📌 Sembilanbelas

5.2K 885 531
                                    

Fast update dongg~

Makanya jan suudzon klen sama aku:')
.
.
Enjoy
.
.


Jadi gini...



Jihoon itu anak elit sebenernya. Maksudnya dari lingkungannya, dari sekolahnya dan dari teman-temannya.

Dari kecil, Jihoon udah masuk SD yang bergengsi di kotanya. Pun SMP-nya. Bisa dibilang malah SMP-nya Jihoon itu SMP nomer satu di sana. Nggak mengherankan lagi dong ya, kalau pas masuk SMA Jihoon keterima di SMA paling bergengsi di kotanya. SMA YG.

Cuman Jihoon ini anaknya nggak suka ribet, sukanya nyantai dan main-main. Makanya pas orangtuanya nyuruh Jihoon masuk IPA, Jihoon diem-diem malah nulis IPS di lembar peminatan pas tes awal masuk SMA. Alasan utama sebenernya hasutan dari temen-temennya sih. Temen-temen SMP Jihoon pada pengen masuk IPS soalnya, Jihoon ngikutin.

Jadilah Jihoon masuk IPS.

Jihoon ini nggak bandel sebenernya. Tapi suka males. Dan sekali lagi, pembawaannya yang kelewat santai itulah yang ngebuat hari pertama MPLS aja udah telat.

"KAMU! BARIS SINI!"

Jihoon nunduk ke kakak kelas yang saat itu jadi panitia MPLS. Trus jalan dan baris di barisan beberapa anak yang sama-sama nunduk.

"Park Jihoon. Mana dasi kamu?" Tanya kakak kelas perempuan tadi sambil megang ID Card yang terkalung di leher Jihoon.

"Maaf kak. Ketinggalㅡ"

"KETINGGALAN?! BARU HARI PERTAMA DEK!"

Jihoon udah hampir kebatuk denger teriakan itu. Dia udah denger dari kakak-kakak tetangganya sih, kalau SMA ini emang keras MPLS-nya, tapi nggak kebayang kalau sampai gini.

Enak aja Jihoon diteriaki, orangtuanya aja nggak pernah teriak ke dia.

Untung nggak berlangsung lama. Kakak kelas perempuan itu pergi ninggalin Jihoon dua menit setelahnya. Tapi dateng lagi kakak kelas yang lain, kali ini laki-laki, dan bukan Jihoon targetnya, tapi murid baru lain yang berdiri di sebelah Jihoon.

"Ha Yoonbin. Kenapa kamu telat?" Tanya kakak kelas itu dengan nada judes banget.

"Ban sepeda saya tadi kempes, kak, jadi harus nuntun."

Satu kata, kalem. Santai banget jawaban dari murid baru itu. Seolah nggak bakalan ada masalah lagi setelah dia jawab gitu.

Jihoon iseng dan rada mendongak buat lihat reaksi kakak kelas itu. Kakak kelas itu ngengguk-ngangguk, sambil memasang senyuman setengah mengejek gitu.

"Kamu dari SMP BX?"

SMP BX? Jihoon nggak terlalu tau. Tapi SMP itu banyak diomongin guru-guru di SMP-nya Jihoon dulu. SMP yang katanya isinya anak-anak bermasalah semua.

"Iya, kak."

"Udah untung kamu masuk SMA ini ya. Jangan buat SMA ini malu dengan masuknya kamu di sini."

Jihoon melotot. Entah kenapa dia nggak terima sama omongan kakak kelas barusan itu.

"Iya, kak.."

"HEH KENAPA KAMU MALAH NGEIYAIN?!"

Semua anak yang ada di depan halaman sekolah itu langsung noleh ke arah Jihoon yang barusan teriak kenceng ke murid baru yang namanya Ha Yoonbin tadi.

Jihoon nggak nyadar, dan kali ini malah natap kakak kelas tadi, "kak, jangan lihat SMP-nya dia kek gimana deh. Dengan dia dari SMP BX bisa masuk ke SMA ini aja udah ngebuktiin kalau dia itu keren banget ya," nadanya nada menantang malah, sambil jari telunjuknya dengan kurang ajarnya ngacung-ngacung di depan hidung kakak kelasnya tadi.

[✓] Little Thing ㅡBinHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang