Bagian tak berjudul
3. Rana, nama yang akhirnya disebut sebagai jawaban atas permainan akhir bulan lalu.
6. Tuhan, betapa perihnya yang dirasa, seperti undang-undang yang dibuat untuk kepentingan bersama padahal ia manusia yang bisa merasa.
9. Raut wajah kala itu, tidak sejahat sewaktu rana tangiskan saat malam turun dari kendaraan umum. Begitu teduh.
Rana hanya ingin hidup tenang tanpa banyak kekhawatiran. Bukan nya dengan banyak paksaan.
Ditulis di Depok saat jam 4 sore lewat sekian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lari- Lari di Kaki Sendiri
Poetrykumpulan puisi saya. Terimakasih Banyak yang sudah meluangkan Waktu untuk membaca atau sekedar lihat-lihat. salam Lintang