BAB 16

73.6K 1.8K 49
                                    

Malam gathering.

Seluruh keluarga Artamoro hadir, sebagai pemegang saham terbesar.

Acara ini di selenggarakan untuk ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas pencapaian tahun ini.

Tak lupa seluruh dewan komisaris juga hadir.

Dalam acara ini juga Dani mengumumkan mengenai hubungannya dengan Rena dan kehamilannya yang sudah berusia 2 bulan.

Banyak respon positif mengenai hubungan percintaan mereka.

Karena dengan kehadiran Rena, profit perusahaan melebihi dari target, menjadi bukti keberhasilan Dani sebagai pemimpin perusahaan.

Saat acara ramah tamah, Dani dan Rena selalu berdampingan, menyambut kolega dan mengenal secara personal.

Rena yang memakai gaun dengan bagian belakang terbuka, membuat tangan Dani tidak beralih, dia membelai lembut punggung istrinya.

Rena pun merasa nyaman dan hangat ketika tangan suaminya berada di bagian belakangnya.

"Mas...aku ke toilet dulu ya" pamit Rena.

"Perlu aku anterin?" Tanya Dani

"Ga usah...kan deket"

Usai dari toilet, Rena berjalan ke meja yang berisi kudapan.

Layaknya ibu hamil yang selalu lapar, dia mengambil beberapa jenis kue di piring kecil.

"Rena yang dulu SMA Setya Budi?" Tanya seorang pria.

"Iya....ini pembina yang ngajarin saya PMR kan? Aduh ....lupa namanya" respon Rena dengan girang.

"Bener....aku Afrianto...biasa dipanggil Anto"

"Aaaahhhh...iya... apa kabar kak Anto?" Rena mengulurkan tangannya.

"Baik.... ternyata kamu istrinya pak Dani"

"Iya, saya istrinya pak Dani..kak Anto juga kenal Dani?"

"Tentu... mereka yang bantuin UKM di desa ku, kalian sungguh serasi, moga langgeng"

"Terimakasih.. silahkan dinikmati hidangannya"

Akhirnya mereka berbicara nostalgia masa SMA.

Dani melihat dari kejauhan, istrinya bercanda dengan seorang pria yang tidak pernah dia kenal.

Pria itu mengambilkan air minum untuk Rena, dan terlibat pembicaraan lagi.

Usai acara gathering, mereka kembali ke domisili masing-masing.

Selama perjalanan Dani tidak ada pembicaraan.

Rena pun cuek, dan hal ini makin membuat Dani kesal.

Setelah memasuki apartemen, Dani duduk di sofa, mengurai dasi dan kancing kemeja.

Rena juga duduk di sampingnya, merasa capek punggungnya.

"Tadi pria berkemeja biru itu sapa?" Tanya Dani.

"Oh...dia kakak kelasku, kebetulan dia juga ngajarin extra kurikuler"

"Keliatannya seneng banget"

"Ya biasalah....temu kangen" Rena menjawab enteng

"Tapi aku ga suka ngeliat kamu ama pria yang ga aku kenal"

"Mas....kita ini uda suami istri...aku selalu menjaga nama baik keluarga kita. Disana juga banyak orang. Ga usah punya pikiran yang macem-macem lah" ujar Rena yang malah lebih ketus.

'yang cemburu aku, kan harusnya aku yang marah, kok kebalik?? Rasanya aku bicara pada saat yang tidak tepat' batin Dani.

"Iya dech.... aku minta maaf...aku cemburu sayang, aku takut kehilanganmu"

#2 Dongeng Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang