Part 11 | Morning Yogya

3.2K 158 1
                                    

"Mas Haris, bangun. Sudah subuh nih." Ucap Almira sambil menggerak-gerakkan tubuh Haris.

Haris yang mendengar suara itu tidak langsung bangun, ia malah menarik selimutnya dan mengambil bantal menutupi kepalanya.

"Mas Haris, bangun sudah subuh." Lanjut yang kedua kalinya.

"Kayak kenal suara ini, tapi suaranya siapa. Kok pagi-pagi banget, suara cewek lagi di kamar aku." Dalam hati Haris berkata,  karena ia penasaran ia menurunkan selimutnya kebawah. Lalu ia menoleh ke arah belakang tubuhnya. Disitu terdapat sesosok wanita yang memandangnya dengan tersenyum. Ia masih terdiam sambil melihat wanita tersebut. Ia baru sadar bahwa sekarang ia sudah mempunyai istri.

"Sudah subuh Mas, di tungguin Abi untuk sholat jamaah." Ucap Almira.

"Woah... sudah subuh ya kok aku nggak denger adzan sih?"

"Mungkin Mas Haris tidurnya terlalu pulas sampai nggak dengar adzan subuh."

"Yaudah, kamu kekamar mandi dulu sana." Suruh Haris.

"Mas Haris aja dulu. Al masih mau siapin alat sholat."

Dengan segera Haris langsung menuju kamar mandi dan Almira menyiapkan alat sholat mereka.

Dirtt... Dirtt... Dirtt...
Ada panggilan masuk di hp Almira, setelah selesai menyiapkan alat sholat, Almira melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi buta begini. Setelah di lihat ternyata ada video call dari Kakaknya Angga. Dengan segera ia pun langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum adikku sayang." Angga mulai menampakkan wajahnya di kamera.

"Waalaikumsalam. Ya ampun Kak Angga. Al kangen sama Kakak." Jawab Almira dengan antusias. Haris yang baru keluar dari kamar mandi penasaran, sedang berbicara dengan siapa Almira di telepon.

"Siapa sih sayang, pagi-pagi video call kamu." Ujar Haris lantang sampai terdengar di telepon. Almira dengan refleks mengarahkan kameranya kearah Haris yang masih memakai handuk.

"Kak Angga yang telfon Mas."

"Itu Haris ya Al, kok pakai handuk. Habis ngapain?"

"Ya habis mandi lah Kak, masak habis makan."

"Itu mandi besar ya pasti Haris, kamu juga masih pakai baju tidur. Kalian..." Angga menggantungkan kalimatnya.

"Alhamdulillah. Yaudah kalian terusin ya. Kakak pamit Assalamualaikum, maaf kalo ganggu." Tiba-tiba Angga langsung memutus sambungan telepon.

"Apaan sih kak Angga, ngak jelas banget." Setelah sambungan terputus, Almira segera mengambil air wudhu lalu menunaikan sholat subuh berjamaah dengan keluarga Haris.

*  *  *
"Mas Haris boleh ngak Al jogging keliling daerah sini?" Almira meminta izin pada suaminya.

"Sama siapa?"

"Sendirian."

"Ngak mau di temani gitu. Sekarang kan sudah punya suami, masak sendiri mulu." Sindir Haris.

"Kalau Mas Haris mau ikut, Almira tambah senang ada temannya."

"Yaudah ganti baju sana, kita jogging bersama."

"Seriusan?"

"Hmmm...."

Mereka berdua berjalan sambil sesekali berlari lari kecil melewati  perumahan, jalan raya tanpa ada obrolan diantara mereka berdua.

"Olahraganya di taman sebelah situ aja ya. Disitu udaranya sejuk." Jelas Haris.

"Terserah Mas Haris aja kan yang lebih tau Mas Haris." mereka melakukan olahraga di taman itu. Setelah terasa sudah cukup keduanya pun berhenti dan duduk di bangku taman.

"Capek Mas, Haus lagi."  Keluh Almira dengan menghela nafas pelan.

