09. Sebuah Masalah

695 146 227
                                    

Pencet tanda bintang di pojok kiri dulu yuukk:))

"Rey kamu habis dari mana?" kata seorang
wanita yang sedang duduk di sofa ruang tamu, wanita itu bertanya pada putranya yang baru saja pulang.

"Beli ponsel," kata Rey yang hendak menuju kamarnya, sedangkan wanita itu hanya ber-oh ria setelah anak sang anak menjawab
pertanyaannya.

"Rey, sebentar dulu Mama mau bicara," potong wanita itu sebelum Rey menuju kamarnya.

Rey berbalik arah menuju orang yang menyuruhnya untuk berbicara, Rey ikut duduk di sofa bersama wanita yang memanggilnya tadi. Ya, siapa lagi kalau bukan Mama Rey dengan wajah yang masih terlihat kencang walau sudah memasuki kepala empat.

"Besok kita pindah dari rumah ini, rumah ini terlalu besar kalau untuk lima orang, jadi malam ini kamu jangan lupa untuk siap-siap, masukan semua keperluanmu ke koper," jelas Mama Rey yang bernama Sonita.

Rey hanya bisa mengangguk setuju, rumah sebesar dan seluas ini akan terlihat sepi jikalau dimalam hari, apalagi jika hanya dihuni oleh lima orang, yaitu Tuan Prananta, Nyonya Sonita, ,Rey, Gey, dan satu pembantu rumah tangga.

Tuan Prananta juga jarang pulang akhir-akhir ini, Rumah menjadi tambah sepi ketika jumlah anggota rumah itu berkurang satu.

"Hmm, oke," kata Rey yang hendak berdiri dari duduknya.

"Papa udah tau hal ini?" tanya Rey sebelum benar-benar pergi.

Sonita sangat bingung untuk menjawab, suasana menjadi hening. Prananta jarang pulang akhir-akhir ini, entah kemana. Mungkin kerjanya sangat lembur, Sonita harus tetap berpikir positif.

"Sudah," bohong Sonita.

"Kenapa bohong?" tanya Rey yang sepertinya bisa menebak bahwa Sonita sedang membohonginya.

Sonita diam seribu bahasa.

"Mama kalau ada masalah cerita ke Rey," kata Rey lagi.

"Tugas kamu itu belajar yang rajin, cepat tidur dan jangan lupa siap-siap untuk besok." final Sonita sedangkan Rey hanya mengangguk sekali dan pergi ke kamarnya.

💞💞💞

Rey berharap tidak ada yang menganggu tidurnya untuk malam ini, mata sudah berat, sama dengan masalahnya.

Rey harus menerima kenyataan bahwa Cacha hanya menyukai Devin dan dirinya hanyalah sebagai pelampiasan, ditambah dengan masalah keluarga yang belum terpecahkan.

Rey sudah mencapai kenop pintu kamarnya, dan...

Ceklek

Matanya membelalakkan ketika melihat Gey sedang tertidur pulas dengan tubuh yang berbentuk huruf X.

Ya, Gey Alvin Prananta merupakan bocah laki berumur 6 tahun yang memiliki sifat super bawel dimata Rey. Bocah ini terus saja mencari perhatian dimana pun Rey berada.

"Bangun!" kata Rey sambil menepuk pipi adiknya itu.

"Bangun ga lu! Kalo ga bangun gue tinju," kata Rey sambil mengambil guling yang ada di kasurnya, guling itu digebukkan ke arah badan Gey yang sedang tertidur.

"Woaahh," kata Gey yang setengah sadar sambil mengucek matanya.

"Abang Rey udah pulang!!! Hore hore yuhuuuuuuuuuu!" polosnya dengan suara yang cempreng.

MISSION WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang