Allah memberi kita napas
Agar kita menghirup kejamnya dunia
Allah memberi kita telinga
Agar kita mendengar pahitnya lidah manusia
Allah memberi kita mata
Agar kita melihat lika-liku kehidupan manusia
Allah memberi kita tangan
Agar kita meraba tajamnya duri
Allah memberi kita kaki
Agar kita berjalan pada panasnya hamparan pasir
Lalu, Allah memberi kita hati
Untuk apa?
Tanyakan saja pada hatimu
Biarkan hatimu yang menjawabnya
Biarkan hatimu berbicara
Namun, jangan biarkan hatimu berkehendak sesukanya
Hatimu itu milikmu
Hatimu itu berselimut kabut
Hati-hati dengan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Tinta di Ujung Senja
Non-FictionMenceritakan curahan hati lika-liku kehidupan seseorang yang pandai menyembunyikan kesedihannya melalui senyum palsunya. Semua terangkum dalam rangkaian kata sederhana yang penuh makna.