Part 15 | LDR

2.9K 120 10
                                    

Hari yang tidak di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Hari ini adalah hari pemberangkatan Haris dinas. Pagi ini Haris dan Almira sudah berada di Pelabuhan Tanjung Emas, untuk melakukan pemberangkatan setelah selesai upacara para anggota TNI. Selesai upacara kini Almira di temani Abi, dan Uminya Haris untuk menemui Haris sebelum berangkat. Hendri, Rani, dan Almira memang tidak berangkat bersama menuju bandara, karena Hendri dan Rani dari rumahnya, sedangkan Haris dan Almira berangkat dari rumah barunya.

"Haris." Panggil Rani dengan mata berkaca-kaca.

"Umi." Mendengar namanya di panggil, Haris menoleh dan langsung berhambur memeluk uminya.

"Kamu kok udah mau berangkat aja sih. Perasaan baru kemarin kamu pulang dan menikah." Rani terisak sedih.

"Umi harus terbiasa ya tanpa aku. Aku emang anak laki-laki satu-satunya umi, tapi ngak bisa ngejagain umi setiap waktu. Maafin aku ya Mi kalau Haris belum bisa jadi anak yang berbakti."

"Sekarang kamu bukan milik Umi, Abi dan Khansa saja, tetapi ada istri kamu yang lebih membutuhkan mu. Jaga Hati dan perasaannya." Kata Rani lalu melepas pelukannya.

"Almira." Haris merentangkan tangannya, mengisyaratkan kepada Almira untuk memeluknya. Dengan air mata bercucuran di pipi Almira berlari memeluk Haris.

"Mas Haris." Panggil Almira dengan wajah mendongak.

"Iya, Ibu persit?"

"Mas Haris janji ya harus pulang dengan keadaan selamat."

"Iya janji sayang." Balas Haris dengan memberikan kecupan di puncak kepala Almira.

"Mas lihat deh Ibu itu, kasihan banget saat hamil ia harus di tinggal suaminya dinas." Tunjuk Almira pada seorang Ibu-Ibu yang sedang hamil besar.

"Ya itu, resiko jadi istrinya tentara, ia harus siap ditinggal kapan aja." Almira hanya terdiam saat ini di pelukan Haris, sambil melihat sekelilingnya, yang juga berderai air mata melepas orang yang di cintainya.

"Kamu kapan pulang ke Jakarta?"

"Nanti malam mungkin." Jawab Almira lemes dan di angguki oleh Haris.

"Kamu boleh kok ngajak Papa Mama kamu, Kak Angga, atau sahabat kamu Devi. Untuk nginap di rumah. Kalau kamu merasa kesepian."

"Ternyata gini ya Mas, rasanya jadi istrinya TNI. Baru juga sepuluh hari menikah sudah harus di tinggal." Keluh Almira.

"Kamu yang sabar ya sayang. Kamu harus terbiasa tanpa aku."

"Almira." Panggil Hendri dengan lembut sembari mengelus kepala Almira.

"Abi." Ucap Almira dengan memaksakan senyum lebar. Ia pun melepas pelukan dari Haris.

"Kamu harus kuat ya nak."

"Almira akan belajar kuat, Bi."

"Haris berangkat dulu ya Umi, Abi, Al." Kini saatnya ia berpamitan menyalami dan memeluk ketiga orang tersebut. Sedangkan Khansa? dimana dia? dia tidak ikut karena sekolah. Dengan ransel berat di pundaknya, Haris berjalan mulai menjauh. Rani dan Almira diam terisak, sedangkan Hendri berusaha untuk menenangkan kedua wanita tersebut.

Menuju Surga KeduakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang