Bulan telah berlalu. Dani sudah mewujudkan toko kecil yang ada di panti.Komunikasi Rena dan Dani hanya sebatas pekerjaan saja. Dan itu mereka bicarakan saat sarapan atau makan malam saja. Setelahnya, mereka kembali larut ke aktivitasnya masing-masing.
Usai makan malam, Dani masuk ke kamarnya.
Begitu juga Rena, dia di kamar asik dengan buku novelnya.Suatu hari, seperti kegiatan biasanya.
Setelah Dani berangkat, Rena menutup pintu.
Dan setelahnya, dia ganti baju untuk kerjaan bersih bersih, hotpants dan tank top.
Pada saat ganti baju, terdapat seseorang memasuki rumah tanpa sepengetahuan Rena.Dia menuju ruang makan dan membersihkan bekas piring yang digunakan sarapan.
Saat akan mengambil perlengkapan kebersihan, Rena mendengar tapak kaki disekitar kamar Dani.
Rena mengernyitkan dahi, menajamkan indera pendengarannya.
Dia mengambil sapu, berjalan pelan tanpa suara menuju kamar Dani.Rena terkejut melihat pintu kamar Dani terbuka.
Mengintip dengan perlahan, orang itu sedang membuka lemari.
'hmmm kalo ada yang ilang....pasti tersangka utamanya aku, tidak akan kubiarkan dia lolos' batin Rena.
Rena perlahan masuk ke kamar Dani.
Dia sudah berdiri tepat disisi pintu lemari yang terbuka, berharap jika pencuri menutup pintu, dia akan memukul dengan sapu.
Akhirnya pintu lemari pun ditutup dan Rena mengangkat sapu hendak memukul orang yang dicurigai.
"RENA???"
"PAK DANI???"
mereka berteriak bersama karena kaget.
"Kamu bikin aku kaget Rena..." Ujar Dani sambil mengatur nafas dan mengelus dada.
"Maaf pak...saya pikir ada pencuri, takut ada barang yang ilang, lalu nuduh ke saya." Rena menunduk penuh rasa bersalah.
"It's ok lah...HEI! kamu kenapa pakai baju seperti ini? Kan aku sudah bilang, selama hanya ada kita berdua, kamu harus berpakaian sopan" protes Dani, sambil memandang Rena, 'body Rena ok juga, kulit mulus, proporsional, mungil dan menggemaskan' batin Dani.
"Ini jam saya untuk bersih bersih pak. Jadi saya kalo bersih bersih pakai baju ini, gerah kalo pakai baju panjang. Lagian saya ga tau kalo bapak kembali ke rumah. Bapak juga langsung masuk, tanpa salam pula!" bela Rena dengan bibir yang sedikit manyun.
'enak aja nyalahin orang' Rena menggerutu dalam hati.Mereka terdiam sejenak.
"Ok ok....ini memang salahku. Aku minta maaf, dan sekarang aku beneran berangkat ke kantor" ujar Dani berjalan keluar kamar sambil membayangkan kemolekan tubuh Rena, rasanya Dani ingin menelan tubuh mungilnya. Pria ini tersenyum sendiri ketika mengingat wajah Rena yang cemberut sambil mengomeli dirinya.
Sejak kejadian itu, Dani lebih sering memperhatikan Rena, terkadang disela sela kegiatannya dia mengingat ucapan ucapan Rena yang polos sehingga membuatnya tertawa.
Biasanya pada saat mengikat dasi, dia tidak pernah peduli, tapi sekarang dia menikmati kedekatan tubuh Rena, merasakan jari jari Rena membuat kesempurnaan untuk dirinya.
"Sudah pak...ada yang kurang?" Pertanyaan yang selalu dilontarkan Rena usai membuat simpul dasi.
"Apa menurutmu aku cukup tampan dan sempurna?" Pertanyaan Dani yang tiba tiba membuat Rena salah tingkah.
"Hm? Jelas bapak tampan, ganteng, sempurna, klo saya ngomong jelek, ntar saya dipecat" ujar Rena polos memberikan jawaban 'aman' sebagai pegawai.
Dani pun tertawa mendengar jawaban Rena yang polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 Dongeng Cinta (END)
RomanceRena adalah gadis desa yang sederhana, tangguh dan berani. Sementara Dani merupakan anak terakhir dari konglomerat. Sika "Walaupun mulutmu tak menganggap aku wanita murahan, tapi aku merasa seperti wanita murahan dan nakal. Ya Allah kenapa aku mengi...