[sembilan]

23 2 0
                                    

riak air itu menyapu daratan berpasir
mengairi yang memang harusnya kering
angin datang menyongsong
menatap kosong
kapal-kapal itu bernyanyi lewat gemerlap
makan jiwa-jiwa yang terlelap
diam gerak bawah tanah
senyum kilat dari amarah
raut langit semakin tirus
hujan nya sebentar terbawa arus
hanya hiatus.

Lari- Lari di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang