BAB 14

75.8K 1.8K 22
                                        

Waktu menunjukkan pukul 18.00.

Sesuai permintaan Rena, mereka akan pergi ke suatu cafe outdoor yang tak jauh dari hotel.

Mereka pun berangkat ke tujuan.

Setelah makan malam, mereka bercengkrama ringan.

"Mas...aku mau jalan jalan ke sana" rengek Rena menunjukkan arah suatu tempat yang lebih gemerlap diterangi lampu hias.

"Okay sayang..."Dani berdiri menuruti permintaan istrinya.

Lisa dan Keenan pun menyusul, namun ke objek yang lain.

Fenty dan Vino hanya melihat 2 pasangan yang selalu terlihat mesra.

Sisa mereka berdua yang duduk di meja makan itu.

"Fen....apa kamu sudah ada jawaban untuk pertanyaanku tadi pagi?" Tanya Vino.

"Hmmmmm... Gimana ya Vin?! Untuk sementara ini kita coba kenal lebih dekat ya? tapi jika kamu tidak bersedia bersama lagi atau nggak nyaman, kamu katakan secepatnya"

"Jadi kamu menerima cintaku?" Vino mempertegas kondisi hubungan mereka.

Fenty mengangguk dan tersenyum. Mungkin ini saatnya dia membuka hatinya

"Terimakasih Fenty...jadi kita pacaran kan?" Tanya Vino lagi.

Fenty mengangguk kepalanya, pipinya merona. Dia menahan senyuman agar tak berlebihan.

Vino pun langsung menggenggam tangan Fenty, dan mencium punggung tangannya.

Fenty pun terlihat bahagia atas perlakuan Vino.

"Kamu ga pengen jalan-jalan juga?" Tanya Vino, tangannya tetap menggenggam tangan Fenty.

"Boleh...tapi kemana?" Fenty tanya balik, dadanya berdegup kencang.

"Ntar kita telusuri semua..." Vino berkata riang, hatinya sungguh gembira.

*************

Tampak sebuah bangku diduduki Rena dan Dani.

Tangan kanan Dani melingkarkan ke pinggang Rena, tangan kirinya memegang ponsel.

Rena menyuapi kudapan ke mulut suaminya, dia melihat pasangan baru bergandengan tangan.

Wanita itu membisikkan sesuatu, Dani menoleh sebentar ke arah Vino dan Fenty, lalu melanjutkan aktivitasnya.

"Apa kamu nggak bisa makan sendiri? Kemana tanganmu? Aku sering liat Rena yang suapin kamu..." Ujar Vino yang sudah dibelakang Dani.

"Aku tidak sempat, hanya dia yang tau kesibukan aku...that's why aku ga bisa hidup tanpa dia" Dani mencium pipi Rena, dan wanita itu serasa sudah biasa atas perlakuan suaminya.

Seperti diketahui, Rena menunjukkan rasa cintanya dengan melayani seluruh kebutuhan Dani. Sedangkan Dani menunjukkan rasa cintanya dengan selalu bersikap mesra setiap saat setiap waktu, seolah memberi tahu ke setiap orang yang melihat bahwa Rena hanya miliknya.

"Lisa kemana?" Tanya Fenty

"Ga tau. Mungkin mojok... supaya ga terganggu" tukas Rena.

"Ayo kita balik ke meja tadi....aku perlu kopi" ucap Dani sambil menggandeng istrinya, bangkit dari bangku.

"Mau nge ronda?" Goda Vino.

"Jelas donk.... anytime anywhere...we will making love" ujar Dani sambil mencium puncak kepala Rena.

"Gila kamu...apa kalian tidak ada waktu untuk berdua? Maksudnya menikmati suasana dan pemandangan hotel. Nggak bercinta mulu...." Ucap Vino menatap ke arah Dani yang selalu mesra dengan istrinya.

#2 Dongeng Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang