Menyatakan itu tak mudah
Butuh keberanian dan perjuangan
Tetapi, menolak itu jauh lebih sulit.
Gue yang meminta Lo menjauh dari gue
Gue yang meminta Lo melupakan gue
Tapi, kenapa gue yang sakit?
Sesak rasanya, ketika Lo cuek sama gue
Biasanya Lo perhatian sama gue
Sekarang sudah nggak ada lagi senyum manis Lo buat gue
Nggak ada lagi perhatian Lo buat gue
Gue masih ingat jelas, gue sendiri yang minta Lo buat pergi
Tapi, gue juga yang menanggung sakit dan sesaknya ditinggal pergi.Maaf! Maaf! Maaf!
Cuma itu yang bisa gue ucapkan
Berkali-kali gue menolak Lo
Berkali-kali Lo terjatuh
Berkali-kali pula Lo kembali
Tak ada kata menyerah.Namun, kemarin Lo kembali menyatakan kalimat itu
Dan gue kembali menolak
Maaf!
Gue juga nggak tahu kenapa gue harus menolak
Tapi, gue tahu Lo serius
Sedangkan gue belum siap untuk serius
Kata "serius" buat gue bukan sesuatu yang main-main dan mudah diputuskanDan hari ini, pagi ini. Lo memutuskan menyerah.
Sakit!
Gue juga sakit!
Sesak!
Perih!Simpan hati Lo baik-baik untuk seseorang yang pantas mendapatkannya, dan itu bukan gue.
Lupakan gue! Kalaupun mau kembali, kembalilah menjadi sosok yang berbeda. Bukan lagi sosok yang mengejar gue untuk menjadi teman hidup Lo.Gue tahu Lo sakit
Tapi, gue juga sakit.
Semoga ini keputusan terbaik buat kita.Maaf! Maaf! Maaf!
6-6-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Tinta di Ujung Senja
Non-FictionMenceritakan curahan hati lika-liku kehidupan seseorang yang pandai menyembunyikan kesedihannya melalui senyum palsunya. Semua terangkum dalam rangkaian kata sederhana yang penuh makna.