Hyunjin berdiri kaku dihadapan kedua orang tua Seungmin. Ia melirik kearah si manis yg juga berdiri kaku didepannya.
"Selamat malam tuan Hwang. Terimakasih sudah mengundang keluarga kecil kami untuk makan malam bersama."
Wonpil, ayah seungmin membungkuk sopan didepan kakek hyunjin yg membalasnya dengan senyuman tulus.
Tidak lama Chansung dan sohee datang untuk menyambut tamu pentingnya.
"Selamat datang tuan Kim, senang bisa bertemu dengan anda"
Chansung menjabat tangan wonpil dengan ramah sedangkan Sohee dan juga Mina saling menyapa ramah.
"Chan? Ada perlu apa?"
Tanya Chansung yg melihat ada anak dari keluarga bang pemilik rumah sakit tempat kedua anaknya bekerja.
"Selamat malam paman. Aku disini diajak oleh calon mertua ku"
Woojin menginjak kaki Chan keras yg sukses membuat Chan meringis kesakitan. Yeji orang pertama yg memecahkan suasana hening dengan tawa nya yg begitu kencang.
Bagai virus tawa yeji membuat kekehan lain keluar dari mulut semua orang yg ada disana kecuali dua orang yg sedang bingung sekaligus takut saat ini.
Semuanya sudah duduk rapi dimeja makan dengan kakek Hwang yg duduk ditengah-tengah sebagai tertua disana.
"Selamat menikmati makan malamnya."
Semua orang yg disana mulai makan dengan khidmat.
Seungmin yg duduk berhadapan dengan hyunjin tidak henti-hentinya saling tukar panda membuat naluri jahil Jinyoung meluap.
"Kakek, apa aku boleh minta menu tambahan?"
"Menu tambahan?"
Kakek Hwang mengangkat sebelah alisnya sedangkan Chansung sang ayah sudah bersiap-siap ingin menginjak kaki sang anak karena sudah berani mengganggu acara makan malam mereka.
"Menu ice cream rasa tatapan sang kekasih"
Seungmin langsung tersedak makanan yg masuk didalam mulutnya membuat hyunjin refleks mengangkat tubuhnya lalu menyerahkan segelas air miliknya kearah Seungmin.
Sohee menahan pekikan gemasnya melihat kearah sang anak yg menurutnya bertingkah manis seperti pangeran didalam negeri dongeng.
Sedangkan Mina menyenggol lengan sang suami sambil tersenyum jahil kearah anak bungsunya.
Jinyoung yg merasa berhasil menggoda sang adik dan calon adik iparnya itu menatap kearah sang kakek dengan mengedipkan sebelah matanya.
Kakek Hwang tersenyum gemas melihat cucunya itu dan langsung mencoba untuk kembali mengendalikan suasana makan malam mereka.
"Apa kita bisa melanjutkan makan malam nya?"
Hyunjin langsung menyerahkan gelasnya ke Seungmin dan kembali duduk sambil menatap takut-takut kearah sang kakek.
Setelah selesai makan malam keluarga Kim dijamu dengan camilan-camilan kecil diruang keluarga.
"Jadi Woojin ini pacarnya Chan?"
Tanya kakek yg membuat semua orang disana fokus pada kakek Hwang.
"Iya kakek Hwang. Sebenarnya aku belum mengajak Woojin untuk bertemu dad dan juga mom."
Chan menggaruk tengkuknya lalu menatap Woojin dengan tatapan bersalahnya.
"Tapi aku janji akan mengenalkan Woojin secepatnya"
Kakek Hwang menepuk pundak Chan sambil tersenyum.
"Oh iya tuan Kim, kalau boleh tau anda bekerja dimana?"
"Saya bekerja di perusahaan tuan"
Chansung yg mendengarkan penuturan wonpil pun ikut terkejut.
"Tapi aku tidak pernah melihat tuan Kim?"
"Oh saya disalah satu cabang perusahaan tuan bukan di kantor pusat"
Chansung dan kakek Hwang menganggukkan kepalanya mengerti.
"Oh iya ibunya Seungmin suka memasak?"
"Iya, Seungmin sangat suka kookies"
"Benarkah? Wah lain kali kita harus membuat kookies bersama"
"Tentu saja, dengan senang hati"
Mina tersenyum senang sambil menggenggam erat tangan sang anak yg ia rasa sudah berkeringat dan dingin.
"Sayang, Apa kamu sakit?"
Bisik Mina pada Seungmin yg masih saja diam.
Hyunjin mengangkat kepalanya menatap Seungmin yg menunduk diam.
"Seungmin sakit?"
Tanya yeji yg juga ternyata memperhatikan si manis yg terus menunduk.
Seungmin mengangkat kepalanya dengan cepat. Seungmin kaget ketika semua mata tertuju padanya.
"A-aku tidak apa-apa"
Seungmin tertawa canggung yg membuat Mina tersenyum maklum dan langsung menepuk paha Seungmin pelan.
"Seungmin anak yg pemalu."
Mina tersenyum sangat lembut dengan tangan yg masih menggenggam erat tangan si bungsu.
"Seungmin kami memang anak yg pemalu. Dia masih seperti bayi bagi kami"
Sohee tersenyum maklum lalu ia berdiri dari tempatnya duduk.
Sohee berjalan kearah Seungmin lalu mendaratkan kedua tangannya pada pundak si manis.
"Seungmin sayang, sekarang kita semua adalah keluarga jadi jangan takut dan malu. Kami tidak akan menggigitmu"
Semuanya tertawa pelan karena melihat ekspresi Sohee yg seolah-olah ingin menggigit si manis.
"Lihatlah pria tampan didepan mu itu. Pengeranmu sangat khawatir karena putrinya sedari tadi menunduk malu"
Wajah Seungmin bersemu. Kedua pipi gembulnya dihiasi rona merah yg kontras dengan kulit seputih susu nya.
"Ibu jangan menggoda Seungmin"
Bukan Hyunjin yg menjawab tapi yeji yg sedari tadi memperhatikan sambil memakan kookies ditangannya.
"Jadi begini tuan Kim, aku juga semua anggota keluarga kami sangat menyukai Seungmin. Kami ingin mempererat tali diantara kita. Dan jika memang berjodoh aku ingin menjodohkan hyunjin dengan seungmin"
Seungmin membulatkan matanya sempurna sedangkan hyunjin yg tidak tau sama sekali pun ikut terkejut mendengar penuturan sang ayah.
"Terimakasih karena sudah menyukai Seungmin kami. Kami serahkan pada Seungmin dan hyunjin karena mereka yg akan menjalaninya"
"Tentu, karena keputusan akhir ada ditangan mereka"
"Tapi tuan Hwang-"
Chan menginterupsi percakapan serius antar kepala keluarga itu.
"Seungmin dan hyunjin jangan mendahului ku dan juga Woojin"
"Heiheihei jangan lupakan aku"
Sambung Jinyoung yg membuat semua orang tertawa.
Hyunjin menatap wajah manis Seungmin yg sedang tersenyum. Seungmin yg merasa diawasi pun mengalihkan pandangan matanya pada hyunjin.
Senyuman mengembang diwajahnya keduanya. Malam itu menjadi malam yg begitu hangat bagi semua orang.
Haeee aku up lagi 🤗 jangan bosen ya maaf typo juga💕 jangan lupa vote dan komennya.