BAB 19

62.6K 1.6K 26
                                    

Sudah 2 hari mereka bekerja tanpa mengajak Al.

Al bersama mama dan papa Dani.

Saat makan siang Rena ke ruangan Dani.
Dia berjalan gontai.

Dani mendengar ketukan pintunya.

"Masuk" jawabnya.

Dengan jalan bermalasan Rena duduk di sofa.

"Kenapa wajahnya gitu?" Tanya Dani melihat sekilas, lalu menatap layar monitor komputer lagi.

"Ga ada temen"

"Fenty Lisa kemana?"

"Jalan ama pasangannya sendiri"

"Uda maem?" Tanya Dani.

"Uda...mas uda maem?"

"Ntar aja....belum laper, abis ngemil roti...jadi sekarang mau ngapain? Kita jalan jalan?" Dani menawarkan diri.

" Tauk dech.... biasanya ada Al...jadi ada yang di urusin... sekarang bingung mau ngapain" mulut Rena bersungut.

Dani tak rela melihat istrinya cemberut.

"Sini!" Perintah Dani, dia mengambil remote dan menutup tirai.

Rena pun berdiri bermalasan menghampiri suaminya.
Tiba disampinya, Dani menuntun istrinya duduk dipangkuannya menghadap arah yang sama.

"Kamu duduk diam sini aja, temani aku cek report target bulanan" dagu Dani bersandar di pundak Rena.
Dani membuka lembaran dokumen dan memeriksa, kadang membubuhkan tulisan di kertas itu.

Terkadang tangan kiri Dani memainkan jari Rena yang ada di meja.

Hembusan nafas Dani yang tepat di telinga Rena membuatnya geli.
Dia pun bertahan supaya Dani tetap fokus pada pekerjaannya.

"Mas geli..." Ucap Rena lirih, dia tak kuat menahan lagi.

"Hmmmmm?" Dani kurang jelas apa yang di ucapkan Rena.

Rena merasa saat ini Dani benar-benar fokus pada pekerjaannya, sehingga tidak terlalu memperhatikan dirinya.
Wanita itu memaklumi beban kerja suaminya yang menanggung ratusan karyawan.

Rena menarik nafas dalam-dalam, dan sedikit meliukkan tubuhnya supaya lebih nyaman.
Namun akibat gerakannya, hormon liar Dani bergejolak.

Dani menggelengkan kepala,'sialan, hanya sedikit gerakan saja dia membuatku gila'.

Rena merasakan ada sesuatu yang mengeras dibawahnya, dia tidak mau merusak mood suaminya.

"Mas...aku duduk di sofa aja ya, biar lebih enak koreksinya." Pamit Rena.

"Aku bisa kok ngerjain sambil gini" Dani mengecup pundak istrinya.

Otak Dani pun terbagi, pekerjaan dan nafsu liarnya.
Dia pun memutuskan fokus dulu ke nafsu liarnya.

"Berdiri sebentar!" Dani memerintah layaknya pemimpin.

Rena pun berdiri, lalu pria itu juga berdiri disampingnya.

"Sayang.. duduk di kursi"

Dani melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Mas mau kemana?" Tanya Rena.

"Aku nggak ke mana-mana...tetap di hatimu..." Dani membual, dia mengunci pintu dan menuju pujaannya.

Dani melepaskan jasnya, melempar ke sofa, berjalan sambil menguraikan sedikit ikatan dasinya.
Pria itu menarik kursi yang telah diduduki istrinya agak kebelakang dan memutar menghadap dirinya.

#2 Dongeng Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang