Alarm dengan lagu day6 shoot me bergema didalam kamar berwarna ungu kesukaan si bungsu Kim.
Dengan malas2an ia mengambil kacamata bulat yg berada diatas nakas disamping tempat tidurnya mematikan alarm yg sudah ribut dari tadi.
Seungmin masih dalam posisi yg sama. Mengumpulkan seluruh nyawanya yg semalam berkeliaran dialam mimpi.
Seungmin mengambil ponselnya. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi tapi Seungmin harus bangun dan bersiap-siap lebih awal. Ingat, dia punya janji.
Setelah dirasa cukup untuk mengembalikan kesadaran nya. Seungmin masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai mandi dan memakai pakaian kerjanya Seungmin keluar dari kamar. Ia mencium aroma lezat nasi goreng buatan sang ibu.
"Pagi Bun, aroma masakan bunda kecium sampai lantai atas."
Seungmin mengambil segelas air putih lalu melangkahkan kakinya kembali duduk dimeja makan.
"Tumben jam segini udah rapi?"
"A-anu Bun, ada janji"
Kedua pipi gembil si bungsu merona yg membuat ia semakin lucu.
"Yaudah, tolong bunda bangunin kakak kamu ya"
"Oke Bun"
Seungmin melangkahkan kakinya menuju kamar sang kakak. Belum sempat Seungmin membuka kenop pintu kamar sang kakak ia malah berhenti didepan pintu untuk mendengarkan suara sang kakak yg seperti nya sedang berbicara pada seseorang lewat telepon.
"Iya iya aku udah bangun Chan, kamu mau jemput kerja? Ngga! Ngga usah, aku bisa berangkat sendiri."
"Lagian aku ngga mau ngerepotin kamu, walaupun kamu pacar aku"
Brakkk
Pintu kamar Woojin dibuka dengan brutal oleh oknum yg sedari tadi mendengar pembicaraan sang kakak. Woojin yg melihat keberadaan sang adik Dnegan cepat mematikan ponselnya.
"Ayo ngaku sekarang! Kakak udah jadian sama kak Chan? Kapan? Kok adek ngga dikasih tau?"
"Apasih? Jahil banget jadi orang."
Woojin melirik keponselnya ternyata Chan menelpon nya lagi. Tapi Woojin malu karena ada sang adik didalam kamarnya.
Seungmin melirik kearah ponsel sang kakak, disana terlihat nama chan.
"Angkat kak"
Dengan malas Woojin menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.
"Maaf, tadi ada Seungmin masuk."
"Ngga usah, aku bisa berangkat sendiri"
"Yaudah, terserah"
Woojin mematikan ponselnya dan menjatuhkannya kekasur. Lalu ia bangkit untuk membersihkan diri.
"Kapan jadiannya?"
Seungmin duduk diatas ranjang sang kakak sambil mengayunkan kakinya.
"Mau tau banget sih dek"
Woojin menyiapkan baju yg akan ia pakai bekerja hari ini sembari mendengarkan Omelan sang adik.
"Seungmin itu harus tau kakak Deket sama siapa, biar Seungmin bisa jagain kakak."
Tangan Woojin berhenti sejenak dari kegiatannya memilih baju lalu menatap sang adik yg menatapnya balik masih setia mengayunkan kakinya seperti anak kecil.
"Kakak ngerti, makasih. Kakak baru jadian semalem sama Chan. Kakak mau kasih tau kamu, tapi kamu udah tidur"
Seungmin mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu senyum jahilnya kembali muncul.
"Terus, kakak dom atau sub?"
Woojin menatap tajam kearah Seungmin. Tanpa menjawab pertanyaan sang adik Woojin segera masuk kedalam kamar mandinya.
Melihat ekspresi wajah sang kakak membuat Seungmin tertawa keras.
Kakaknya itu orang yg kuat dan juga pelindung tetapi jika bersama Chan beda lagi. Woojin akan mudah mengalah.
Ternyata sang kakak adalah tipe orang yg benci tapi cinta.
Seungmin masih ingat betul. Sejak kecil Chan dan Woojin itu berteman. Kakaknya sering berkelahi dengan Chan memperebutkan mainan ataupun memperebutkan dirinya.
Chan sering menggoda Woojin. Chan sangat suka melihat ekspresi kesal Woojin ketika ia mengganggunya.
Memang jodoh itu tak terduga.
"Kak, Seungmin sama bunda tunggu dimeja makan ya."
Sekarang dirumah hanya ada bunda Seungmin dan juga Woojin. Sang ayah tengah berada diluar kota karena dipercaya oleh atasannya mengatasi masalah anak perusahaan mereka yg ada diluar kota.
☘☘☘☘☘☘☘
Keluarga kecil Kim kini tengah sarapan dengan khidmat. Tiba-tiba saja terdengar suara mobil yg diparkirkan tidak lama setelahnya suara ketukan di pintu menghentikan kegiatan makan mereka bertiga.
Sang ibu langsung berjalan untuk membukakan pintu. Si bungsu dan si sulung keluarga Kim tampak was-was menunggu siapa yg akan datang.
Cklek
"Ya ampun Chan, ayo masuk. Kebetulan bunda, Seungmin sm Woojin lagi sarapan"
Seketika badan Woojin menegang mendengar sang ibu menyebut nama Chan. Seungmin bernafas lega karena bukan dokter hwang yg datang.
"Lah ini siapa?"
"S-saya hyunjin Tante. Mau jemput Seungmin"
"Iya bunda, dokter Hwang ini dokter baru yg kerja dirumah sakit bareng Seungmin"
Chan merangkul hyunjin masuk mengekor sang bunda keluarga Kim menuju ruang makan.
"Loh kamu sama siapa?"
Seungmin menghentikan kegiatan memakan nasi goreng kesukaannya dan langsung tersedak kala mendapati hyunjin berada dibelakang sang bunda.
"Ih jorok banget sih dek, ini minum dulu"
"Makannya pelan-pelan dong dek, oh iya ayo sarapan dulu Chan ehm"
"H-hyunjin Tante"
"Jangan panggil Tante, panggil bunda aja"
Chan langsung memilih tempat duduk disamping Woojin sedangkan hyunjin duduk disamping Seungmin.
Diam-diam sang bunda dari Kim bersaudara tersenyum melihat kearah kedua orang anaknya. Mengingatkannya akan pertama kali sang kekasih dan sekarang sudah menjadi suaminya. Kim woonpil, ketika pertamakali bertamu dan bertemu kedua orang tuanya.
"Ayo dimakan nasi gorengnya"
"Aduh udah lama banget Chan ngga makan nasi goreng buatan bunda"
"Iya makan yg banyak, hyunjin juga makan yg banyak"
"Iya tan- maksudnya bunda"
Woojin melirik kearah adiknya menampilkan ekspresi wajah yg menginginkan penjelasan dari sang adik bungsu siapa laki-laki yg duduk disampingnya? Dan sejak kapan adiknya mulai mengerti tentang percintaan?
Rencana nya malem ini mau jalan, tapi... Memang sepertinya ditakdirkan buat up cerita selanjutnya😂 kemungkinan mulai Minggu depan aku upnya ngga setiap hari karena laporan bulanan menanti. Kalau udah awal bulan juga udah bebas lagi kok😂 Jangan lupa vote dan komennya ya zheyeng❤❤❤❤