2. School

82 7 0
                                    

     Mentari mulai bersinar terang di pagi hari, memaksa gadis itu terbangun dari lelapnya. Pukul lima dini hari dia bangun dari tidurnya, mempersiapkan diri untuk melakukan segala aktivitasnya hari ini, lebih jelasnya lagi dia harus kembali lagi dalam rutinitas hidupnya sebagai murid sekolah menengah atas.

Mau tidak mau dia harus berangkat apapun alasannya. Tidak begitu jauh, hanya berjarak 1 km dari rumahnya.
Menyapa ibunya yang sedari tadi menyiapkan sarapan untuknya, ibu yang selalu setia dan penuh kesabaran dalam mendidik dan membesarkannya selama lima belas tahun.

Setelah melahap makanan dan membawa bekal yang disediakan ibunya, gadis itu berpamitan dan segera bergegas ke tempat tujuannya, sebab dia sudah lebih dulu dijemput oleh sahabatnya sejak beberapa menit yang lalu.

*****

Sejak sepuluh menit yang lalu gadis bersurai cokelat itu tiba di tempat tujuannya, tempat dia menuntut ilmu.

Bel jam pelajaran yang pertama sudah dibunyikan sejak lima belas menit yang lalu, aku dan keempat temanku hanya duduk termenung sambil menonton mv terbaru BTS - Boy With Luv. Menilik setiap karya sang pencipta melalui ketujuh pria berparas tampan nan menggoda ini. Seperti itulah keseharian kelima squad ini.

Mungkin kelas mereka akan sunyi jika kelima squad ini tidak lengkap, ataupun tidak ada sama sekali. Mereka selalu melengkapi satu sama lain.

Setiap harinya pikiran mereka selalu diisi dengan wajah-wajah berseri Bangtan, terlebih wajah bias mereka yang selalu bersinar setiap saat.

Pikiran kelimanya selalu berharap, agar jam pelajaran mereka selalu kosong. Bukan karena apa-apa, hanya saja kelimanya ingin menghabiskan waktu bersama, lebih lama dari sebelumnya.

Dan kenyataannya tidak sesuai dengan harapan kelimanya, guru killer yang mengajar mata pelajaran paling menyeramkan, dan tidak ada satupun diantara mereka yang menyukainya. Matematika, pelajaran yang sangat dibenci kebanyakan siswa pada umumnya.

Dan ya, termasuk kelima gadis cantik ini. Jangan lupakan kelimanya, mereka sangat membenci pelajaran yang paling menyeramkan itu.











-bersambung-

Thank you for reading and voment
See you.

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang