04. Suka

961 301 307
                                    

Pencet tanda bintang di pojok kiri dulu yuukk:))

"Selamat pagi, Rey." kata Cacha sambil menampilkan senyum manisnya.

Sedangkan orang yang berada dihadapannya memandang dengan tatapan aneh.

"Lo cewek yang kemarin kan?" kata Devin dengan mata yang berbinar.

"Iya." kata Cacha menunduk malu.

"Kalo gitu kenalin gue, Devin Arexa. " Kata Devin sambil menjabat tangan Cacha.

"Cacha Berlin Almera." kata Cacha memperkenalkan diri.

"Nama lo bagus, gue suka." kata Devin yang membuat Cacha menjadi tersipu.

"Makasih." kata Cacha senang tak karuan.

"Kenalin gue juga dong, Glen Aksara!" kata Glen menyahut sambil tersenyum ke arah Cacha.

Setelah itu, Rey pergi meninggalkan kedua teman sejolinya tanpa memperdulikan Cacha.
Cacha yang melihat itu langsung panik.

"Reyy! Tunggu dulu!" kata Cacha mengejar Rey yang semakin lama semakin jauh.

Rey dengan santainya berjalan tanpa memperdulikan cewek yang mengejarnya. Langkah kaki Rey sangat lebar dan gesit, jadi tak salah jika ia bisa berjalan dengan cepat. Ini membuat Cacha harus berlari untuk dapat mengimbangi jarak antara dirinya dengan Rey.

Dan ketika Cacha melihat Rey sudah dekat, dengan lincah ia memotong jalan Rey dengan berdiri dihadapan Rey sambil merentangkan tangannya. Kini Cacha beraksi dua kali lipat lebih gila daripada sebelumnya.

"Minggir!" kata Rey dingin

"Rey, ini roti buat kamu, dimakan ya!" kata Cacha menyodorkan rotinya ke tangan Rey. Cacha diberi Instruksi oleh Fira agar bicara dengan menggunakan kata aku-kamu saat bersama Rey. Jadi, tak salah ketika Cacha mengucapkan kata menjijikan seperti itu saat bersama Rey. Ini semua demi misi yang bertujuan balas dendam. Ya!

Rey tentu saja langsung memanfaatkan kesempatan ketika Cacha sudah tidak merentangkan tangannya. Rey kembali berjalan dengan wajah tak peduli.

Cacha melihat hal itu tak tinggal diam. Ia kembali berjalan mengikuti Rey dan memotong jalannya. Kini Cacha merentangkan tangan untuk yang kedua kalinya.

"Minggir!" kata Rey untuk yang kedua kalinya.

"Ga mau, kamu harus terima roti ini dulu," kata Cacha yang membuat Rey menatapnya dengan sinis.

"Lo budek?" kata Rey angkuh.

"Engga tuh," kata Cacha sok polos.

Setelah itu, Devin dan Glen muncul.

"Apaan sih, Rey! Jangan gitu sama Cacha." kata Devin membela.

"Peduli apa gue sama dia?" kata Rey berbicara pada Devin lalu kembali beranjak dari sana.

"Lo ga masuk kelas? ini udah jam pelajaran." kata Devin mengingatkan Cacha.

"Oh iya." kata Cacha lalu menatap nanar roti yang berada di genggamannya.

"Sini buat gue aja, makasih Ca." kata Devin sambil tersenyum lebar hingga membuat detak jantung Cacha berdebar lebih cepat sambil memandang kosong wajah Devin yang terlihat imut.

"Ayo cepet, ntar lo bisa dihukum." kata Devin yang membuat Cacha tersadar dan langsung beranjak dari tempatnya.

"Gadis yang lucu." kata Devin tersenyum sendiri.

"Ngomong apaan lo?" sewot Glen dengan cepat.

"Bu-bukan apa-apa." kata Devin kikuk sambil memegangi tengkuknya.

MISSION WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang