📌 Enam

6.5K 1K 375
                                    

"Yoonbin mana Yoonbin?"

Jihoon ngulang kalimat yang sama dari pertama kali dia ketemu Junkyu pas buka pintu rumah tadi. Pun saat Junkyu mapah dia buat naik ke lantai dua. Yang dia ulang-ulang cuma namanya Yoonbin.

CKLEKK

"Itu Yoonbin, Hun, barusan aku kasih obat. Lo mau tidur disini aja malem ini? Gue biar tidur di kamar kosong sebelah," kata Junkyu sambil nunjuk Yoonbin yang tidur di ranjang.

Jihoon ngangguk, "makasih ya, Kyu."

"Santai aja. Masuk gih."

Jihoon ngelangkah masuk, pintu kamar udah ditutup Junkyu dari luar.

Perlahan dia duduk di samping Yoonbin. Yoonbinnya tidur. Tapi kentara banget pacarnya itu lagi nahan sakit. Rambutnya udah basah sama keringat.

Tangannya terulur ke depan. Nyibak poni Yoonbin trus ngusap keringat pacarnya. Rada nunduk dia berbisik di depan wajahnya Yoonbin, "maafin aku.."

Yoonbin merintih kecil di tidurnya. Ganti posisi jadi tidur miring dan menghadap ke Jihoon.

Dan pas Jihoon ngusap keningnya Yoonbin sekali lagi, mata Yoonbin terbuka sedikit, "Jihun..?" suaranya serak banget.

Jihoon ngangguk, "iya ini aku.." katanya sambil baring di sebelah Yoonbin.

Langsung aja Yoonbin memeluk pinggang pacarnya itu dan melesakkan wajahnya di leher Jihoon, tempat favoritnya Yoonbin. Kening Yoonbin yang panas itu bisa Jihoon rasain di sekitaran bawah dagunya dia.

"Aku nggak suka.." Yoonbin menggumam. Lirih, tapi Jihoon bisa denger jelas.

"Hm?"

"Aku nggak suka kamu sedeket itu sama kakak tingkat kamu itu."

Tanpa Yoonbin nyebut namanya pun Jihoon udah tau siapa. Tangannya ngusap rambut bagian belakang Yoonbin, "iya, maafin aku.."

Yoonbin menggeleng kecil di lehernya Jihoon, "aku cuma kesel kenyataan kalau aku nggak bisa dateng lebih cepat. Maaf ya.."

Kali ini Jihoon yang menggeleng, dia nangkup sisi kepala kanan-kiri Yoonbin, trus narik kepala pacarnya itu menjauh dari lehernya. Dan wajah mereka hadap-hadapan sekarang.

"Habin, aku udah denger kalo kamu nggak dapet pinjeman mobil kemarin buat nganter makanan ke aku.. Bodohnya kamu malah naik motor dan jatuh sampai sakit gini," ujar Jihoon panjang lebar, "dan aku lebih bodoh lagi karena ngira kamu nggak bakal bawain makanan ke aku dan malah nge-iyain tawarannya kak Seunghun.."

Yoonbin senyum tipis, padahal mukanya pucet banget gitu, "nggak apa-apa, daripada kamu kelaparan."

Jihoon udah nggak bisa ngomong apa-apa lagi rasanya. Jadi dia nyibak rambut dibagian dahi Yoonbin, trus ngecup dahi pacarnya yang panas itu lembut, "panas-panas pergi kamu dari pacar aku. Jangan buat dia kesakitan."

Kali ini Yoonbin ketawa kecil. Lalu dia meluk pacarnya lagi. Jihoon emang paling bisa buat dia merasa baikan.

"Kamu juga, Habin. Nggak usah sok-sok an bawa motor lagi. Kalau emang nggak ada mobil yaudah nggak usah anterin aku makanan."

"Trus kamu pengen dianterin makanan sama Seunghun itu lagi,  gitu?" Kata Yoonbin sambil menggigit kulit leher Jihoon rada keras.

Jihoonnya teriak kaget. Untung nggak kenceng-kenceng teriaknya. Dia masih inget tempat kok, "sakit, Habin!"

"Jauh-jauh dari Seunghun Seunghun itu, Ihun.."

Jihoon senyum. Udah lama Yoonbin nggak panggil dia 'Ihun'. Soalnya semenjak mereka pacaran, Yoonbin lebih sering manggil dia 'sayang'.

[✓] Little Thing ㅡBinHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang