Giliran part nya Bang Arkano tampan dong ya.
Selamat menikmati.
Kalau gak nikmat, tambah penyedap rasa dong. Muehehe.Masih ada typo say.
**
Pagi pagi sekali, Arkano mendahului jam weker mungil yang bertugas membangunkan Karessa setiap paginya.
Ia mengguncang sedikit lebih keras tubuh Karessa yang kini semakin bergulung didalam Selimut.
Tak menyerah sampai disitu saja, Arkano menarik selimut Karessa dan membuangnya asal.
Bukannya terbangun, hal tersebut justru membuat Karessa meringkuk seperti bayi yang sedang tertidur pulas.
Tak kehabisan akal, Arkano menarik Karessa hingga ketepi tepat tidurnya. Mendudukkan Karessa dalam keadaan masih terlelap.
"BANGUN YURA VIOLETTA KARESSA." Arkano berteriak tepat disamping telinga, membuat sang empunya telinga menggelinjang kaget.
"Kamu ngapain sih teriak pagi pagi buta gini Ar." Karessa melotot kesal setelah semua nyawa nya terkumpul. Memukul dan mencubit Arkano kesal.
"Ayok temenin sarapan bakso." Rahang Karessa hampir terjun bebas kedasar lantai mendengar permintaan Arkano.
Jadi Arkano nekat membangunkannya pagi pagi begini yang bahkan matahari saja masih enggan muncul hanya untuk sebuah bakso. Ayolah, kali ini Karessa tidak bohong tentang Arkano yang sudah gila.
Bukannya menanggapi ajakan Arkano, Karessa justru melenggang kekamar mandi meninggalkan Arkano. Karessa membanting pintu kamar mandi sekuat tenaga melimpahkan kekesalannya terhadap Arkano.
Bukannya tersinggung, justru Arkano tersenyum senang melihat Karessa menuju kamar mandi. Itu tandanya Karessa mau menemaninya.
Selang beberapa menit, Karessa sudah siap dengan penampilannya. Celana bahan panjang dan baju kaos putih serta sandal jepit melengkapi penampilannya yang, ehemm. Seperti gelandangan cantik yang mendadak miskin.
Arkano tidak protes, karna itulah Karessa. Tidak mau terlalu ribet dengan penampilan.
"Mau makan bakso dimana.?" Karessa berjalan mendahului Arkano yang tengah memasukkan ponselnya kedalam saku.
"Ditempat biasa aja." Arkano menyeimbangi langkah Karessa. Mereka berjalan beriringan menuju tempat bakso langganan mereka.
Arkano dan Karessa memang memiliki tempat langganan bakso, tidak jauh dari rumah mereka. Tepatnya disamping gerbang komplek perumahan.
Diperjalanan Karessa bersenandung kecil sambil menarik narik sisi bawah kaos Arkano, sedangkan Arkano sibuk menendangi bebatuan atau sampah yang belum dibersihkan.
Ketika mereka sedang asik dengan pikiran masing masing, seorang gadis terjatuh tepat dihadapan Arkano.
"Aduh." Gadis tersebut mengaduh sambil memegangi pantatnya yang mendarat indah dijalan.
"Eh maaf maaf, aku jalannya gak liat liat sampe nabrak kamu." Arkano membantu gadis tersebut untuk berdiri.
"Mas nya modus ih." Merasa dirinya tersindir oleh kalimat tersebut. Membuat Arkano refleks melepaskan kembali gadis tersebut. Sehingga sang gadis yang tadinya ia pegang jatuh kembali karna belum seimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkano & Karessa
AcciónKau masih percaya aku.? Jika iya, maka teruslah berjalan kedepan. Iya aku tau jalan mu seakan buntu, tapi tetaplah melangkah. Aku akan menjemputmu. Sebentar lagi. -Dion Arkano Galeandra Katamu aku alasan jantung mu berdetak, tapi kenapa sekarang aku...