7. Berkebun

28 5 0
                                    

Motor yang tadi nya melaju ditengah terik matahari dan padatnya kota Bandung, kini tengah menepikan diri kepekarangan rumah elit yang agak jauh dari pusat kota.

Karessa sendiri sudah paham kenapa kedua orang tuanya lebih memilih perumahan yang agak jauh dari kota.

Selain tempat nya lebih sejuk juga jauh dari hiruk pikuk bising nya kota. Membuat tempat tinggal mereka lebih terasa nyaman apalagi soal udara segar.

Arkano memberhentikan sepeda motornya tepat didepan teras rumah Karessa.

Setelah Karessa turun dan membuka helm lalu menyerahkan beda bulat warna biru tersebut, Arkano segera mengambil alih dan meletakkannya dibelakang.

"Mampir dulu Ar.?" Karessa menunjuk rumah nya dengan ibu jari, namun dapat gelengan dari Arkano.

"Mau ganti baju dulu Sa. Nanti aku kesini deh." Setelah mendapatkan anggukan dari Karessa, Arkano segera memutar motornya kedepan dan berbelok ke Kanan dimana rumahnya terletak tepat disamping rumah Karessa.

Sedangkan Karessa segera memutar mendorong pintu besar dengan cat warna putih tersebut sesekali berteriak memanggil mama nya.

"Mom, Dad, Karessa pulang." Karessa celingak celinguk mencari sosok mama atau papa nya, Namun bukan sang mama dengan senyum hangat atau papa dengan kacamata tebal serta berkas ditangan yang menyambut kedatangannya, melainkan Bi Sari yang lari dari dapur dengan spatula ditangan.

"Anu Non, nyonya sedang berkebun. Kalau Tuan sedang ada perjalanan Bisnin di luar Negeri." Jelas bi Sari sambil menunduk. Karessa sudah tidak heran lagi dengan yang dikatakan bi Sari bahwa sang Daddy pergi keluar Negeri karna urusan Bisnin. Karena sebenarnya kemarin ia sudah diberi tahu oleh daddy nya. Hanya saja ia yang lupa.

"Mommy ke kebun.? Kebun mana Bi.?" Karessa penasaran oleh mama nya. Dimana kira kira wanita cantik paruh baya tersebut berkebun.? Ah bukan Karessa tidak tau dimana letak kebun keluarga mereka. Hanya saja mommy nya tersebut memiliki banyak kebun.

"Ah, Nyonya Karin berada dikebun teh yang tak jauh dari sini Non." Setelah mendapat anggukan paham, Bi Sari segera menuju dapur dan menyelesaikan kembali kegiatannya didapur. Sedangkan Karessa dengan antusias menaiki tangga menuju lantai atas dimana letak kamarnya berada.

Setelah berganti baju dan bersiap siap, ia segera meraih ponsel yang diletaknnya dimeja belajar. Tangan Karessa lincah mengetikkan sebuah nama lalu menghubungi nomor tersebut.

Tak membutuhkan waktu lama, telpon tersebut dijawab pada dering kedua.

"Hallo. Ar, mari bermain dikebun teh. Mommy sedang berada disana."  Senyum lebar tengah terpatri indah dibibir Karessa.

"..."

"Asiap. Oke. Aku segera meluncur." Panggilan diputuskan oleh Karessa.
Ia segera meraih topi serta sweater rajut sekedar untuk melindungi dari nyamuk atau binatang lainnya.

Setelah memastikan penampilannya layak untuk pergi 'berkebun.' Dengan langkah tergesa menutuni tangga dan berpamitan pada Bi Sari yang berada didapur.

Didepan Arkano sudah duduk manis dengan penampilan casual nya diatas motor.

"Ayok." Dengan antusias karessa meraih helm dan memakainya. Tak lupa memeluk pinggang Arkano sebelum motor tersebut membawa mereka pada perkebunan teh milik mommy nya yang tak jauh dari rumah mereka.


**


Setelah melewati hampir 10 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba dan disambut dengan aroma khas Teh.

Dengan segera Karessa loncat dan berlari memasuki area perkebunan tanpa menunggu Arkano terlebih dahulu.

Sampai ditengah perkebunan, langkahnya terhenti karena sebuah tarikan pada lengan sebelah kanan.

Arkano & KaressaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang