Part 4 | Kithbah

3.7K 203 0
                                    

Almira terbangun dari tidurnya, ia melihat jam dinding menunjukkan puku 03.00 AM, yang biasanya pada jam-jam segini kebanyakan orang sudah tertidur pulas dan terbawa mimpi. Ia beranjak dari kasur empuknya dan segera kekamar mandi untuk wudhu dan berniat melaksanakan shalat tahajud. Setelah selesai wudhu ia mengenakan mukenah putih polosnya dan menggelar sajadah. Selesai shalat ia pun berdoa kepada Sang Ilahi.

Hasbiyallahu wani'mal  wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir. Wakafa billahi syahida. Wakafa billahi wakila. Wakafa billahi nashiraa. Ya Allah jika kak Haris memang jodoh terbaik hamba satukanlah kami  Ya Allah. Aamiin.

Sambil menunggu sholat subuh Almira melanjutkannya dengan muroja'ah.

*  *  *
Pukul 06.00 AM, Mama Almira sudah berada di dapur....

"Al sini, bantuin mama buat kue." Teriak mamanya kepada Almira yang masih berada diatas.

"Bentar, Ma..." Teriak Almira dari dalam kamarnya yang tak kalah kencang. Almirapun langsung menuruni satu persatu anak tangga.

"Sini Ma, Al bantuin."

"Ini, kamu aduk adonannya ya." Jelas mamanya dan langsung menyerahkan mixer untuk mengaduk adonannya, ceritanya hari ini mamanya akan membuat kue donat. Lalu mamanya memasak makanan untuk dimakan hari ini.

"Siap Ma."

"Keluarga Kak Haris kapan sampai sini Ma?"

"Katanya sih nanti malam." Dan hanya di jawab "Oh" oleh Almira.

Malam itu pun datang. Tepat pukul 08.00 PM, keluarga Haris datang dirumah Almira. Malam itu Haris mengenakan kemeja berwarna biru tua, celana warna hitam dan sepatu hitam pantofel mirip orang kantoran.

"Assalamualaikum." Salam keluarga Haris.

"Waalaikumsalam, eh calon besan." Jawab kedua orang tua Almira.

"Masuk-masuk. Silahkan duduk." Senyuman tak hilang dari wajah kedua belah pihak keluarga. Gina langsung  ke dapur mengambil kue dan minuman lalu menyuguhkannya di meja ruang tamu.

"Sebentar ya, saya panggil Almira dulu."

"Al... keluarganya nak Haris sudah datang, ayo turun." Perintah mamanya.
Almira keluar dari kamarnya dengan menggunakan gamis yang ia beli bersama Devi, berwarna hijau army dan hijab yang senada, ditambah lagi make up yang tipis menambah kecantikan Almira bertambah.

"Masyaallah, cantiknya anak Mama. Ayo turun."

"Bentar ya Ma, aku panggil Kak Angga dulu. Mama turun aja dulu."

"Yaudah jangan lama-lama udah ditungguin." Mamanya langsung pergi dan Almira hanya mengangguk dan menemui kakaknya.

"Kak ayo temenin Al turun." Pinta Almira pada kakaknya yang sedang merapikan bajunya didepan cermin.

"Tadi kan ada Mama. Kenapa nggak sama Mama aja?"

"Al pengennya sama Kakak." Al menarik tangan kakaknya dan berjalan menuruni anak tangga beriringan. Saat berjalan Almira hanya menunduk, sesampainya diruang tamu Almira dan Angga menyalami satu per satu. Namun saat bersalaman dengan Haris tangannya ia angkat sampai dada. Setelah itu keduanya duduk di sofa samping orang tuanya.

"Yaelah Ris, udah ngelihatin adik gue. Belum halal." Tegur Angga pada Haris yang dari tadi melihat adiknya.

"Angga yang sopan!" tegur Mamanya.

"Maaf Ma. Angga kan gini suka keceplosan."

"Maaf om, tante." Kata Angga sambil melebarkan senyumannya.

Menuju Surga KeduakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang