"Bella?" Pria itu mengerutkan dahi, "kau tidak sedang berbohong kan?"
Sutisno menggeleng, "untuk apa aku berbohong?"
"Mungkin dia menculik gadis itu dan meminta tebusan ke orang tuanya?" Celetuk salah satu dari mereka.
Sekilas Anna menatap Sutisno, pria tua itu menatap dengan tajam. Matanya menyorotkan kalau dia memang berkata jujur.
"Bella?" Pria bernama Aiden itu membungkuk, menatap wajah Anna yang masih bersembunyi di balik pelukan Sutisno.
"Dimana orang tuamu?" Tanya Aiden.
Anna menatap Sutisno. Sutisno diam sejenak, berfikir dan dia hanya bisa bungkam untuk beberapa saat.
"Bak yalan söylüyor."
(Lihat! Dia berbohong.)"Quite!"
"Orang tuanya meninggal saat dia kecil, Tuan." Jawab Sutisno kemudian.
"Meninggal seperti apa?"
"Tenggelam."
"Kamu pasti yang membuat mereka tenggelam!" Bentak pria di belakang Aiden.
"Jesus Christ! I will kill you with my hand when you bark like a dog again! Please, shut your fuc**ng mouth, Ceko!"
(Demi Tuhan Yesus! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri jika kau berteriak lagi! Tolong tutup mulutmu, Ceko!)"Huh? You want to kill me?" Pria itu menatap dengan sedikit senyum di ujung bibirnya.
(Huh, kau ingin membunuhku?)"You a worthless, Aiden. I'm never came to this da*n island when you don't shot the man in the bar."
( Kamu tidak berguna, Aiden. Aku tidak akan pernah ke pulau sialan ini jika kamu tidak menembak pria di bar itu.)"I'm trying to process this situation in here, Ceko."
(Aku mencoba untuk memproses situasi di sini, Ceko.)"What situation? You never can't focus to the mission. That why your mother leave you with your crazy father."
(Situasi apa? Kau tidak pernah bisa fokus ke misi. Itulah kenapa ibumu meninggalkanmu dengan ayahmu yang gila itu.)"How dare you!"
Pria bernama Aiden itu mengayunkan pukulan ke wajah temannya. Pria itu tersungkur telak saat pipi kirinya dihantam kepalan tangan Aiden. Ceko bangkit balas memukul rahang bawah Aiden, membuat pria itu terjungkal hampir masuk ke dalam kobaran api.
"Hey hey stop guys!"
Yang lain mencoba memisahkan, namun keduanya terus berkelahi. Sutisno mundur perlahan, dia menyeret tubuh Anna ke belakang tubuhnya.
"Lanet olsun!"
(Sialan kau!)Ceko mengambil senjatanya, dalam sekejap suara tembakan menggelegar memenuhi udara. Nafas Ceko naik turun, dia menatap Aiden dengan horor. Dia melangkah mundur sembari tetap memegangi senjata apinya yang masih mengeluarkan asap.
Beberapa temannya hanya bisa terdiam, menatap Aiden ambruk dan mengerang kesakitan memegangi perutnya yang bersimbah darah.
"Shi*, what are you doing!" Temannya menampar wajah Ceko, namun pria itu hanya bisa menatap Aiden yang mencoba menahan pendarahan di perutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/190743072-288-k446747.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VON: Make a Wish (Hiatus)
Tarihi KurguDia bisu, tapi tidak tuli. Namanya Anna, kehilangan memori tentang kedua orang tuanya, kini dia hidup bersama kakek tua bernama Sutisno. Jauh dari perdesaan, mereka mengurung diri di dalam hutan. Original Cover by Autodesk Sketchbook Display Picture.