Perpisahan

67 13 2
                                    

Gerd telah berada di ambang pintu, dia sangat terkejut dan sangat jelas wajahnya menjadi pucat saat melihat sebuah benda yang sangat besar, itu adalah pelempar bola api. Berulang kali kakaknya Rill dan ibunya memanggil, namun tak dihiraukan.  Dia berteriak memanggil ayahnya dihadapan benda dan pengemudinya itu.

"Ayah!!!!" Teriak Gerd sambil menangis.

"Hei, nak. Kenapa kau mencari ayahmu?" Jawab pengemudi itu.

"Ayah dimana!!!" Teriak Gerd lagi tanpa menghiraukan pengemudi itu.

"Sudahlah, jangan berteriak lagi. Ayo ikut denganku!" Kata pengemudi itu sambil membawa Gerd pergi.

Gerd anak perempuan yang masih berusia 4 tahun tidak bisa melepaskan diri dari pria bertubuh besar itu.

"Lepaskan aku, aku ingin bersama ayah!" Tangis Gerd

"Ayahmu sudah mati, aku baru saja membunuh ayahmu. Sekarang kamu harus diam atau aku akan membunuhmu juga!" Kata pengemudi itu dengan nada tegas yang membuat Gerd ketakutan.

Gerd pun tak berani lagi berbicara, dia hanya diam membisu. Melihat anaknya dibawa oleh pengemudi itu, ibu Gerd pun memberanikan diri untuk mencegah penghuni Gestries itu membawa putrinya.

"Kau!! Lepaskan putriku!!" Teriak ibu Gerd

"Kau menginginkan putrimu kembali?" (Memasang wajah sangarnya)

"Ya, tentu saja. Kembalikan putriku!" Teriak ibu Gerd

"Kau bisa memilih, apakah kau ingin anakmu yang malang ini ikut denganku atau aku akan mengembalikan saat ini juga tetapi setelah aku memenggal kepalanya?" Wajahnya semakin menakutkan

"Tidak, kau boleh membawa putriku. Tapi aku mohon jangan sakiti dia" air matanya pun jatuh bercucuran

"Bagus jika itu mau mu. Aku harus pergi!" Seraya berjalan mendekati bishi-nya.
(Bishi adalah kendaraan antarplanet )

"Ibuuu!!!" Teriak Gerd

"Jaga dirimu nak" ibu Gerd pun menangis sejadi jadinya melihat bishi itu beranjak pergi dengan kecepatan seperti kecepatan cahaya.

Hatinya hancur karena dia harus berpisah dengan putri kesayangannya. Dia tidak tahu kemana anaknya dibawa oleh pria itu dan bagaimana nasib anaknya di planet itu. Ia tak akan rela jika anaknya disakiti disana. Gerd masih kecil, bagaimana dia menjaga dirinya apakah pria itu akan memelihara anaknya atau bahkan pria itu akan membuang anaknya diangkasa. Dia sangat bingung dan sedih. Tiba-tiba dia terdiam karena seseorang memanggilnya.

"Ibu?"

Ternyata itu Rill, putranya. Mulai sekarang dia akan berjuang melanjutkan hidup bersama putranya itu tanpa suami dan anak perempuannya.

"Dimana ayah dan Gerd?" Tanya Rill dengan suara sedih

"Ayahmu... " dia tak kuasa menahan air matanya sehingga tak bisa melanjutkan pembicaraan

"Ayah? Apa itu ayah,bu??" Rill berlari mendekati ayahnya yang sudah tak bernyawa itu.

Rill pun menangis  dan memeluk ayahnya. Entah apa yang ada dipikirannya, tampak diwajahnya penuh dengan kebencian pada Gestries. Rill pun sadar, adiknya tak ada disana. Diapun berlari mendekati ibunya yang sudah terkulai lemah tak berdaya.

"Ibu, dimana Gerd? " tanya Rill

"Adikmu dibawa pergi oleh pria itu" jawab ibunya yang sedang menangis

"Ibu, apakah dia juga akan membunuh Gerd?" Air mata Rill tak bisa dibendung lagi

"Ibu tidak tahu" jawab ibunya dengan penuh keputus asaan

Rill menghapus air matanya dan langsung memeluk ibunya, didalam hati Rill berjanji akan pergi mencari Gerd suatu saat nanti.

Sementara Gerd sudah sampai di Gestries bersama pria itu. Gerd sangat pucat, dia merasa pusing menaiki bishi itu. Ini pertama kalinya Gerd menaikinya. Saat pria itu menggendongnya turun dari bishi Gerd semakin ketakutan. Dan memberanikan diri untuk berbicara.

"Paman, kita dimana?" Tanya Gerd

"Ini Gestries, kamu akan tinggal disini" jawab pria itu

"Apa kau juga akan membunuhku?" Gerd bertanya lagi

"Diam. Jika kau bicara lagi aku akan membunuhmu" pria itu marah

Gerd pun diam karena dia takut dibunuh seperti ayahnya. Dalam hati Gerd berkata dibunuh itu pasti sakit, dia tak mau mati.

Tak terasa Gerd dan pria itu sudah berada di depan sebuah bangunan yang dikelilingi pagar besi setinggi 5 meter. Dari luar terdengar suara tangisan anak kecil, suaranya sangat menyedihkan. Lalu bangunan apakah itu??

The VasteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang