Part 10 | Yogya I am Coming

3.5K 159 2
                                    

Keesokan harinya setelah acara akad dan resepsi pernikahan Haris dan Almira akan berangkat ke Yogyakarta menggunakan pesawat terbang. Setelah barang-barangnya sudah siap semua mereka lalu berpamitan.

"Ma, Pa. Aku sama Kak Haris mau berangkat ke Yogya." Almira pamit kepada kedua orang tuanya dengan kedua tangan sudah menyeret koper begitupun dengan Haris.

"Al, sayang." Gina memeluk putrinya itu. Air mata pun tak kuasa terbendung.

"Ma, udah jangan nangis. Al cuma mau berangkat ke Yogya." Sahut Hasyim merangkul tubuh istrinya.

"Tapi Pa, Al itu akan tinggal disana." Gina terisak sedih.

"Ma... Al nanti akan pulang lagi kok, lagian kan Almira kan juga harus kerja lagi di rumah sakit."

"Tuh dengerin anaknya." Gina mulai tenang mendengar jawaban Almira.

"Iya Om, Tante. Kami pamit ya." Ujar Haris.

"Kok Om, Tante sih. Kamu kan sudah menjadi menantu saya, panggilnya Papa sama Mama dong. Kayak Almira." Perintah Hasyim dengan menepuk bahu Haris.

"Eh iya P-a."

"Gitu dong. Dan satu lagi buat putri Papa, panggil Nak Haris jangan Kak dong. Sekarang kalian kan sudah menjadi suami istri, panggilnya Mas, sayang atau apa gitu." Kata Hasyim menasihati putrinya.

"Iya Pa, maafin Al. Al lupa kalau sudah jadi istrinya Kak Haris. Eh maksutnya M-a-s Haris."

"Kamu jadi istri yang soleha dan nurut kata suami ya sayang." Tambah Gina menasehati putrinya.

"Iya Ma, Al janji bakal jadi istri yang soleha, dan nurut kata suami."

"Adikku sayang..." Teriak Angga saat masih ada di lantai dua, ia pun dengan cepat menuruni tangga.

"Kak Angga." Almira langsung memeluk Angga.

"Kalau kamu tinggal di Yogya, Kak Angga bakal kesepian di rumah."

"Kak Angga jangan sedih, Al cuma beberapa hari disana. Setelah itu Al kan masih harus kerja di rumah sakit."  Jelas Almira.

"Kamu jangan buat Adik gue sedih, kecewa atau apa. Awas aja!" Tutur Angga kepada Haris.

"Kak Angga tenang aja, insyaallah saya tidak akan menyakiti Adik Kak Angga."

"Jadi imam yang baik buat Adik gue." Perintah Angga sambil menepuk bahu Haris. Haris mengangguk.

"Kami pamit pergi ya Ma, Pa, Kak Angga." Pamit Haris sama sambil menyalami ketiganya.

"Hati-hati di jalan. Kalau sudah sampai jangan lupa kasih kabar." Kata Gina.

"Iya Ma. Assalamualaikum." Ucap Haris.

Almira tak menjawab karena sebenarnya ia juga sedih saat ia akan berangkat ke Yogya, tapi ia berusaha untuk tidak menangis di depan mereka, namun tetap saja Almira tak kuasa membendung air mata keluar dari pelupuk matanya. Sekarang Haris dan Almira berjalan keluar rumah karena taxi sudah menunggu. Tanpa lama setelah memasukkan koper ke bagasi taxi dan langsung masuk ke dalam taxi.

Bagaimana Almira tidak menangis?  ini adalah pertama kalinya ia berpisah dengan ketiga orang yang di cintainya itu.

*  *  *
Setelah sampai di bandara, kini Haris dan Almira sudah berada di dalam pesawat. Dan sebentar lagi pesawatnya akan take off. Dengan perlahan pesawat mulai naik-naik dan akhirnya terbang.

"Aaaaaa...." Teriak Almira sampai-sampai menyembunyikan kepalanya di dada Haris. Ia sedikit takut saat pesawat take off.

"Kamu takut ya naik pesawat?" Haris menundukkan kepalanya melihat wajah takut Almira. Namun ia malah tertawa melihat Almira yang ketakutan.

Menuju Surga KeduakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang