Cahaya kuning sang surya memancarkan sinarnya di hari ulang tahun Bangtan Sonyeondan, singkatnya BTS. Bangtannya ARMY.
Tidak banyak yang dilakukan kelima army ini, hanya memposting update di media sosial dan turut mendoakan dari kejauhan.
Hubungan Bangtan dengan Army, sudah seperti satu keluarga. Bangtan kakaknya Army, dan Army adiknya Bangtan. Tapi, ketika konser Bangtan diadakan di negara kita sendiri, kita tidak bisa menontonnya. Sungguh, rasanya ingin meledak sendiri dalam hidup.
Yah, walaupun kenyataannya, kami berbeda.
*****
Sang rembulan menyinari malam gelapnya, menemani gadis itu di malam hari. Berharap di dalam mimpinya nanti, akan datang seorang lelaki yang sangat diidamkannya.
Walaupun, sang pujaan itupun tidak tahu menahu sama sekali tentang harapan gadis itu. Hanya saja mereka tahu kalau bucinnya itu, Army.
Mau dipaksa pun, tetap saja Army hanya bisa menatap mereka dari kejauhan.
Rasanya ingin bunuh diri saja. Jujur, sangat sakit jika menahan ini sendirian.
Tidak ada satupun orang yang akan mengerti, secandu apa Army pada Bangtan.
*****
"Halo Army, kesayanganku"
"Ji...Jimin?"
"Iya, ini aku Jimin. Aku Jimin yang selalu kau dambakan selama ini."
"Benarkah?"
"Iya ini aku Jimin. Dan, sampai jumpa!"
"Jimin, tungguuu."
Atensinya begitu jelas menampakan seorang lelaki yang memiliki mata yang sipit, dan dengan suaranya yang lembut. Suara yang begitu familiar di rungunya.
Dia bertemu dengan pria idamannya.
Jangan ditanya lagi, sudah tentu dia sangat bahagia. Gadis mana yang tidak akan gila, jika sang idola sudah ada di depan mata. Serasa ingin terbang jauh di atas sana.
Serasa ingin terbang jauh melayang diatas langit.
Jujur saja, gadis ini sangat bahagia kelewat batas.
Merasakan kebahagiaan yang hanya dia dan Tuhan yang tahu. Semuanya.
Ini seperti skenario kegilaaan, dan tidak mungkin kan, hanya karena hal sekecil ini dia harus menggila dimana-mana.
Dia sangat bahagia. Jujur, hanya kebahagiaan sekecil inilah yang dia inginkan.
Tapi pada kenyataannya, ini hanyalah sebuah mimpi. Sungguh, rasanya sakit sekali.
Tapi mau dikata apa lagi, takdir hidup memang sudah begini. Terkadang realita tak semanis ekspektasi. Kenyataan yang terjadi tidak seindah dengan apa dibayangkan. Pahit.
-bersambung-
Thank you for reading and voment
Seeyuuu🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
FanfictionPark Minri adalah seorang Army yang begitu mengidolakan dan memimpikan menjadi seorang pendamping hidup sang idolanya merupakan suatu kehaluan tertinggi dan yang paling terindah yang pernah dia rasakan. Menjadi pendamping hidup dari seorang Park Jim...