Pencet tanda bintang di pojok kiri dulu yuukk:))
"Abang, Abang, kita mau kemana sih," kata Gey dengan logat lucunya, Gey bingung melihat Sonita sangat repot sekali mengemas barang dan memasukkannya ke dalam mobil, Gey melihat lewat kaca di Ruang Tamu yang tembus pandang ke garasi rumah yang super luas itu.
"Pindah," kata Rey singkat, ia sedang malas berbicara dengan adik cerewetnya itu.
"Kok Gey baru tau sih, kok ga ada yang kasih tau Gey, Gey belum siap-siap nih, aduh mainan Gey belum ada yang dibawa ya? mainan Gey kan banyak banget, Mama bantuin Gey masukin mainan dong!!!!!" kata Gey yang langsung berlari cepat menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Tentu saja Sonita tidak mendengar apa yang diucapkan putra kecilnya, garasi dengan luas yang tidak bisa dikatakan sempit itu tak mampu menyerap suara yang lebih jauh.
"Ribet banget bocah," kata Rey dengan pelan, Rey pusing dengan kelakuan Gey yang tak pernah berubah.
Gey kembali sambil membawa paper bag berisi mainan dengan ukuran super besar sampai mengalahkan tinggi badan Gey sendiri. Gey membawanya pelan-pelan turun dari anak tangga.
Belum sampai tiga langkah Gey turun, tiba tiba....
PRENG! PRENG! PRENG!
Jatuh semua mainan yang ada di paper bag tersebut, Rey melihatnya melongo. Ada-ada saja ulah bocah kecil itu setiap hari.
"HUHUUHU, BERANTAKAN SEMUA MAINAN AKHU PADAHAL AKHU UDAH CAPEK, ABANG, ABANG BANTUIN AKHU BERESIN LAGI DONG, HIKS HIKSS," kata Gey sampai membuat seluruh ruangan dengung karena cemprengan Gey, kali ini bisa terdengar sampai luar rumah.
Sonita yang mendengar itu langsung panik, takut terjadi sesuatu didalam rumahnya, dengan cepat Sonita berlari ke dalam rumahnya itu.
"Ada apa?!" kata Sonita sambil terengah.
"Mama mainan Gey tumpah semua, maafin Gey, hiks hiks," kata Gey tersedu-sedu sambil menuju ke pangkuan mamanya.
"Astaga kirain mama ada apa, udah mainan kamu buang aja semua yang lama, nanti mama beliin lagi yang baru, ya sayang, jangan ngambek lagi, oke?" kata Sonita setelah bernapas lega.
"Mama beneran mau beliin Gey mainan yang baru? Asikkkkkkk rumah baru mainan baru," kata Gey sambil berjoget didepan Mamanya sedangkan Sonita hanya tersenyum penuh kasih sayang.
"Rey kamu bersihkan semua mainan Gey yang tumpah ya, habis itu buang ke tempat sampah, Mama tunggu," suruh Sonita.
"Iya," kata Rey pasrah, ini dia yang Rey tak pernah suka, ulah Gey selalu membawa imbas pada Rey.
Gey pergi bersama Sonita menuju mobil sambil menunggu Rey membersihkan mainan Gey yang berserakan di anak tangga.
"Untung adek, kalo engga udah gua penggal
kepala lo dari kemarin Gey," kata Rey dengan sabar mengumpulkan satu persatu mainan Gey yang berserakan di anak tangga.💞💞💞
Rey memasuki pekarangan rumah baru yang tidak terlihat kecil, Mungkin luasnya hanya berbeda tipis dengan rumah Rey yang sebelumnya, bahkan jarak antara rumah yang dulu dan yang sekarang tidak terlalu jauh, jadi sebenarnya untuk apa harus pindah?
Rey ingin tahu banyak tentang itu, ia akan mencari tahunya sendiri nanti.
"Rey, kamu bantuin pak Mamat bawa koper ke dalam ya," kata Sonita yang bergegas kedalam rumah sambil menggendong Gey yang tengah tertidur dipelukkannya. Gey memang sangat mudah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION WITH LOVE
Teen FictionSatu misi yang dapat mengubah segalanya, bersama cinta. Ini bukan misi semacam pertualangan. Namun, misi yang mengantarkan kita ke jalan yang berlika-liku dengan cinta. Kebenaran demi kebenaran terungkap. Awalnya biasa saja, namun lelaki tampan i...