[empat]

26 3 0
                                    

Petang Bintang

pada abu jalan
dia merengek minta pulang
pada langkah pelan
aku melepas tatap pandang
berhenti lantas diam
hanya sedikit suara gumam
tepat didepan kami ada pohon
terlihat gagah menyimpan keluh
Ingin ku cumbu rantingnya
yang bercabang tiga
agar senyum terbit setelahnya
sebab aku tak punya rupa untuk melepas dahaga
jika lampu pagi menyala
biar dia jadi bara
tapi jalan dulu terbakar
tunggu lima sampai sepuluh lembar
aku tawar
sepucuk surat belum dilahap
air matanya sudah terlelap
bila sejatinya iba
harusnya ditinggal begitu saja
lantas pohon itu kenapa
halusinasi masuk dengan opini
ekstasi masuk didenyut nadi.

Lari- Lari di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang