11. Sejoli

624 105 162
                                    

Pencet tanda bintang di pojok kiri dulu yuukk:)) 

"Ngapain lo disini," katanya berubah datar.

Cacha termenung sesaat. Bukankah seharusnya yang bertanya seperti itu dirinya?

"Cacha tinggal disini, seharusnya Cacha yang tanya, kenapa Rey disini?" tanya Cacha sambil memiringkan kepalanya ke arah Rey.

Rey bingung ingin menjawab apa, ia masih memikirkan kata-kata yang singkat dan jelas untuk menjawab pertanyaan Cacha.

"Ga perlu tahu," kata Rey kemudian pergi berbalik menuju komplek rumahnya.

Sabarkanlah hatiku, ya tuhan. batin Cacha sambil mengelus dadanya ketika melihat kepergian Rey dengan nanar.

"Ya udah kalo Rey ga mau kasih tahu, biar Cacha yang cari tahu sendiri!" kata Cacha sambil berteriak cukup nyaring.

Rey yang mendengar itu membalikkan kepalanya.

"Seterah!" kata Rey dengan malas.

"Oke siappp!!!"

Rey bodoh, untuk apa ia harus membalas perkataan Cacha tadi, beginilah jadinya.

Cacha mengikuti Rey jalan dari belakang.

"Gausah ikut!" kata Rey sambil berhenti didepan tubuh Cacha.

Cacha hanya menunduk, pura-pura tidak mendengar.

Rey meneruskan jalannya sedangkan Cacha mengikutinya lagi dari belakang.

"Lo budek apa tuli?" Sindir Rey dengan tegas. Namun Cacha tetap pura-pura tidak mendengar.

"Cacha buta." Rey memandang Cacha dengan sinis, Cacha memang sedang ingin bermain dengan Rey rupanya.

Cacha sendiri pun bingung, apa keuntungan dirinya mengikuti Rey? Bahkan ini bukan saat nya mengerjakan misi.

"Ga jelas!" kata Rey kembali berjalan, seperti biasa Cacha tetap setia mengikuti Rey dari belakang.

Cacha dan Rey sampai ke sebuah hunian yang paling megah di komplek itu.

"Sejak kapan Rey tinggal di daerah sini?" kata Cacha sangat penasaran namun Rey yang mendengar nya hanya pura-pura tidak mendengar, sama seperti Cacha tadi.

Cacha ikut masuk ke dalam rumah ketika si empunya rumah juga masuk ke dalam.

"Ngapain lo?" kata Rey saat melihat Cacha yang masih mengikut di belakang tubuhnya.

"Main ya kali maling," kata Cacha sambil mengerjapkan matanya, pertanda meminta permohonan agar Rey memperbolehkan dirinya main ke rumah yang super megah itu.

"Ga boleh!" cegat Rey, namun Cacha tetap saja mengeyel. Entah mengapa Cacha menjadi penasaran tentang apa yang ada di kehidupan Rey.

Kali ini murni, bukan karena misi.

"Bolehin aja ya?" kata Cacha dengan mata yang sayu, bahkan seperti ingin menangis.

"Ga!" kata Rey dengan cepat masuk kedalam pintu rumah nya, mengunci pintu dan meninggalkan Cacha yang ada dibalik pintu tersebut.

"Rey, Cacha cuma pengen bertamu kok, ga lebih!" kata Cacha sambil menggedor-gedor pintu rumah Rey.

Sonita yang ada di dapur mendengar kebisingan yang terjadi dirumahnya, dengan sigap Sonita berjalan menuju arah pintu luar rumahnya.

Ketika berjalan Sonita mendapati putra besarnya yang sedang duduk di sofa dengan sangat santai. Tidak ada masalah, namun pandangan Sonita teralihkan ketika melihat satu gadis yang tengah duduk di sofa luar rumahnya.

MISSION WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang