La Pam Pam 9

375 58 7
                                    

Sejak sampai di kamar kos-an Vivi entah saat ini sudah keberapa kalinya Aya menghela nafas berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak sampai di kamar kos-an Vivi entah saat ini sudah keberapa kalinya Aya menghela nafas berat. Ia padahal sejak tadi hanya menyaksikan saja tapi entah kenapa ia jugajadi ikut kenyang hanya melihatnya. Sebenarnya apa yang terjadi saat ini?. Awalnya Aya kira Vivi memanggilnya hanya dengan alasan konyol saja, walau menurutnya seperti itu tapi tetap saja pada akhirnya ia datang juga.Tetapi seteah sampai tempat itu, Aya paham mengapa Vivi sangat menginginkannya untuk datang. Disana ternyata sudah ada si calon dokter gigi, Nana. Ia sedang duduk tenang di kasur sambl memkan berbagai snack yang sudah ada di sekitarnya sambil menyetel TV dan mengomentari dengan komentar-komentar tajam dari mulutnya.

"Ya, kalo dia lagi ga mode kaya gini udah gue tindas dari tadi. Tapi keliatannya dia lagi marah banget sekarang" bisik Vivi pada Aya. Mereka berdua sedaritadi belum berniat untuk berbicara dengan Nana.

Aya melihat kearah Vivi sambil meneguk salivanya lalu bergantian melihat ke arah Nana yang masih sibuk berkomentar. "Vi, salamin buat abang, kakak, adek, ibu sama ayah gue ya. Nanti kalo gue gapulang-"

"aduh sakit Vi" Aya mengaduh karena Vivi tiba-tiba menjitak kepalanya dengan keras. Aya langsung melotot ke arah Vivi.

"lagian sembarangan, lo tuh cuma mau ngomong sama Nana bukan mau pergi perang"

Aya mendekat ke arah Nana dengan keragu-raguan besar di hatinya. Bagaimanapun sifat Nana yang seperti ini memang jarang ia temui, namun jika sudah seperti ini pasti beban yang di pikul oleh Nana saat ini sedang sangat berat. "Na kok lo ga balik ke kos-an si?" Tanya Aya tiba-tiba saat sudah sampai di samping Nana.

Nana tidak menoleh kepadanya, ia hanya menawarkan sebungkus Snack berukuran besar pada Aya. "Disini kan udah kaya gudang makanan Ya, gue inget di kamar gaada makanan sekarang yaudah gue kesini. Lagi juga gue lagi bosen sama kamar"

Tanpa waktu lama pun Aya tahu kalau Nana berbohong. Ia melihat dari samping alis yang terpaut dan hidung yang memerah membuktikan bahwa Nana sekarang sedang menahan amarahnya mati-matian. "Ish apaan banget si itu, masa baru ketabrak dikit langsung koma. Gaada ilmunya yang kaya gitu kan"

Plak

"Ayaaa!! Apaan sih?!" Kesal Nana hingga akhirnya ia melihat kearah Aya yang baru saja menampar lengannya dengan kencang hingga sedikit memerah.

"Biar lo sadar, keluar ga lo setan dari badan sahabat gue" Aya kembali menepuk badan Nana di punggung sampai kepala. "Arg! Siapa yang kesurupan sih?!" Dalam hati Aya mengangkat bendera kemenangan karena hampir berhasil memancing Nana.

Vivi yang sedari tadi memperhatikan kedua orang itu akhirnya mendekat, ia paham dengan maksud dari rencana Aya. "Lah terus kalo lo ga kesurupan kenapa Na, gue tau setan kerjaannya bohong makannya keluar ga lo" Vivi memukul badan Nana lagi diikuti dengan Aya. Sampai akhirnya Nana bangkit dengan amarah yang sudah sampai pada puncaknya.

Nana mengambil tasnya dan memakai jaketnya setelah meletakkan semua makanan Vivi. Aya dan Vivi langsung mencegahnya dan...

"Na, lo tau temen lo ga sebego itu nganggep orang lagi galau kesurupan" 

"Lo anggap kita sahabat lo dari SMP kan Na, tapi kenapa lo masih ga percaya sama kita juga?" Kalimat menohok yang selama ini Nana sudah kira akan keluar dari mulut kedua sahabatnya akhirnya keluar. Ia sudah tidak tahan, ia tidak bisa menyimpannya lagi sampai akhirnya menangis kencang diperlukan keduanya.

Vivi dan Aya tersenyum sambil mengelus punggung Nana. Mereka tahu pasti berat menyembunyikan suatu hal sendiri. "Lo kenapa si Na? Lo ga pernah gini di depan kita, lo bisa cerita Na, seenggaknya kalo kita gabisa ngasih solusi, beban pikiran lo mungkin bisa berkurang" 

Nana mengangkat kepalanya lalu menghela nafas berat. "Udah gue udah ga kenapa-kenapa ayo balik Ya ke kos-an, tugas laporan gue masih numpuk"

"Oh iya, Vi soal makanan lo tenang aja. Nanti pasti gue ganti tapi gatau kapan"

Vivi dan Aya tersenyum, mereka tahu Nana masih belum siap bercerita dan juga bohong besar tentang keadaannya yang ia bilang sudah tidak apa-apa. Tapi mereka memaklumi keadaan Nana, mereka berdua tahu Nana butuh waktu untuk mengungkapkannya, dan maka dari itu mereka hanya bisa menunggu dan mensuport saja.

"Iya ya Na, awas ga lo ganti cemilan gue. Dah sono pulang, bosen gue liat muka lo berdua mulu ga di kampus ga di kamar kos"

"Yeee, gue juga bosen liat lo mulu" balas Nana tidak kalah sarkas dari Vivi, setelah itu mereka tertawa dan Nana menyeret Aya untuk keluar.

Keduanya memutuskan untuk berjalan kaki karena hanya lewat satu komplek saja dari kos-an mereka. Sepanjang jalan keduanya hanya saling dia tanpa ada yang mau membuka suara lebih dulu. "Ya, gue ga maksud buat nyembunyiin dari kalian. Tapi-"

"Gausah lo paksain, kita juga gamau menekan lo. Se enjoy lo aja kapan mau ceritanya kita bisa kok nunggu dan pasti semua keputusan lo selama itu masih baik kita pasti suport kok"

"Makasih ya, calon ceweknya El"

"Berisik lo ah, udah sono masuk udah nyampe tuh" Aya mendorong pinggulnya Nana untuk masuk. 

Nana meninggalkan Aya dibelakangnya, sedangkan Aya dengan santainya masuk ke dalam sambil memainkan ponselnya. 

"Ya!"

Dengan gerakan refleks Aya otomatis langsung menengok kebelakang mencari keberadaan orang yang mencarinya. Ia menautkan kedua alisnya, melihat siapa yang memanggilnya barusan. 

"Ih lo berdua ngapain kaya gitu, lepasin atuh Chan kasian dia lu cengkiwing kaya gitu"

"Biarin Ya! nyai mana? Nih si kunyuk mau ngomong"

Aya yang bingung dengan kelakuan dua laki-laki didepannya itu hanya masuk dalam diam untuk memanggil Nana. "Ini ada apa-apanya pasti sama mereka berdua"

Maaf semuanya udah lama ga update, sesungguhnya kemarin otak ini lagi gamau diajak berimajinasi wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf semuanya udah lama ga update, sesungguhnya kemarin otak ini lagi gamau diajak berimajinasi wkwkwk

LA PAM PAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang