Part 12 | Suprise

2.9K 143 1
                                    

Sesuai janji Haris kemarin, ia akan mengajak Almira ke sebuah tempat yang selama ini ia persiapkan dari hasil kerja kerasnya sebelum ia menikah. Dengan sebuah koper di seretnya perlahan menuruni anak tangga bersama Almira.

"Selamat pagi Umi, Abi." Sapa Haris pada Abi dan Uminya yang tengah makan.

"Loh kalian jadi pergi hari ini? nggak mau sarapan dulu nih?"

"Iya Mi, nanti kita sarapan di luar aja Mi."

"Emang Mas Haris mau ngajak Al kemana sih, Umi?"

"Ahhh... udah nanti kamu juga tau sendiri."

"Yaudah Abi, Umi kita pamit ya. Khansa sekolah ya Mi?"

"Iya Khansa sudah berangkat sekolah. Yaudah Umi doain yang terbaik pastinya untuk kalian."

"Hati-hati Ris, jagain istri kamu dengan baik, jadi imam yang soleh, bimbing dia jadi istri yang soleha. Karna ngak setiap waktu kamu bersamanya." Ya itulah nasehat dari Abinya Haris, walaupun betul tetapi itu rasanya menyedihkan, karena memang benar nggak selamanya ia bisa di samping istrinya, mengingat tugasnya sebagai prajurit, yang lebih mengutamakan bangsa dan negara di bandingkan keluarga sendiri.

"Abi betul. Haris akan selalu ingat nasehat Abi."

"Sebelumnya Al juga mau ngucapin terima kasih banyak karena disini Al di terima dengan baik."

"Pasti dong sayang. Kamu harus kuat ya nak saat nanti Haris sedang dinas." Nasihat Rani, dengan memeluk tubuh Almira.

"Iya Umi. Al akan belajar kuat dan sabar jika nanti Mas Haris pergi dinas. Sama kayak yang Umi rasakan selama ini."

"Kami pamit dulu Abi, Umi. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

* * *
Di tengah-tengah perjalanan tidak ada yang membuka suara sejak berangkat, hanya alunan musik yang terdengar memecahkan keheningan di dalam mobil itu.

"Mas Haris." Panggil Almira.

"Hmmm..." Jawab Haris dengan tetap fokus menyetir.

"Al, boleh tanya ngak?" kata Almira berusaha memecahkan keheningan.

"Tanya aja."

"Paling lama Mas Haris dinas itu berapa?"

"Kenapa tiba-tiba tanya itu?" Haris menoleh ke arah Almira, namun Almira membuang muka ke arah luar jendela

"Emangnya kenapa."

"Kamu takut kan kalau aku tinggal pergi dinas?"

"Enggak juga, pd amat Mas Haris."

"Harus dong." Haris kemudian membuka laci dasbor mobil dan mencari sebuah benda, ia mengambil sebuah penutup mata, dan memberikannya kepada Almira.

"Penutup mata?" ia mengambilnya dengan ragu.

"Hmm..." Jawab Haris dengan menaikkan alisnya.

"Buat apa?"

"Buat nutupin mata lah, masak hidung." Kata Haris yang sudah mulai keluar sikap aslinya.

"Ya tapi kan Mas..."

"Udah pake aja sayang. Ngak bakal ngurangin kecantikan kamu kok. Nanti kalau sudah sampai aku bakal lepasin." Dengan perkataan itu Almira lalu menurutinya. Haris sengaja menutup mata Almira untuk memberikannya sebuah kejutan.

Setelah sekitar 30 menit akhirnya sampai juga di tempat tujuan, Haris memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Ternyata setelah Haris menyuruh Almira memakai penutup mata Almira malah tertidur selama perjalanan, gampang banget ya Al tidurnya.

Menuju Surga KeduakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang