Chapter 10 [Slughorn's party]

1.4K 212 3
                                    

  Suara jari-jari yang diketukan di meja masih terdengar. Tentu saja sedikit membuat mereka tidak dapat berkonsentrasi dengan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Bisa berhenti, andara?" tanya lavender kesal, namun rasa kesalnya itu tidak ada bandingannya dengan rasa kesal andara yang disebabkan oleh malfoy yang menolak ajakkannya.

  Jari-jari andara berhenti bergerak, ia mengerling tajam kepada lavender. Tidak ada yang boleh mengusiknya, tidak ada. Beberapa guru mengetahui hal itu, mereka tahu bahwa andara mewarisi beberapa sifat tom riddle, kata-katanya adalah perintah yang harus dilaksanakan, ia ambisius, cerdas, dan banyak hal lain yang diwarisinya dari riddle, tapi mereka yakin bahwa andara tidak akan menjadi seperti riddle. Hanya itu yang bisa mereka harapkan.

"Yeah, maaf jika aku mengganggu waktu makanmu yang berharga, nona brown." sindirnya lalu mengetukkan jarinya sekali lagi sebelum pergi meninggalkan meja gryffindor.

"Aku dipanggil profesor mcgonagall." ujarnya kepada harry, ron, dan hermione sebelum meninggalkan meja.

"Dia kenapa?" tanya ron ngeri mengingat cara andara mengerling kepada lavender tadi, benar-benar seperti bukan andara yang ia kenal. Harry juga menyadari hal itu, kerlingan itu hampir mirip dengan kerlingan milik voldemort saat ia masih menjadi tom riddle.

"Mungkin ia sedang banyak fikiran." jawab hermione yang sepertinya tidak ingin meneruskan pembicaraan ini.

  Di sisi lain, andara mengetuk pintu kantor profesor mcgonagall, ia memasuki ruangan saat mendapatkan izin dari profesor mcgonagall. Wajah andara masih menampakkan wajah yang sama seperti tadi, wajah yang membuat teman-temannya keheranan.

  Profesor mcgonagall memekik kaget saat melihat wajah andara yang mengingatkannya akan sang pangeran kegelapan. Ia sadar semakin gadis itu tumbuh, semakin banyak diri tom riddle yang berada di dalam dirinya, ia mulai menyadari bahwa sekarang andara mulai sering terlihat menyendiri dan tidak dapat mengatur emosi, tidak seperti andara si gadis manis yang ia kenal dulu, andara yang selalu berusaha untuk menyembunyikan perasaannya dan selalu mendahulukan orang lain dibandingkan dirinya sendiri.

"Diggory, aku memilihmu untuk menjadi komentator untuk pertandingan quidditch hari ini jika tidak keberatan." mata profesor mcgonagall menatapnya tajam, membuatnya tersadar dan langsung mengubah raut wajahnya menjadi andara yang tenang.

"Kenapa harus saya, profesor?" tanya andara, ia tidak ingin menjadi komentator quidditch.

Profesor mcgonagall menghela nafas, "Karena kau dapat bersikap adil, kau netral, itulah yang membuatku memilihmu diggory." ujarnya.

"Baik, profesor." ujar andara pasrah. Dan akhirnya ia harus mengomentari permainan quidditch yang membuatnya kesal karena anak-anak slytherin menyanyikan sebuah lagu untuk ron yang menurutnya sangat tidak pantas.

⚡⚡⚡⚡

  Andara tidak lagi berbicara dengan malfoy, sejak malfoy menolak ajakannya dan sejak ia tahu bahwa ia adalah orang yang membuat lagu sialan itu untuk ron. Rasanya ia ingin sekali menampar wajah itu, walaupun sebenarnya ia sangat merindukan lelaki itu.

  Akhirnya ia memutuskan itu pergi sendirian ke pesta itu, dan ketika ia masuk, ia langsung di sambut oleh profesor slughorn. Pria itu tersenyum.

"Andara!" ucapnya bersemangat seraya menghampiri gadis itu, andara tersenyum kecil.

"Hai, profesor." balas andara kemudian ia merasakan ada yang aneh dengan tatapan slughorn, entah kenapa sekarang semua orang sering menatapnya aneh.

"Ada apa, profesor?" andara memberanikan diri untuk bertanya.

Slughorn menggeleng pelan, "Tidak ada, kau hanya mengingatkanku akan seseorang, kalian memiliki banyak persamaan." jawabnya tergagap.

"Jika aku boleh tahu, siapa? Aku hanya penasaran." suara andara terdengar resah.

"Tidak ada, lupakan saja, nak." sahut slughorn.

  Andara mengangguk kemudian meminta izin untuk menemui hermione, ia penasaran siapa orang yang di ajak hermione ke pesta ini. Mereka berbincang-bincang hingga ada sesuatu yang terjadi. Ia melihat malfoy sedang di seret oleh filch, dan andara pun segera mengikutinya.

"Profesor slughorn," desis filch, "Saya menemukan anak ini bersembunyi di koridor atas. Dia ngotot katanya diundang ke pesta anda dan terlambat datang. Apakah anda mengirim undangan kepadanya?"

  Andara mengernyit ketika malfoy menarik diri dari pegangan filch, tampaknya ia murka.
"Baiklah, aku tidak diundang!" katanya marah. "Aku mencoba nyelonong masuk, senang?"

"Lelucon yang lucu," ujar andara tenang yang langsung membuat perhatian tertuju kepadanya. "Ia datang bersamaku, jadi jika kau tidak keberatan, bisakah kau berhenti menarik telinganya."

Harry menatap andara bingung, "Kau datang bersamanya?" tanyanya tak percaya.

  Andara tidak bersuara, ia hanya membalas dengan anggukan, kemudian tersenyum kepada mereka semua.

"Jadi dia datang bersama denganmu, maaf atas kesalah pahaman ini." ucap slughorn.

"Yeah, tidak apa-apa, profesor, tidak perlu minta maaf, dan sekarang aku minta diri karena ada yang harus saya bicarakan dengan dra-maksudku malfoy." lalu andara segera mengajak malfoy keluar dari kantor slughorn.

"Terimakasih." ucapnya tetapi malah tamparan di pipi yang ia dapatkan dari andara.

"Itu untuk lagu yang kau buat untuk ron." ujar andara kesal, "Apa yang kau lakukan disini, draco?"

Malfoy masih memegangi pipinya yang terasa sakit karena tamparan gadis itu. "Aku hanya-"

"Apakah kau keberatan jika aku berbicara dengan tuan malfoy?" potong snape tiba-tiba.

"Yeah." jawab andara lemah, dan malfoy pergi bersama snape, dan ketika ia kembali masuk ke dalam kantor slughorn, ia baru mengingat sesuatu, sialan, mengapa ia menolong malfoy dihadapan harry. Baiklah, sepertinya ia harus mencari alasan untuk hal itu.

LegilimensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang