[dua puluh dua]

12 1 0
                                    

PATAH DIRI


pembuluh darah pecah dikepala

denyut nadi sampai juga di januari

sehat berpulang pada titik hujan rintik

sakit baru saja di nyala pemantik

berputar seluruh bumi

berputar se-luruh hati

ia yang lagi-lagi meredam marah nya

hingga kini lelah sendiri juga

tumbuh, bergerak, menyimpan, memendam, meredam

pada topik yang semakin karam

kaki-kaki keram

tangan tremor kejam

'mana lagi saya dapat peluk lekuk'

diruang hampa kenyataan

ia bertanya kembali, sudi kah ia mendengar

ia yang sedari tadi diam

ia yang tak juga datang

ia yang tak lagi dalam kata lagi

jejak air di sandal karet masih basah

juga retina yang masih meninggal kan bekas merah

terbatuk hingga mengantuk

pukul 2 pagi ada yang ketuk- ketuk

kira ada tamu

ternyata itu suara ibu

memanggil yang kiranya mau dipanggil

teriak malam menggigil

bukan saya suka tidur larut

tapi saya harus menurut

biar lampunya meredup pelan-pelan menyusut

biar bayang menjadi hilang dan kami tak takut

biar saya kembali pada jalan-jalan ini untuk hanya kembali ditemani

biar mimpi kemarin pergi bersama memori kecil anak 6 tahun

biar begitu

jangan begini





5 januari 2020

Lari- Lari di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang