Alfiah, dia orangnya polos di mataku. Gimana enggak? Disuruh apa-apa aja mau. Misalkan nih ya, temennya ikut nebeng dia pulang, rumahnya di pasar, dan rumah Alfiah di giobos.Dia jadi harus putar balik buat nganterin temennya itu.
Dia duduk sama Shafa, di barisan paling depan dekat meja guru di deretan nya Ahla. Dia make kacamata, enggak terlalu tinggi dan enggak terlalu pendek.
Kalau di grup kelas dia satu-satunya orang yang masih pake ketikan "nya" itu"x".
Dia ikut keterampilan tata busana, meskipun polos ternyata dia tau tentang make up. Tapi dia gak kayak Ahla yang bodo amatan, dia lebih ke rajin.
Jadi kayak ada waktunya serius dan bercanda di dalam dirinya.
Enggak kayak Ahla dan Andin yang malesan, jangan lupakan Audi yang ikut males-malesan tapi berujung panik sendiri.
Jadi, jika 3A (Ahla,Andin, Audi) ngobrol di pojok, si Alfiah ngerjain tugas Tata busana nya. Hanya sesekali dia ikut bergabung.
Kerjaan nya tidur kalau jamkos, jadi kalau yang lain pada ngerumpi, dia memilih untuk tidur di lipatan tangannya ngadep dinding.
Iya, dia pernah cerita kalau dia mau dilamar orang. Kami yang gak percaya cuma kaget sama ngedesak dia buat cerita.
Tapi dianya gak mau karena masih sekolah.
Jangan lupakan dia yang jago silat. Jadi pas kemaren ngambil nilai penjaskes tentang silat, dia yang paling lincahnya. Jungkir balik tanpa alas juga dilakukannya tanpa ngerasa sakit.
Di sekolah, dia ikut eskul Hadrah, jadi penari nya.
Dia termasuk orang yang pendiam di kelas, biasanya dia cuma ngeliatin dan merhatiin kami yang berbicara, dan hanya menanggapi sesekali.
-Masa SMA-
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-abu
Fiksi RemajaMenurutku, masa SMA adalah masa yang gak pernah dilupakan. Masa dimana kita bisa mengenal cinta, persahabatan, dan bahkan kekeluargaan. Masa dimana proses pertumbuhan dari remaja menuju dewasa. Ini adalah kisah ku, dengan teman-teman ku. Masa yang...