"Kalau ini sih belum seberapa."

"Belum seberapa? kita sudah puterin ini taman lima kali Mas!"

"Oh iya aku lupa. Mas Haris kan tentara,  jadi sudah terbiasa ya latihan fisik."

"Kalau gitu, ayo ikut aku." Haris berdiri lalu menggandeng tangan Almira.

"Kemana?"

"Udah ikut aja." Kebiasaan deh sukanya bikin orang penasaran aja.

"Tapi Al nggak mau ya lari lagi, capek!" Almira berjalan dengan sedikit kepontalan karena langkah Haris yang panjang.

"Iya, bawel." Bawel katanya? Almira menggerutu kesal, tetapi kalau di lihat-lihat mereka berdua sudah mulai akrab.

"Mas kita mau ngapain sih ke kedai kopi pagi-pagi?" Almira menghentikan langkahnya saat Haris akan membawanya masuk ke dalam kedai kopi.

"Minum kopi lah."

"Tapi masih pagi Mas."

"Udah nggak papa." Haris menarik tangan Almira masuk kedalam kedai kopi kemudian mencari tempat duduk yang nyaman.

"Kamu tunggu sini ya, aku mau pesen kopi dulu."

"Hmmm..."

Kedai kopi yang mereka kunjungi adalah Black Canyon Cafe Coffee salah satu kedai kopi asal Thailand yang terkenal menawarkan makanan dan minuman yang berkualitas dengan proses yang sehat tentunya.

"Nihh... ini namanya kopi Arabika Gayo." Haris datang dengan membawa dua kopi di tangannya.

"Cobain dong, jangan dilihatin doang."

"Makasih Mas." Ia mencoba minum sesegukan.

"Apa yang membuat Mas Haris mau menerima perjodohan ini?" tiba-tiba Almira menanyakan sesuatu yang di luar pikiran Haris.

Uhukkk.... Uhukkk...

"Yaampun, maaf kalau pertanyaan Al bikin Mas Haris kaget."

"Enggak ini tadi cuma karna kopinya panas." Elak Haris, sudah jelas-jelas ketawan karena pertanyaan Almira.

"Jadi apa yang membuat Mas Haris menerima?"

"Awalnya emang nggak mau sih di jodohin. Tapi setelah berfikir, ya mungkin Allah sudah mentakdirkan kita lewat perjodohan ini. Kalau kamu?" tanya balik Haris

"Ya hampir sama sih. Almira yakin kalau pilihan orang tua juga pasti kan yang terbaik untuk anaknya." Haris mengangguk mengerti ternyata ya hampir sama lah alasan mereka berdua.

"Ternyata enak ya Mas, minum kopi gini sambil menghirup udara pagi, sejuk banget." Ia menghirup udara dalam-dalam sambil melihat kearah luar jendela.

"Iya enak."

"Mas, ayo pulang nanti Abi, sama Umi nyariin lagi."
Setelah kopinya habis dan puas menikmati suasana Yogya di pagi hari, ia memilih pulang kembali.

"Sebentar aku bayar dulu ya." Haris menuju kasir untuk membayar kopi mereka, di ikuti Almira. Setelah itu mereka akan pulang ke rumah.

Bangunlah di waktu pagi untuk mencegah empat hal yang menghalangi riski : tidur di waktu pagi, sedikit sholat, malas, khianat.

Dan taukah kalian bahwa penyebab malas beraktivitas di pagi hari?
Menurut  Abu Hurairah رضيَ اللَّه عنهُ bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
"Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masing tertulis "Malammu sangat panjang maka tidurlah!"  bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah maka satu ikatan lepas. Bila ia berwudhu satu ikatan tadi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.”
(HR. Al-Bukhari)

Maka disaat waktu pagi hanya ada dua pilihan untukmu yaitu kamu memilih untuk melanjutkan mimpimu atau kamu memilih mewujudkan mimpimu. Jadi apapun yang kamu lakukan hari ini pastikan bermanfaat untuk hari esok!


Menuju Surga KeduakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang