📌 Empat

6.8K 1K 288
                                    

"KAK BIN, KEBURU TELAT NIH!"

Jihoon kebangun pas denger suara teriakan Doyoung dari luar kamar Yoonbin.

Pas Jihoon noleh ke sisi kasur di sebelahnya, Yoonbin udah nggak ada. Mandi kali ya?

Akhirnya Jihoon duduk, ngerapiin rambutnya bentar trus bangun. Rada susah sih pas jalan, tapi bisa kok. Jihoon kan kuat.

Pas Jihoon keluar dari kamar, Jeongwoo langsung lari ke dia.

"Eh kak Jihoon! Kak Jihoon nggak kenapa-kenapa kan?! Apanya yang sakit, kak? Sekarang udah nggak apa-apa kan? Kok bisa keㅡ"

"Wu, bantuin Jihoon jalan kek. Malah ditodong omongan," sela Yedam yang duduk nyaman di sofa ruang TV sambil nekan-nekan tombol remot, nyari channel kartun.

Yedam lagi jemput Doyoung ngomong-ngomong. Nah Doyoungnya lagi neriakin Yoonbin yang barusan masuk kamar mandi.

Ini sudah jam 7.50, kelas Doyoung kebetulan hari ini sama jamnya dengan kelas Yoonbin, jam 8. Akhirnya berhubung mobilnya Yoonbin masuk bengkel kemarin, Yoonbin nebeng Yedam sama Doyoung. Eh, malah jam segini baru bangun.

Doyoung kesel dong. Doyoung itu tipe mahasiswa yang kelasnya mulai jam 7 datengnya dia jam 6. Rajin bangetlah pokoknya. Kan mau baca-baca materi buat nanti juga sebelum kelas mulai. Yah, serajin itulah.

Balik ke Jihoon. Dia akhirnya sampai meja makan dengan bantuan Jeongwoo, "kamu nggak sekolah, Wu?" tanyanya ke Jeongwoo.

"Iya ini mau berangkat, kak. Nunggu Haruto masihan," jawab Jeongwoo. Sekolahnya Jeongwoo ini memang setiap hari masuknya jam 8 pagi.

Jihoon ngangguk-ngangguk. Tangannya mulai ngolesin selai coklat ke roti yang barusan dia ambil di meja. Yoonbin pasti nanti nggak sempet sarapan deh.

"Cepetan, kak Bin!"

Doyoung ngedumel lagi pas Yoonbin keluar dari kamar, tadi udah keluar dari kamar mandi, trus ganti baju di kamar gitu. Kemejanya masih belum terkancing semua, rambutnya juga masih acak-acakan. Jas laboratoriumnya tersampir di pundak, nah tangannya sibuk megangin tas.

"Iya bentarr," katanya sambil mulai ngencingin kemeja, tasnya udah dia taruh di sofa sebelah Yedam.

Jihoon yang ngelihat itu jalan ke Yoonbin.

Pas udah di depan pacarnya, dia nyuapin rotinya tadi ke Yoonbin, "maaf gara-gara aku ya kamu kesiangan gini," cicitnya.

Yoonbin nggak jawab. Kemejanya mulai dikancingin sama Jihoon, jadi tangannya dia ganti megang roti, dan tangannya satu lagi nyisirin rambut.

Yedam merhatiin semua itu dari sofa. Udah persis macem suami-istri ya dua orang itu, batinnya.

Selesai sudah. Kemejanya Yoonbin udah rapi, rambutnya juga. Roti yang dibuatin Jihoon tadi juga udah masuk semua di perutnya.

Kali ini tangan Yoonbin gerak ke pipi Jihoon. Kedua pipi pacarnya itu dia tekan, sampai bibirnya Jihoon maju beberapa senti, "kamu di sini aja sampai aku pulang nanti, oke?"

"pulang jam berapa nanti kamu?" Tanya Jihoon. Pipinya udah dilepas kok sama Yoonbin.

"Ya bisalah nanti pas jam makan siang pulang dulu bawain kamu makan."

Jihoon senyum lebar. Jackpot banget deh dia bisa pacaran sama Yoonbin tu.

"ehem. Bisa berangkat sekarang, kakak-kakak? Sudah jam 8 ini," sela Doyoung yang tiba-tiba udah berdiri di belakang Jihoon.

Jihoon ketawa.

Yoonbin kembali megang pipi Jihoon, kali ini buat narik kepala pacarnya itu, trus ngecup singkat bibirnya, "aku berangkat."





[✓] Little Thing ㅡBinHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang