berurusan dengan dia-yang-namanya-tak-boleh-disebutkan.

⚡ ⚡ ⚡ ⚡

Baru saja ia merasa bahwa ia memiliki harapan untuk kembali percaya bahwa dunia ini tidak seburuk yang ia kira, tapi sekarang harapan itu kembali lenyap, ia tidak percaya bahwa ia akan kembali merasakan hal ini, merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang kita cintai.

Hanya ada keputusasaan di dalam otaknya saat ini, dan ada hal aneh yang seperti bergejolak di dalam perutnya, jari-jarinya gemetar memegang tongkatnya, mengarahkan tongkat itu kepada lantai, lalu kepada dirinya sendiri. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia benci fakta bahwa semua ini terjadi padanya.

Toilet perempuan yang ditempati oleh myrtle merana, memang sudah tidak lagi terpakai sehingga tempat itu sekarang menjadi tempat bagi andara untuk melampiaskan keputusasaannya... melampiaskan semuanya kepada tembok tak bersalah disekitarnya kemudian kembali memperbaikinya.

"Kau lagi... kuharap kau bisa berhenti melakukan hal itu... karena jika ada profesor yang tahu, kau akan mendapatkan masalah." ujar myrtle seraya melayang di atas andara.

Suara itu membuat andara mengerling kepada myrtle kemudian kembali merunduk. Ia mengingat sesuatu ketika myrtle mulai mendekatinya.

"Myrtle... bukankah draco pernah bercerita padamu?" tanya andara pelan.

"Yeah, tentu saja... bukan pernah, melainkan sering, ia sering sekali bercerita kepadaku, tentang-"

"Tentang apa?... uhm, maksudku jika kau tidak keberatan, apa yang dia bicarakan denganmu?"

"Tidak bisa, aku sudah berjanji untuk tidak memberitahu siapa-siapa, dan kami berdua, kufikir aku dan dia akan ditakdirkan bersama."

Semua perkataan myrtle membuat andara tersenyum sangar kemudian berdiri. Ia menatap myrtle, tatapan kecewa karena myrtle tidak memberitahukannya tentang malfoy.

"Kau tahu, myrtle? Seharusnya kau memikirkan semua ini, aku ingin kau membantuku." andara melembutkan suaranya.

"Kau sangat mirip dengan lelaki itu! Kau mirip dengannya! Pergi kau! PERGI!" teriak myrtle histeris dan andara keluar dari toilet itu.

LegilimensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang