[✓] Little Thing ㅡBinHoon

📌 Duaenam

Ada yg kangen?:')
.
.
Enjoy
.
.

"

Mashi!"

Pintu ruang kesehatan dibuka kenceng dari luar sama Junkyu. Nggak peduli, pas masuk ruang itu dia langsung disambut tatapan aneh dari beberapa mahasiswa yang ada di sana. Berisik sih.

Junkyu langsung melangkah ke bilik pojok yang tadi dibilang sama Doyoung.

Dia ngebuka tirai putihnya, dan langsung nemuin pacarnya duduk di ranjang sambil nunduk. Kelihatan lemes banget.

"Mashiho.."

Yang lebih muda mendongak mandang ke Junkyu yang sekarang udah berdiri tepat di depannya dia, "Junkyu.."

Demi apa.

Hati Junkyu mencelos lihat wajah Mashiho yang sembab. Hidungnya merah. Kentara banget kalau habis nangis.

Pelan, Junkyu ngeraih pipi kanan kiri Mashiho, ngusap pipi itu, "kenapa hm?"

"T-tadi praktikum pertama anatomi.."

Oke. Junkyu udah tau arah omongan Mashiho.

"Kamu lihat kadaver?"

Junkyu inget, dulu semester pertama, waktu pertama dia praktikum anatomi, banyak temen-temennya yang juga kayak Mashiho gini.

Ya siapa yang nggak kaget lihat mayat? Apalagi sampai nyentuh-nyentuh. Walaupun akhirnya terbiasa juga sih.

Mashiho ngangguk, "tapi.."

"Tapi?"

Mashiho diem beberapa detik sampai akhirnya jawab pelan banget, "aku jadi keinget ayah aku.."

Oke. Hati Junkyu tambah mencelos lagi.

Iya. Junkyu tau.

Ayah Mashiho itu udah meninggal. Sejak Mashiho SMP. Mashiho cerita ke Junkyu kalau ayahnya udah sakit dari Mashiho kecil. Dan ngomong-ngomong, ayah sama ibu Mashiho itu udah cerai. Dari Mashiho kelas lima. Dan sampai sekarang nggak ada kabar lagi dari ibunya.

Mashiho dulunya diasuh ayahnya, sebelum ayahnya meninggal. Dan setelah itu diasuh neneknya sampai sekarang.

"Mashi.." Junkyu ngusap mata Mashiho yang mulai berair lagi. Lalu menggeleng ke arah Mashiho seakan bilang 'jangan nangis..'

Mashiho malah makin sesenggukan keras. Entah kenapa tiap lihat Junkyu, dia juga ingat ayahnya. Ayahnya juga lembut gitu ke dia.. dulu. Setelah ayahnya meninggal, darimana lagi Mashiho dapat kelembutan itu?

"Udah aku bilang.. sekarang ada aku hm? Jangan sedih lagi.. Ayo, besok ke makam ayah kamu, biar aku bilang ke beliau, kalau anaknya udah ada yang jagain sekarang," kata Junkyu.

Dan Mashiho nutup matanya pas Junkyu ngecup keningnya lembut.

Hangat. Hatinya menghangat.

Setelahnya Junkyu lega, senyum Mashiho kembali lagi yang itu ngebuat Junkyu juga ikut tersenyum. Dia menggesekkan hidungnya ke hidung Mashiho, "nah gitu dong, senyum."

"Junkyu, nanti malem tidur di kosku ya?"

Junkyu mana mungkin nolak.

.
.
.
Little Thing
.
.
.