BAB 5

107K 2.5K 38
                                    

Esok harinya.

Pagi sekali mereka meninggalkan apartemen dan menuju kantor Dani lebih dulu.

Rena membuat beberapa helai roti yang dioles beberapa rasa sesuai permintaan Dani, dan menyimpan di tempat makan.

Tak lupa susu rendah lemak.

Mereka tiba dikantor sangat pagi.

Keadaan dikantor masih sangat sepi, hanya petugas kebersihan dan security yang sudah menjalankan aktifitasnya.

Rena diminta turun, dan ikut ke ruangan Dani.

Rena sangat takjub dengan ornemen dan interior perusahaan yang dipimpin oleh Dani.

Terlihat minimalis, simple tapi mewah.

Tak salah jika perusahaan ini merupakan impian bagi kebanyakan jobseeker.

Kali ini Dani tidak menggenggam tangan Rena, Dani berjalan didepan, sedangkan Rena berjalan dibelakangnya.

Saat di lift yang hanya berisi mereka, Dani tetap diam dan dingin.
'emang kalo dikantor dia seperti ini? Dingin kayak freezer' batin Rena.

Dani memasuki ruangannya, Rena diminta menunggu didepan meja Stella.

"Hai Stell..." Sapa Rena sambil bersalaman dengan Stella.

"Hai ....gimana kabarnya" Stella tersenyum.

"Baik, apakah setiap hari kamu datang sepagi ini?"

"Gak lah...karena bos mau keluar kota, aku prepare semua dokumen yang akan dibawa"

"Nice"

"By the way...sejak ada kamu, penampilan bos beda, makin segar....kamu cocok jadi asistennya" puji Stella.

"Betulkah...?" Tanya Rena sambil melihat Dani dari kaca yang memisahkan ruangan Stella dan Dani.

"Apa bos memperlakukanmu dengan baik?"

"I don't know Stell....jantungku rasanya uda ga ditempatnya, tiap saat jantungku loncat-loncat" curhat Rena.

Stella cekikikan mendengar ucapan Rena.

"What?Is there something wrong?" Tanya Stella dengan nada menyelidiki.

"He holds my hand, sebenarnya aku risih, tau sendiri lah Stell...aku cewek dari mana, dia dari mana..aku tau diri kok" ujar Rena yang merasa minder.

"Tapi kamu suka kan?" Goda Stella

"Cewek mana yang ga mau digandeng ama dia...lagian kalo ga mau aku takut dipecat he he he" bela Rena

"Rena....kalo kamu cinta.... dapatkan cintanya...sentuh hatinya"

"aku ga punya apa-apa untuk dibanggakan..cantik juga kagak, pinter kagak, body ya gini gini aja.... aku cuma punya harga diri, lagian aku takut penilaian dia tentang diriku....ga mau digandeng, ntar dipikir jual mahal...mau digandeng, ntar dipikir wanita murahan...serba salah Stell" 

"Be yourself honey....aku yakin kamu bisa menaklukkan hatinya...dan kamu betul...jaga harga diri...one thing that you have to know ....walaupun banyak wanita di sekitarnya, dia tetap perjaka" celoteh Stella.

"Emang seberapa banyak wanita di sekitar dia? Bagaimana kamu tahu dia masih perjaka?" Tanya Rena sambil tertawa.

"Banyak wanita yang menggoda bos, banyak sekali....beneran, dia masih perjaka.....andai aku belum nikah, kamu menjadi sainganku..." Canda Stella.

"Takut ah....ga berani ngarep terlalu banyak...aku fokus kerja aja" ujar Rena sambil melirik Dani dari kejauhan.

Tak lama Dani pun menghampiri Rena, dan mengajak untuk keluar kantor.

#2 Dongeng Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang