1. Yura Violetta Karessa

110 13 5
                                    

Selamat mengenal Sosok Yura Violetta Karessa.

Rencana mau publish tanggal 11. Tapi kan ini masih tanggal 10.
Gpp, besok quota saya abis.😨

G'night



****









"Good Morning Mommy, Daddy." Gadis bersurai hitam tersebut menyapa kedua orangtua nya ceria, mencium pipi Mommy dan Daddy nya, lalu ikut serta duduk mengisi kursi kosong didepan sang ibunda.

"Hallo sayang. Selai coklat seperti biasa kan?" Yuka, mommy dari sang gadis mengedipkan mata sambil mengoles satu keping roti tawar dengan selai coklat langganan Putrinya.

"Yes, Mommy" Ia menyahut ceria, menumpu kedua tangan dimeja sambil tersenyum.

"Gimana rasanya udah kelas 3? Udah jadi Senior dong sekarang" Daddy nya, menyeruput gelas yang berisi susu putih.

"Biasa aja kok Dad, sama kayak sebelum sebelumnya. Cuma nambah les aja yang makin bikin Ressa pengen gumoh." Karessa bergidik ngeri membayangkan hari harinya yang selalu dihantui pelajaran.

Karessa tipikal gadis genius, hanya saja ia mudah lelah jika belajar terlalu lama. Tidak hanya mudah lelah, ia juga mudah bosan yang mengakibatkan Arkano harus mengiming imingi benda warna biru Agar Karessa tetap melanjutkan pelajarannya.

"Gak akan gumoh kalau ditemani sama Arka, kan." Daddy nya menoel pipi Karessa, menggoda putrinya dengan  Arkano yang notabene adalah sahabat Karessa sejak kecil.

"Dad, Itu sudah tugas Arka menemani Ressa. Toh sejak kecil Ressa sama Arka." Karessa menyambut piring yang disuguhkan Mommy nya. Meraih roti berselai tersebut lalu menggigitnya. Kebiasaan Buruk Karessa, tidak mau menggunakan pisau dan garpu.

"Semoga sampai Tua ya." Yuka menatap Karessa yang kini menghentikan aktifitas mengunyahnya.

Bisakah ia dan Arkano bersama hingga tua? Dapatkah mereka terus bersama hingga kapanpun.? Apakah ia juga boleh berharap demikian.? Apakah ia boleh memiliki Arkano selamanya.?

Entahlah, kadang apa yang kita ingini tak semua bisa tercapai. Tak semua bisa terpenuhi.

Lamunan Karessa buyar ketika sebuah cubitan ringan mendarat dipipi nya.

"Pagi Sa." Arkano duduk disamping Karessa, tersenyum lalu meraih gelas susu Karessa. Meminumnya hingga tersisa setengah. Kebiasaan Arkano, karna Arkano tau kalau Karessa tidak terlalu suka susu putih.

"Pagi Beruang Kutub." Ucapan Karessa barusan sukses membuat kedua orangtua Karessa dan Arkano menoleh ke Arahnya. Penasaran, kenapa Beruang kutub.?

Sang empunya yang ditatap seolah mengerti apa makna tatapan mereka semua. Buru buru menyeselaikan sarapan dan membersihkan mulut.

"Karena Arkano suka dingin sama orang lain." Karessa menjawab lempeng tatapan mereka.

"Kamu sukanya Sok tau Sa." Arkano menopang dagu menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan ia lipat diatas meja.

"Kenal kamu sejak kecil sudah cukup buat aku mengenal kamu luar Dalam Ar." Karessa beralih dari duduknya, menyalimi kedua orangtuanya untuk berpamitan kesekolah tanpa memperdulikan Arkano yang sudah mencak-mencak.

Arkano & KaressaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang